Jakarta: SMK 1 Lingsar menjadi tim termuda sekaligus satu-satunya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ikut serta di Shell eco-marathon Asia-Pacific and the Middle East 2024. Mereka berhasil mengembangkan mobil hemat energi jenis prototipe dengan energi listrik (battery electric vehicle/BEV), dan siap bersaing dengan mobil-mobil buatan para mahasiswa dari Indonesia dan berbagai negara lainnya.
"Kami ikut di ajang Shell Eco Marathon 2024 ini di kategori prototype," kata Guru SMKN 1 Lingsar Lombok Barat, Hangga Eva Harisaputra, Rabu (3-7-2024) di Mandalika Nusa Tenggara Barat.
Hangga bercerita untuk ikut serta dalam kompetisi ini telah melakukan persiapan selama 4 bulan sejak dilakukan pendaftaran. Meski demikian, tim tidak memiliki target yang muluk-muluk karena ini pertama kali ikut serta.
"Target kami hanya bisa ikut lomba saja dulu, karena ini baru pertama kalinya ikut ajang Shell Eco Marathon," katanya.
Hangga tidak berkenan menjelaskan spesifikasi mobilnya secara detail. Dia hanya menyebutkan menggunakan sumber energi baterai, dan body kendaraan dirancang jika melawan angin tidak mengurangi kecepatan dan bisa mempercepat kendaraan.
"Inovasi kendaraan ini bisa menjadi cepat pengaruh angin yang masuk melalui body kendaraan," kata Hangga.
Dari hasil percobaan sistem inovasi kendaraan yang diciptakan tersebut kecepatan maksimal bisa mencapai 40 KM/jam dengan tegangan baterai 48 volt. Sedangkan untuk angka efisiensi yang dimiliki belum dicoba.
Shell eco-marathon Asia-Pacific and the Middle East 2024 diikuti 78 tim pelajar dari 12 negara di kawasan Asia-Pasifik dan Timur Tengah pada 3-7 Juli 2024. Selain peserta dari Indonesia, hadir juga sejumlah tim mahasiswa dari Arab Saudi, Brunei Darussalam, Filipina, India, Kazakhstan, Korea Selatan, Malaysia, Qatar, Thailand, China, dan Vietnam.
Jakarta: SMK 1 Lingsar menjadi tim termuda sekaligus satu-satunya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ikut serta di
Shell eco-marathon Asia-Pacific and the Middle East 2024. Mereka berhasil mengembangkan mobil hemat energi jenis prototipe dengan energi listrik (battery electric vehicle/BEV), dan siap bersaing dengan mobil-mobil buatan para mahasiswa dari Indonesia dan berbagai negara lainnya.
"Kami ikut di ajang Shell Eco Marathon 2024 ini di kategori prototype," kata Guru SMKN 1 Lingsar Lombok Barat, Hangga Eva Harisaputra, Rabu (3-7-2024) di Mandalika Nusa Tenggara Barat.
Hangga bercerita untuk ikut serta dalam kompetisi ini telah melakukan persiapan selama 4 bulan sejak dilakukan pendaftaran. Meski demikian, tim tidak memiliki target yang muluk-muluk karena ini pertama kali ikut serta.
"Target kami hanya bisa ikut lomba saja dulu, karena ini baru pertama kalinya ikut ajang Shell Eco Marathon," katanya.
Hangga tidak berkenan menjelaskan spesifikasi mobilnya secara detail. Dia hanya menyebutkan menggunakan sumber energi baterai, dan body kendaraan dirancang jika melawan angin tidak mengurangi kecepatan dan bisa mempercepat kendaraan.
"Inovasi kendaraan ini bisa menjadi cepat pengaruh angin yang masuk melalui body kendaraan," kata Hangga.
Dari hasil percobaan sistem inovasi kendaraan yang diciptakan tersebut kecepatan maksimal bisa mencapai 40 KM/jam dengan tegangan baterai 48 volt. Sedangkan untuk angka efisiensi yang dimiliki belum dicoba.
Shell eco-marathon Asia-Pacific and the Middle East 2024 diikuti 78 tim pelajar dari 12 negara di kawasan Asia-Pasifik dan Timur Tengah pada 3-7 Juli 2024. Selain peserta dari Indonesia, hadir juga sejumlah tim mahasiswa dari Arab Saudi, Brunei Darussalam, Filipina, India, Kazakhstan, Korea Selatan, Malaysia, Qatar, Thailand, China, dan Vietnam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)