Truk towing. Garasi.id
Truk towing. Garasi.id

Musim Hujan, Permintaan Layanan Asisten Darurat Meningkat 40%

Ekawan Raharja • 13 November 2025 09:15
Jakarta: Memasuki musim hujan, risiko gangguan kendaraan di jalan meningkat signifikan. Data internal Garasi.id mencatat lonjakan hingga 40 persen dalam permintaan layanan darurat seperti derek dan jumper aki selama bulan-bulan awal musim hujan dibandingkan dengan periode kering sebelumnya.
 
“Musim hujan memang jadi tantangan tersendiri bagi pengendara. Dalam banyak kasus, air yang masuk ke ruang mesin atau sistem kelistrikan dapat membuat kendaraan mati total di jalan. Kondisi ini kerap membuat panik, terutama jika terjadi saat hujan deras atau di malam hari,” ujar CEO Garasi.id, Ardyanto Alam, melalui keterangan resminya.
 
Menjawab tantangan tersebut, perushaan menghadirkan layanan Asisten Darurat 24 Jam yang dirancang sebagai solusi cepat dan tanggap untuk kondisi darurat di musim hujan. Layanan ini mencakup derek kendaraan, jump-start aki, penggantian ban, pengantaran BBM, hingga bantuan membuka pintu saat kunci tertinggal.

Layanan ini didukung oleh jaringan teknisi terlatih yang siap datang langsung ke lokasi pengguna di berbagai kota besar di Indonesia. Dengan kecepatan tanggap dan cakupan wilayah yang luas, pengguna dapat memperoleh bantuan tanpa menunggu lama, bahkan saat kondisi cuaca ekstrem.

Baca Juga:
Jaecoo J5 EV Mulai Diserahkan ke Konsumen di Seluruh Indonesia


“Kami memahami bahwa cuaca buruk tidak bisa dihindari, tapi kepanikan bisa direduksi. Karena itu kami hadir untuk memberikan ketenangan bagi pengguna. Cukup hubungi Telepon +628170250888 atau Whatsapp 0815-2255-0888, teknisi kami menuju ke lokasi Anda,” tambah Ardy.

Dilema Melintasi Banjir

Salah satu dilema paling umum saat hujan deras adalah keputusan pengemudi untuk menerobos banjir. Banyak yang masih mengambil risiko tanpa memahami potensi kerusakan jangka panjang pada kendaraan.
 
Menurut Ardy Alam, batas aman genangan air yang masih bisa dilewati mobil umumnya tidak lebih dari setengah tinggi ban. Jika melebihi itu, air berisiko masuk ke saluran udara atau sistem kelistrikan yang dapat menyebabkan water hammer, korsleting, atau bahkan kerusakan pada unit ECU.
 
Ardy juga mengimbau pengendara untuk tidak memaksakan diri melintasi banjir, terutama jika kedalaman genangan tidak diketahui. Bila tidak ada kendaraan lain yang lebih dulu melewati area tersebut, atau jika mobil yang digunakan adalah sedan atau city car dengan ground clearance rendah, risiko kerusakan semakin besar.

Baca Juga:
Segini Harga Wheel Alignment (Spooring-Balancing) di Bengkel!


Dalam kondisi ini, pengendara sebaiknya memilih jalan alternatif yang lebih aman, meskipun harus memutar. Namun jika melewati banjir tidak dapat dihindari, Ardy menyarankan untuk menggunakan gigi rendah (gigi 1 atau mode L pada transmisi otomatis) dan menjaga kecepatan stabil tanpa berhenti di tengah genangan.
 
Setelah melewati area banjir, penting untuk langsung menguji rem secara perlahan agar daya cengkeram kembali normal. Ia juga menambahkan bahwa beberapa komponen kendaraan sangat rentan rusak saat mobil dipaksa menerobos banjir.
 
Filter udara dan ruang bakar bisa menyebabkan kerusakan berat pada mesin jika kemasukan air. Komponen kelistrikan seperti alternator, kabel mesin, serta sistem ECU dan injeksi juga mudah terganggu. Selain itu, rem dan kampas rem juga berisiko kehilangan efektivitas jika terendam terlalu lama.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan