Dengan software khusus, VW bisa mengatur emisi yang dihasilkan saat diuji. Worldcarfans
Dengan software khusus, VW bisa mengatur emisi yang dihasilkan saat diuji. Worldcarfans

Industri Otomotif

Palsukan Data Emisi Mesin Dieselnya, Volkswagen Alami Banyak Kerugian

Ainto Harry Budiawan • 23 September 2015 10:44
medcom.id: Pabrikan mobil asal Jerman, Volkswagen (VW) dikabarkan memalsukan data emisi gas buang mobil dieselnya. Buntutnya mereka pun diprediksi bakal mengalami banyak kerugian.
 
Kerugian pertama, saham mereka telah anjlok sebesar 20 persen. Bahkan ditakutkan perbuatan VW ini bisa ikut menyeret industri otomotif Jerman lainnya.
 
Kedua, diperkirakan ada 11 juta mobil mereka yang telah tersebar dengan menggunakan data palsu ini. Sejumlah mobil tersebut menggunakan tipe mesin EA 189.

Ketiga, salah satu petinggi VW dikabarkan akan memecat salah satu petingginya Martin Winterkom terkait kasus ini. Dikutip dari media Tagesspiegel, akan ada pergeseran petinggi VW, yang salah satunya mengganti Winterkom dengan pemimpin Porsche, Matthias Mueller.
 
Kasus ini bermula dari penggunaan perangkat lunak kontrol mesin yang bisa mengelabui tes yang dilakukan badan perlindungan lingkungan atau Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat.
 
Perangkat lunak ini terbilang canggih, pasalnya bisa mendeteksi saat mobil tengah berada pada mesin pengujian dan menekan emisi yang dihasilkan. Tapi setelahnya, emisi dari mesin diesel ini akan kembali normal dan tidak sesuai data yang didapatkan EPA.
 
"Terdapat deviasi data emisi saat pengujian dan saat digunakan dijalanan. Ini hanya berlaku untuk tipe mesin tersebut. Kini kami bekerja intensif untuk mengurangi perbedaan data tersebut dengan melakukan tindakan teknis," kata pernyataan resmi VW.
 
"VW tidak mentoleransi tindakan yang melanggar hukum. Hal ini akan jadi prioritas pimpinan kami untuk mengembalikan kepercayaan konsumen kami," sambung pernyataan VW.
 
VW pun telah menyiapkan dana sebesar USD7,25 juta (lebih dari Rp10 milliar) dari pendapatan kuartal ketiga mereka untuk menyelesaikan masalah ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan