Jakarta: Mobil listrik sekarang ini menjadi salah satu tren yang sedang didorong secara global. Sayangnya, Ford tahun lalu merugi karena berbisnis mobil listrik.
Menurut Reutres, divisi mobil listrik pabrikan asal Amerika Serikat tersebut diperkirakan merugi hingga USD3 miliar di tahun lalu. Kerugian itu merupakan perkiraan sebelum pajak yang dialami produsen mobil asal Amerika Serikat tersebut.
Hal ini sengaja mereka ungkapkan sebelum pertemuan para investor dan analis yang akan berlangsung. Di dalam pertemuan tersebut, perusahaan akan membuka laporan keuangan secara resmi.
Namun di tahun depan, diperkirakan, bisnis akan lebih baik. Terutama, dengan target margin tipis mobil listrik yang bisa dikerek hingga 8 persen pada tahun 2026.
Kemudian, Ford akan mengungkap laporan keuangan kuartal pertama pada Mei 2023. Pada laporan keuangan itu, tegas perusahaan, Ford akan memasukan laporan terkait mobil listrik dan melakukan kategori produk yakni Model E (EV), Blue (ICE), dan Pro (Kendaraan Komersial).
Baca Juga:
Ban dari Goodyear ini Bisa Ngomong, Apa Fungsinya?
Lebih jauh, Ford memproyeksikan kerugian kumulatif tiga tahun Model e dari 2021-2023 sebesar US$6 miliar, termasuk kerugian pro-forma tahun lalu sebesar $2,1 miliar, tetapi memperkirakan unit tersebut akan menguntungkan sebelum akhir 2026.
Chief Financial Officer Ford Motor Company, John Lawler, mengatakan perusahaan tidak lagi akan membagi hasil keuangan berdasarkan wilayah, hanya berdasarkan unit bisnis, melainkan berdasarkan model. “Begitulah cara kami menjalankan perusahaan sekarang," ungkapnya.
Dia mengatakan rival General Motors akan memberikan penjualan dan pangsa pasar triwulanan dan tahunan untuk lima pasar global teratas perusahaan, tetapi tidak lagi akan melaporkan berdasarkan wilayah.
Jakarta: Mobil listrik sekarang ini menjadi salah satu tren yang sedang didorong secara global. Sayangnya, Ford tahun lalu merugi karena berbisnis mobil listrik.
Menurut Reutres, divisi mobil listrik pabrikan asal Amerika Serikat tersebut diperkirakan merugi hingga USD3 miliar di tahun lalu. Kerugian itu merupakan perkiraan sebelum pajak yang dialami produsen mobil asal Amerika Serikat tersebut.
Hal ini sengaja mereka ungkapkan sebelum pertemuan para investor dan analis yang akan berlangsung. Di dalam pertemuan tersebut, perusahaan akan membuka laporan keuangan secara resmi.
Namun di tahun depan, diperkirakan, bisnis akan lebih baik. Terutama, dengan target margin tipis mobil listrik yang bisa dikerek hingga 8 persen pada tahun 2026.
Kemudian, Ford akan mengungkap laporan keuangan kuartal pertama pada Mei 2023. Pada laporan keuangan itu, tegas perusahaan, Ford akan memasukan laporan terkait mobil listrik dan melakukan kategori produk yakni Model E (EV), Blue (ICE), dan Pro (Kendaraan Komersial).
Baca Juga:
Ban dari Goodyear ini Bisa Ngomong, Apa Fungsinya?
Lebih jauh, Ford memproyeksikan kerugian kumulatif tiga tahun Model e dari 2021-2023 sebesar US$6 miliar, termasuk kerugian pro-forma tahun lalu sebesar $2,1 miliar, tetapi memperkirakan unit tersebut akan menguntungkan sebelum akhir 2026.
Chief Financial Officer Ford Motor Company, John Lawler, mengatakan perusahaan tidak lagi akan membagi hasil keuangan berdasarkan wilayah, hanya berdasarkan unit bisnis, melainkan berdasarkan model. “Begitulah cara kami menjalankan perusahaan sekarang," ungkapnya.
Dia mengatakan rival General Motors akan memberikan penjualan dan pangsa pasar triwulanan dan tahunan untuk lima pasar global teratas perusahaan, tetapi tidak lagi akan melaporkan berdasarkan wilayah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
