medcom.id: Honda pertama kali merilis mobil pada 1963. Kala itu, mereka meluncurkan T360 yang berbentuk sebuah truk kecil.
Sejak saat itu, Honda makin menggeliat. Pada 1969, Honda membuka pabrik pertama di luar Jepang yakni di Taiwan. Selang sembilan tahun kemudian, tepatnya pada 1978, Honda sudah memproduksi lima juta mobil.
Kini, mereka sudah memproduksi hingga 100 juta mobil di 34 lokasi yang tersebar di seluruh dunia. Sebuah pencapaian fantastis. Padahal ring piston buatan sang pendiri, Soichiro Honda, sempat ditolak oleh Toyota.
"Pendiri Honda memiliki tujuan untuk membantu orang menjalani kehidupan sehari-hari. Pendiri juga ingin memberikan konsumen kepuasan dalam berkendara. Untuk 100 juta konsumen berikutnya, kami akan terus menghasilkan produk yang atraktif," papar Takahiro Hachigo, President & CEO Honda Motor, seperti dilansir car advice, Selasa (27/12/2016).
Kini Honda berkembang dan menjadi salah satu pabrikan mobil dan motor terbesar. Sebuah pabrikan yang justru diawali penolakan dari Toyota.
medcom.id: Honda pertama kali merilis mobil pada 1963. Kala itu, mereka meluncurkan T360 yang berbentuk sebuah truk kecil.
Sejak saat itu, Honda makin menggeliat. Pada 1969, Honda membuka pabrik pertama di luar Jepang yakni di Taiwan. Selang sembilan tahun kemudian, tepatnya pada 1978, Honda sudah memproduksi lima juta mobil.
Kini, mereka sudah memproduksi hingga 100 juta mobil di 34 lokasi yang tersebar di seluruh dunia. Sebuah pencapaian fantastis. Padahal ring piston buatan sang pendiri, Soichiro Honda, sempat ditolak oleh Toyota.
"Pendiri Honda memiliki tujuan untuk membantu orang menjalani kehidupan sehari-hari. Pendiri juga ingin memberikan konsumen kepuasan dalam berkendara. Untuk 100 juta konsumen berikutnya, kami akan terus menghasilkan produk yang atraktif," papar Takahiro Hachigo, President & CEO Honda Motor, seperti dilansir
car advice, Selasa (27/12/2016).
Kini Honda berkembang dan menjadi salah satu pabrikan mobil dan motor terbesar. Sebuah pabrikan yang justru diawali penolakan dari Toyota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HIL)