Jakarta: Badai resign melanda karyawan Twitter usai Elon Musk mengambil alih perusahaan. Momen ini kemudian dimanfaatkan oleh Jaguar Land Rover (JLR) untuk menerima para karyawan yang resign atau dipecat oleh Twitter.
Pada tahun 2022 saja, sejumlah perusahaan teknologi seperti Twitter, Meta, Google, hingga Microsoft banyak melakukan pengurangan karyawan. Bahkan Twitter yang sudah di ambil alih Elon Musk memecat 3.700 orang karyawan.
Pabrikan otomotif asal Inggris tersebut siap menampung para insinyur atau pakar teknologiĀ untuk menguatkan divisi teknologi mereka. Diharapkan dengan adanya para insinyur ini bisa memperkuat perusahaan konvensional seperti JLR untuk menjadi perusahaan serba digital.
"Saat ini upaya transformasi digital memang sudah kami lakukan. Hanya saja bisa merekrut mereka yang memiliki kemampuan digital yang sangat tinggi adalah langkah selanjutnya yang sangat penting," jelas Chief Information Officer JLR, Anthony Battle.
Perusahaan mengklaim siap menerima karyawan ex-Twitter dimanapun mereka berada. Karena merek yang berada di bawah Tata Group ini menawarkan kerja hybrid yang memang sangat disukai oleh para insinyur yang fokus di dunia digital.
"Beberapa lowongan yang tersedia adalah pengembangan Autonomous Driving, Artificial Intelligence, Electrification, Cloud Software, Data Science, Machine Learning, dan lainnya. Kami berupaya menjadi perusaha yang mengutamakan digitalisasi dan berbasis data," jelas Anthony Battle.
Dia meyakini para insinyur yang bergerak di bidang teknologi akan memegang peranan penting dalam mewujudkan misi elektrifikasi yang dicanangkan JRL. Mengingat pada tahun 2025 nanti, JLR hanya akan fokus berjualan mobil listrik. Bisnis mobil listrik diketahui akan sangat bergantung pada komputerisasi dan digitalisasi.
Jakarta: Badai resign melanda karyawan Twitter usai Elon Musk mengambil alih perusahaan. Momen ini kemudian dimanfaatkan oleh Jaguar Land Rover (JLR) untuk menerima para karyawan yang resign atau dipecat oleh Twitter.
Pada tahun 2022 saja, sejumlah perusahaan teknologi seperti Twitter, Meta, Google, hingga Microsoft banyak melakukan pengurangan karyawan. Bahkan Twitter yang sudah di ambil alih Elon Musk memecat 3.700 orang karyawan.
Pabrikan otomotif asal Inggris tersebut siap menampung para insinyur atau pakar teknologi untuk menguatkan divisi teknologi mereka. Diharapkan dengan adanya para insinyur ini bisa memperkuat perusahaan konvensional seperti JLR untuk menjadi perusahaan serba digital.
"Saat ini upaya transformasi digital memang sudah kami lakukan. Hanya saja bisa merekrut mereka yang memiliki kemampuan digital yang sangat tinggi adalah langkah selanjutnya yang sangat penting," jelas Chief Information Officer JLR, Anthony Battle.
Perusahaan mengklaim siap menerima karyawan ex-Twitter dimanapun mereka berada. Karena merek yang berada di bawah Tata Group ini menawarkan kerja hybrid yang memang sangat disukai oleh para insinyur yang fokus di dunia digital.
"Beberapa lowongan yang tersedia adalah pengembangan Autonomous Driving, Artificial Intelligence, Electrification, Cloud Software, Data Science, Machine Learning, dan lainnya. Kami berupaya menjadi perusaha yang mengutamakan digitalisasi dan berbasis data," jelas Anthony Battle.
Dia meyakini para insinyur yang bergerak di bidang teknologi akan memegang peranan penting dalam mewujudkan misi elektrifikasi yang dicanangkan JRL. Mengingat pada tahun 2025 nanti, JLR hanya akan fokus berjualan mobil listrik. Bisnis mobil listrik diketahui akan sangat bergantung pada komputerisasi dan digitalisasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)