Jakarta: Segmen kendaraan niaga ringan berdesain pikap semakin ramai di Indonesia, khususnya setelah Wuling Motors mempersiapkan Formo Max. Meski demikian, DFSK yakin Super Cab yang ditawarkannya bisa bersaing dan menjadi pilihan konsumen.
Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi, menyebutkan mobil pikap yang diniagakannya sudah sesuai dengan kebutuhan usaha Indonesia. Bahkan dia merinci dari segi ukuran kendaraan, daya angkut, daya tahan, hingga servis purna jual sudah sesuai dengan konsumen di Tanah Air.
"Kami percaya desain yang ditawarkan, daya angkut yang maksimal, berdaya tahan tinggi, dan biaya kepemilikan yang rendah membuat Super Cab bisa memberikan untung yang maksimal bagi usaha pemiliknya," ungkap Rofiqi melalui keterangan resminya.
Dari segi ukuran, Super Cab memiliki dimensi 4.280 mm x 1.810 mm x 1.890 mm (PxLxT) dengan wheelbase 2.750 mm. Ukuran ini sudah disesuaikan dengan kondisi jalanan di Indonesia, hingga terasa nyaman untuk dikendarai kala memasuki daerah-daerah dengan jalanan yang sempit. Selain itu bak di belakang memiliki ukuran 2.460 mm x 1.670 mm x 340 mm (PxLxT) dengan kemampuan angkat beban hingga 1,2 ton.
Sebagai perbandingan, Formo Max yang akan masuk ke Indonesia memiliki ukuran mobil 5,135 mm x 1,725 mm x 1,740 mm (PxLxT), dengan ukuran bak 2,695 mm x 1,725 mm x 390 mm (PxLxT). Jika dibandingkan, Formo Max memiliki ukuran lebih panjang karena ruang mesin ada di depan, bukan di bawah pengemudi.
Performnya kemudian didukung mesin DK15 1.500 cc bertenaga 102 daya kuda dan torsi 140 Nm yang andal. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sudah melakukan uji konsumsi bahan bakar untuk Super Cab 1.5 Gasoline dan hasilnya adalah 13.59 kilometer/liter.
"Hingga saat ini, terbukti Super Cab diterima dengan baik oleh konsumen di Indonesia karena secara keseluruhan dapat mengakomodir kebutuhan usaha di Tanah Air," tegas Rofiqi.
Jakarta: Segmen kendaraan niaga ringan berdesain pikap semakin ramai di Indonesia, khususnya setelah Wuling Motors mempersiapkan Formo Max. Meski demikian, DFSK yakin Super Cab yang ditawarkannya bisa bersaing dan menjadi pilihan konsumen.
Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi, menyebutkan mobil pikap yang diniagakannya sudah sesuai dengan kebutuhan usaha Indonesia. Bahkan dia merinci dari segi ukuran kendaraan, daya angkut, daya tahan, hingga servis purna jual sudah sesuai dengan konsumen di Tanah Air.
"Kami percaya desain yang ditawarkan, daya angkut yang maksimal, berdaya tahan tinggi, dan biaya kepemilikan yang rendah membuat Super Cab bisa memberikan untung yang maksimal bagi usaha pemiliknya," ungkap Rofiqi melalui keterangan resminya.
Dari segi ukuran, Super Cab memiliki dimensi 4.280 mm x 1.810 mm x 1.890 mm (PxLxT) dengan wheelbase 2.750 mm. Ukuran ini sudah disesuaikan dengan kondisi jalanan di Indonesia, hingga terasa nyaman untuk dikendarai kala memasuki daerah-daerah dengan jalanan yang sempit. Selain itu bak di belakang memiliki ukuran 2.460 mm x 1.670 mm x 340 mm (PxLxT) dengan kemampuan angkat beban hingga 1,2 ton.
Sebagai perbandingan, Formo Max yang akan masuk ke Indonesia memiliki ukuran mobil 5,135 mm x 1,725 mm x 1,740 mm (PxLxT), dengan ukuran bak 2,695 mm x 1,725 mm x 390 mm (PxLxT). Jika dibandingkan, Formo Max memiliki ukuran lebih panjang karena ruang mesin ada di depan, bukan di bawah pengemudi.
Performnya kemudian didukung mesin DK15 1.500 cc bertenaga 102 daya kuda dan torsi 140 Nm yang andal. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sudah melakukan uji konsumsi bahan bakar untuk Super Cab 1.5 Gasoline dan hasilnya adalah 13.59 kilometer/liter.
"Hingga saat ini, terbukti Super Cab diterima dengan baik oleh konsumen di Indonesia karena secara keseluruhan dapat mengakomodir kebutuhan usaha di Tanah Air," tegas Rofiqi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)
