Ilustrasi SPKLU. PLN
Ilustrasi SPKLU. PLN

Teknologi Otomotif

Cita-Cita Punya Mobil Listrik, Pahami Dulu Charger Arus AC & DC

Ekawan Raharja • 08 Februari 2023 14:00
Jakarta: Memiliki mobil listrik sekarang ini menjadi salah satu impian masyarakat di Indonesia karena menawarkan sejumlah keunggulan. Tetapi sebelum itu, sebaiknya memahami dulu sistem charger yang digunakan untuk mengisi daya baterai.
 
Charger yang tersedia tentu cukup mudah karena pengguna mobil cukup mencolokan soket charger ke lubang yang tersedia di mobil. Saat melakukan pengecasan, diperhatikan pengisian daya yakni AC (alternating current/arus alternatif) dan DC (direct current/arus searah). 
 
Lantas apa beda kedua keduanya, dan apa efeknya terhadap charger? Kedua arus ini memiliki perbedaan dasar dalam mengalirkan energi dari sumber ke beban. AC memiliki arus listrik berubah-ubah, sementara DC memiliki arus listrik yang berlangsung satu arah.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Perbedaan pertama soal lokasi, arus listrik yang berasal dari sumber utama listrik seperti pembangkit listrik selalu berjenis AC. Baterai mobil listrik kebanyakan hanya menerima arus DC. Di sini kendaraan listrik memiliki konverter yang berada di dalam sistem on board-charger, dimana mengubah arus AC menjadi DC. Jika arus AC lebih besar, maka alat konversi menjadi DC berada di luar kendaraan, dalam hal ini seperti yang kita lihat di berbagai SPKLU.
 
Pada pengisian daya di arus AC, baterai kendaraan listrik akan membutuhkan waktu lebih lama dalam pengisian. Ini karena arus listrik akan diproses terlebih dulu oleh on board converter dalam kendaraan listrik. Jadi ada proses untuk pengisiannya, selain memang kemampuan on board converter terbatas.
 
Perbedaan kedua adalah arus DC membutuhkan waktu pengisiannya yang lebih cepat. Alasannya jelas, baterai kendaraan listrik tidak perlu mengubah apapun karena langsung mengisi daya.
 
Perbedaan lainnya, pengisian dengan AC dikatakan lebih murah dibanding dengan DC. Ini karena penggunaan arus yang besar dengan waktu yang relatif singkat serta modal yang dikeluarkan untuk mendirikan konverter DC membuat perbedaan dari sisi harga keduanya.
 
Namun arus AC ini tidak ramah untuk digunakan di rumah karena membutuhkan alat yang besar serta biasa lebih mahal.
 
Terakhir, pengisian arus AC dan DC mempengaruhi kesehatan baterai. Pengisian arus DC disarankan tidak terlalu sering karena baterai menjadi lebih panas dan berkali-kali lipat efeknya dibanding mengisi dengan arus AC. Ini juga salah satu sebab mengapa saat pengisian fast charging dengan arus DC hanya sampai 80 persen dan kemudian melambat di 20 persen terakhir. 
 
(ERA)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif