medcom.id, Jakarta: Penggunaan bahan bakar minyak yang terus-menerus diyakini membuat cadangan miyak dunia kelak akan habis. Insinyur tiap pabrikan pun mencari cara agar menghemat penggunaan bahan bakar fosil ini dengan berbagai cara.
Teknologi kendaraan pun berkembang dari dari mesin bakar konvensional, lalu hybrid, yang memadukan mesin bakar dan mesin listrik untuk penggunaan bahan bakar lebih hemat. Mesin bakar konvensional akan aktif pada kecepatan tinggi.
Lalu munculkan kendaraan yang benar-benar bertenaga listrik. Dari beberapa brand ada Tesla, Zero Motorcycle yang sudah memulainya dengan menghadirkan kendaraan yang murni bertenaga listrik.
Namun ada sejumlah kendala yang dihadapi produsen kendaraan listrik. Pertama adalah harga baterai yang mahal, titik pengisian baterai, jarak tempuh hingga harga jual unit.
"Harga baterai sangat berpengaruh pada harga keseluruhan, pada sepeda motor akan membuat harganya terlalu tinggi," Shinji Aoyama, Chief Operating Officer of Motorcycle Operations Honda Motor Co., Ltd beberapa waktu lalu.
Kemudian lokasi pengisian daya baterai, jika dibeberapa negara maju sudah berdiri titik pengisian baterai, maka produsen kendaraan harus mencari cara untuk mempermudah pengisian baterai. "Kami coba menciptakan kendaraan listrik yang bisa diisi baterainya dengan soket listrik dirumah," sambungnya.
Kemudian kemampuan jelajah juga jadi kendala kendaraan listrik. Ditambah lagi performa mesin untuk saat ini, mesin konvensional masih lebih baik, dari kecepatan dan akselerasi.
Semua itu ditambah dengan harga jual unit yang lebih mahal. Di Indonesia, rata-rata mobil hybrid dibanderol lebih dari Rp500 juta. Sementara Tesla untuk Model S, dijual oleh importir umum di Indonesia seharga Rp2 miliar dalam kondisi off the road.
medcom.id, Jakarta: Penggunaan bahan bakar minyak yang terus-menerus diyakini membuat cadangan miyak dunia kelak akan habis. Insinyur tiap pabrikan pun mencari cara agar menghemat penggunaan bahan bakar fosil ini dengan berbagai cara.
Teknologi kendaraan pun berkembang dari dari mesin bakar konvensional, lalu hybrid, yang memadukan mesin bakar dan mesin listrik untuk penggunaan bahan bakar lebih hemat. Mesin bakar konvensional akan aktif pada kecepatan tinggi.
Lalu munculkan kendaraan yang benar-benar bertenaga listrik. Dari beberapa brand ada Tesla, Zero Motorcycle yang sudah memulainya dengan menghadirkan kendaraan yang murni bertenaga listrik.
Namun ada sejumlah kendala yang dihadapi produsen kendaraan listrik. Pertama adalah harga baterai yang mahal, titik pengisian baterai, jarak tempuh hingga harga jual unit.
"Harga baterai sangat berpengaruh pada harga keseluruhan, pada sepeda motor akan membuat harganya terlalu tinggi," Shinji Aoyama, Chief Operating Officer of Motorcycle Operations Honda Motor Co., Ltd beberapa waktu lalu.
Kemudian lokasi pengisian daya baterai, jika dibeberapa negara maju sudah berdiri titik pengisian baterai, maka produsen kendaraan harus mencari cara untuk mempermudah pengisian baterai. "Kami coba menciptakan kendaraan listrik yang bisa diisi baterainya dengan soket listrik dirumah," sambungnya.
Kemudian kemampuan jelajah juga jadi kendala kendaraan listrik. Ditambah lagi performa mesin untuk saat ini, mesin konvensional masih lebih baik, dari kecepatan dan akselerasi.
Semua itu ditambah dengan harga jual unit yang lebih mahal. Di Indonesia, rata-rata mobil hybrid dibanderol lebih dari Rp500 juta. Sementara Tesla untuk Model S, dijual oleh importir umum di Indonesia seharga Rp2 miliar dalam kondisi off the road.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)