Toyota Hilux Double Cabin. Toyota
Toyota Hilux Double Cabin. Toyota

Kemenperin Singgung Impor Pikap D-Cab, Toyota & Isuzu Bersuara

Ekawan Raharja • 26 Maret 2024 09:27
Jakarta: Kementerian Perindustrian menyinggung industri otomotif nasional yang saat ini belum memproduksi model pikap double cabin (D-Cab). Oleh ini membuat Isuzu dan Toyota turut memberikan pandangan karena keduanya pabrikan yang bermain di segmen tersebut.
 
Division Head Of Business Strategy Division Isuzu Astra Motor Indonesia, Attias Asril, mengatakan pemerintah perlu memberikan insentif yang tepat untuk dapat mewujudkan hal tersebut. Saat ini mereka masih meniagakan D-MAX di Indonesia dengan memanfaatkan pabrik dari Thailand
 
“Pastinya harus ada kompensasi atau insentif pendukung, kalau tidak, dan kalau (hanya) apa adanya seperti sekarang, ‘pindahkan semua pabriknya’ mungkin berat,” kata pria yang akrab disapa Aat dikutip dari Antara.

Aat menyebut perlu perhitungan lebih dalam untuk memindahkan pabrik ke Tanah Air atau menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan-kendaraan niaga, termasuk D-cab.
 
Baca Juga:
Chery Tiggo 5X Mulai Dikirim ke Konsumen Bulan Mei 2024

 
“Pasarnya seberapa besar? pemain yang bermain di situ berapa? jadi dalam setahun itu berapa masing-masing kalau dibagi rata? Kalau dipindahkan, dengan hanya segitu, harganya akan jadi mahal apa enggak? Supaya terjangkau bagaimana? Harus ada apa? Hitung-hitungannya begitu,” lanjutnya.
 
Serupa dengan Toyota Hilux yang dipasarkan di Indonesia juga masih diimpor secara utuh dari Thailand. Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, mengungkap ada beberapa faktor penyebab masih impor, utamanya ialah pasar Indonesia yang condong pada mobil penumpang tiga baris (3-row seater).
 
“Produksi itu banyak faktornya, Indonesia kuat di kendaraan jenis 3-row seater, itu kenapa kita kuat di Calya, Avanza, Innova, kalau dilihat negara manapun di ASEAN, Indonesia adalah pusatnya, tapi kalau pikap pusatnya adalah di Thailand," kata Anton pada jumpa pers di Jakarta, Selasa (19/3).
 
“Jadi kalau memang Indonesia ingin memproduksi pikap, pasar pikapnya harus diperbesar,” tambahnya.
 
Baca Juga:
Ini Strategi Jasa Marga Antisipasi Arus Mudik Lebaran 2024

 
Lebih lanjut, Anton mengungkap pasar mobil pikap dan D-cab terbesar di dunia adalah di Thailand dan Amerika Serikat, pasarnya tembus di atas 50 persen, atau sekitar 400 ribu unit.
 
"Saya setuju kita ingin lokalisasi, tapi kita harus realistis juga bahwa Indonesia adalah negara yang fokusnya 3-row seater, dan sebenarnya yang kita harapkan, ketimbang melihat prioritas pikap, kita harus pertahankan yang yang sudah ada di Indonesia, termasuk hybrid,” ujar Anton.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan