Jakarta: Wabah virus korona secara tidak langsung memberikan dampak yang cukup besar terhadap pasar otomotif, dan terasa oleh sejumlah merek mobil di Tanah Air. Lantas apakah kondisi yang sama juga dirasakan oleh merek premium seperti Lexus?
Interactive Communication Department Head PT Toyota Astra Motor, Dimas Aska, menerangkan untuk kondisi sekarang ini Lexus masih akan terus mengamati kondisi pasar beberapa bulan ke depan. Mengingat mereka memiliki pola bisnis dan karakteristik konsumen yang berbeda dengan konsumen Toyota, sehingga harus mengevaluasinya untuk sejumlah waktu.
"Jadi pada dasarnya kita tidak bisa langsung berhenti. Ada beberapa unit yang masih berlangsung. Kalau kita lihat, mungkin 1-2 bulan ke depan," ungkap Dimas Aska beberapa waktu lalu via pertemuan virtual.
Pola bisnis Lexus di Indonesia tentu berbeda dengan Toyota. Dari pola ketersediaan mobil, konsumen Lexus harus menunggu sejumlah waktu mengingat setiap pembelian baru kemudian dipesan ke pabrik yang ada di Jepang. Sedangkan untuk mobil-mobil Toyota biasanya bersifat menyediakan stok mobil.
Terkait untuk suplai mobil mewah asal Jepang ini, masih akan berlangsung. Mengingat untuk sekarang ini masih ada sejumlah mobil yang akan dikirim dari Jepang, sudah dalam perjalanan menuju Indonesia, dan bahkan ada juga sejumlah unit yang sudah mencapai pelabuhan Tanjung Priok.
"Jadi pada dasarnya kita tidak bisa langsung berhenti. Ada beberapa unit yang sedang dalam proses. Kalau kita lihat, mungkin 1-2 bulan ke depan," sambungnya.
Lexus LM masih Sesuai Rencana
Di awal tahun, Lexus Indonesia sudah mulai membuka keran pemesanan LM meski belum diperkenalkan. Rencana untuk menyediakan LM bagi kaum borjuis di Tanah Air juga akan terus dipersiapkan, dan belum terkendala akibat virus corona.
"Ini masih studi, belum ada perubahan di cancel. Jadi masih on schedule tetapi satu atau dua bulan ini akan kita lihat," ucap Dimas.
Bahkan dia mengklaim untuk sampai saat ini, sejumlah konsumen yang sudah memesan LM masih bertahan menantikan. "Kondisinya sempat membeli di awal tahun, sekarang belum ada (yang melakukan pembatalan pemesanan LM)."
Jakarta: Wabah virus korona secara tidak langsung memberikan dampak yang cukup besar terhadap pasar otomotif, dan terasa oleh sejumlah merek mobil di Tanah Air. Lantas apakah kondisi yang sama juga dirasakan oleh merek premium seperti Lexus?
Interactive Communication Department Head PT Toyota Astra Motor, Dimas Aska, menerangkan untuk kondisi sekarang ini Lexus masih akan terus mengamati kondisi pasar beberapa bulan ke depan. Mengingat mereka memiliki pola bisnis dan karakteristik konsumen yang berbeda dengan konsumen Toyota, sehingga harus mengevaluasinya untuk sejumlah waktu.
"Jadi pada dasarnya kita tidak bisa langsung berhenti. Ada beberapa unit yang masih berlangsung. Kalau kita lihat, mungkin 1-2 bulan ke depan," ungkap Dimas Aska beberapa waktu lalu via pertemuan virtual.
Pola bisnis Lexus di Indonesia tentu berbeda dengan Toyota. Dari pola ketersediaan mobil, konsumen Lexus harus menunggu sejumlah waktu mengingat setiap pembelian baru kemudian dipesan ke pabrik yang ada di Jepang. Sedangkan untuk mobil-mobil Toyota biasanya bersifat menyediakan stok mobil.
Terkait untuk suplai mobil mewah asal Jepang ini, masih akan berlangsung. Mengingat untuk sekarang ini masih ada sejumlah mobil yang akan dikirim dari Jepang, sudah dalam perjalanan menuju Indonesia, dan bahkan ada juga sejumlah unit yang sudah mencapai pelabuhan Tanjung Priok.
"Jadi pada dasarnya kita tidak bisa langsung berhenti. Ada beberapa unit yang sedang dalam proses. Kalau kita lihat, mungkin 1-2 bulan ke depan," sambungnya.
Lexus LM masih Sesuai Rencana
Di awal tahun, Lexus Indonesia sudah mulai membuka keran pemesanan LM meski belum diperkenalkan. Rencana untuk menyediakan LM bagi kaum borjuis di Tanah Air juga akan terus dipersiapkan, dan belum terkendala akibat virus corona.
"Ini masih studi, belum ada perubahan di cancel. Jadi masih on schedule tetapi satu atau dua bulan ini akan kita lihat," ucap Dimas.
Bahkan dia mengklaim untuk sampai saat ini, sejumlah konsumen yang sudah memesan LM masih bertahan menantikan. "Kondisinya sempat membeli di awal tahun, sekarang belum ada (yang melakukan pembatalan pemesanan LM)."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)