medcom.id: Volkswagen tidak kehabisan akal untuk menciptakan mesin berkapasitas di bawah 1.500 cc, dengan mengambil basis mesin dari Ducati Superleggera di mobil konsep mereka. Namun alasan efisiensi dalam segala hal dengan menggunakan platform mesin yang ada, jadi kata kuncinya.
Patut dimaklumi, sebab Ducati sendiri sudah dibeli oleh Audi, yang merupakan anak perusahaan Volkswagen Group sejak tahun 2011. Sehingga apapun yang dilakukan Audi atau VW pada Ducati, itu statusnya sah. Termasuk penggunaan mesin Ducati L-Twin dengan konfigurasi khusus di XL Sport.
Tapi pemasangannya tidak dilakukan dengan cara plug-in, melainkan VW melakukan modifikasi pada sektor ini. Diantaranya pemasangan dual clutch transmission alias teknologi kopling ganda. Juga dilakukan step down rasio gigi untuk membuatnya lebih kuat melakukan tarikan.
Dengan konfigurasi seperti ini, VW mengklaim tenaga yang bisa dihasilkan XL Sport mencapai 197 daya kuda. Kecepatan maksimum mampu dicapai di angka 168 mil per jam alias 270,3 kilometer per jam.
XL Sport sendiri merupakan adik merupakan saudara dari XL1. Karena itu ia menggunakan arsitektur yang sama, seperti bodi monokok yang didominasi oleh carbon fiber-reinforced polymer (CFRP) yang diproses dengan Resin Transfer Molding.
Tapi XL Sport memiliki desain yang hampir seluruhnya berbeda dari XL1, kecuali lampu depan dan grille. XL Sport memperlihatkan ban belakang yang di XL1 sempat disembunyikan. Kedua sisi bodi dari depan ke belakang terputus.
Lalu bagian belakang juga sangat berbeda, walaupun lekukannya masih sama dengan XL1. Bumper lebih gahar dan terdapat spoiler. Ada pula lima kisi-kisi yang dapat terbuka secara otomatis untuk mendinginkan mesin Ducati.
Hal yang lebih luar biasa lagi, karena tingkat koefisien drag alias hambatan angin di mobil ini cukup rendah, yaitu 0,258 Cd (Coefficient of drag). Bahkan itu lebih baik dari mobil tercepat yang pernah diuji oleh majalah otomotif ternama di Eropa yaitu Top Gear. Mobilnya adalah Pagani Huayra dengan 0,310 Cd. Luas biasa!
medcom.id: Volkswagen tidak kehabisan akal untuk menciptakan mesin berkapasitas di bawah 1.500 cc, dengan mengambil basis mesin dari Ducati Superleggera di mobil konsep mereka. Namun alasan efisiensi dalam segala hal dengan menggunakan
platform mesin yang ada, jadi kata kuncinya.
Patut dimaklumi, sebab Ducati sendiri sudah dibeli oleh Audi, yang merupakan anak perusahaan Volkswagen Group sejak tahun 2011. Sehingga apapun yang dilakukan Audi atau VW pada Ducati, itu statusnya sah. Termasuk penggunaan mesin Ducati L-Twin dengan konfigurasi khusus di XL Sport.
Tapi pemasangannya tidak dilakukan dengan cara
plug-in, melainkan VW melakukan modifikasi pada sektor ini. Diantaranya pemasangan
dual clutch transmission alias teknologi kopling ganda. Juga dilakukan
step down rasio gigi untuk membuatnya lebih kuat melakukan tarikan.
Dengan konfigurasi seperti ini, VW mengklaim tenaga yang bisa dihasilkan XL Sport mencapai 197 daya kuda. Kecepatan maksimum mampu dicapai di angka 168 mil per jam alias 270,3 kilometer per jam.
XL Sport sendiri merupakan adik merupakan saudara dari XL1. Karena itu ia menggunakan arsitektur yang sama, seperti bodi monokok yang didominasi oleh
carbon fiber-reinforced polymer (CFRP) yang diproses dengan
Resin Transfer Molding.
Tapi XL Sport memiliki desain yang hampir seluruhnya berbeda dari XL1, kecuali lampu depan dan
grille. XL Sport memperlihatkan ban belakang yang di XL1 sempat disembunyikan. Kedua sisi bodi dari depan ke belakang terputus.
Lalu bagian belakang juga sangat berbeda, walaupun lekukannya masih sama dengan XL1. Bumper lebih
gahar dan terdapat spoiler. Ada pula lima kisi-kisi yang dapat terbuka secara otomatis untuk mendinginkan mesin Ducati.
Hal yang lebih luar biasa lagi, karena tingkat koefisien drag alias hambatan angin di mobil ini cukup rendah, yaitu 0,258 Cd (
Coefficient of drag). Bahkan itu lebih baik dari mobil tercepat yang pernah diuji oleh majalah otomotif ternama di Eropa yaitu Top Gear. Mobilnya adalah Pagani Huayra dengan 0,310 Cd. Luas biasa!
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
