Jawa Tengah: Fokus Perhatian pengembangan Industri Kecil & Menengah (IKM) terus ditunjukkan oleh Kementerian Perindustrian. Tujuannya jelas untuk meningkatkan kapabilitas dan daya saing mereka dalam industri otomotif. Kali ini, Kemenperin menggandeng Institut Otomotif Indonesia (IOI) sebagai inisiator program pengembangan IKM.
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) pun tak tanggung-tanggung dalam hal memberikan bimbingan teknis dan dukungan penuh kepada IKM. Hasil dari kerja sama erat antara pemerintah, asosiasi, dan industri ini ditampilkan dalam acara 'Kick-Off IKM dalam Supply Chain Industri Otomotif'.
Salah satu anak usaha mereka yaitu IKM Koperasi Batur Jaya – Ceper, sukses mengembangkan, memproduksi, dan mengirim produk cylinder sleeve untuk memproduksi piston ring oleh pemasok lokal tingkat 1 TMMIN yaitu PT TPR Indonesia.
Acara yang dihadiri ini Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gati Wibawaningsih, Dirjen Industri ILMATE (Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, & Elektronika) Harjanto, Presiden IOI I Made Dana Tangkas, Ketua Koperasi Batur Jaya Badrul Munir, perusahaan pemasok serta Manajemen TMMIN.
Pengembangan IKM di Koperasi Batur Jaya (KBJ) Ceper, bukanlah pekerjaan singkat. Lantaran melalui proses panjang sejak 2016 dengan tanggung jawab penuh serta pengawasan dari TMMIN. Fokus pembinaan yang dilakukan oleh TMMIN meliputi 3 hal yaitu penguatan fondasi struktur industri pngembangan sumber daya manusia yang berkarakter industri dan kontrol/pengawasan kualitas.
Ketiga fokus tersebut diimplementasikan dalam bentuk pemberian pemahaman ilmu & budaya industri berupa penanaman nilai 5R (Rajin, Rawat, Rapi, Resik, Ringkas), kemampuan dasar manufaktur, kedisiplinan, keamanan proses kerja, dasar-dasar produksi, metode casting, dan pengawasan kualitas yang ketat di semua produk.
“Akselerasi Koperasi Batur Jaya menjadi pemasok industri otomotif berstandar global bukan melalui perjalanan mudah. Pelatihan dan pendampingan dengan metode yang tepat, rekonstruksi ulang dengan standardisasi Toyota, dan bantuan mesin produksi, membawa koperasi Batur Jaya memenuhi persyaratan tinggi dari sisi kualitas, produktivitas, teknologi, dan kontinuitas suplai,” ujar Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono.
Jawa Tengah: Fokus Perhatian pengembangan Industri Kecil & Menengah (IKM) terus ditunjukkan oleh Kementerian Perindustrian. Tujuannya jelas untuk meningkatkan kapabilitas dan daya saing mereka dalam industri otomotif. Kali ini, Kemenperin menggandeng Institut Otomotif Indonesia (IOI) sebagai inisiator program pengembangan IKM.
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) pun tak tanggung-tanggung dalam hal memberikan bimbingan teknis dan dukungan penuh kepada IKM. Hasil dari kerja sama erat antara pemerintah, asosiasi, dan industri ini ditampilkan dalam acara 'Kick-Off IKM dalam Supply Chain Industri Otomotif'.
Salah satu anak usaha mereka yaitu IKM Koperasi Batur Jaya – Ceper, sukses mengembangkan, memproduksi, dan mengirim produk cylinder sleeve untuk memproduksi piston ring oleh pemasok lokal tingkat 1 TMMIN yaitu PT TPR Indonesia.
Acara yang dihadiri ini Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gati Wibawaningsih, Dirjen Industri ILMATE (Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, & Elektronika) Harjanto, Presiden IOI I Made Dana Tangkas, Ketua Koperasi Batur Jaya Badrul Munir, perusahaan pemasok serta Manajemen TMMIN.
Pengembangan IKM di Koperasi Batur Jaya (KBJ) Ceper, bukanlah pekerjaan singkat. Lantaran melalui proses panjang sejak 2016 dengan tanggung jawab penuh serta pengawasan dari TMMIN. Fokus pembinaan yang dilakukan oleh TMMIN meliputi 3 hal yaitu penguatan fondasi struktur industri pngembangan sumber daya manusia yang berkarakter industri dan kontrol/pengawasan kualitas.
Ketiga fokus tersebut diimplementasikan dalam bentuk pemberian pemahaman ilmu & budaya industri berupa penanaman nilai 5R (Rajin, Rawat, Rapi, Resik, Ringkas), kemampuan dasar manufaktur, kedisiplinan, keamanan proses kerja, dasar-dasar produksi, metode casting, dan pengawasan kualitas yang ketat di semua produk.
“Akselerasi Koperasi Batur Jaya menjadi pemasok industri otomotif berstandar global bukan melalui perjalanan mudah. Pelatihan dan pendampingan dengan metode yang tepat, rekonstruksi ulang dengan standardisasi Toyota, dan bantuan mesin produksi, membawa koperasi Batur Jaya memenuhi persyaratan tinggi dari sisi kualitas, produktivitas, teknologi, dan kontinuitas suplai,” ujar Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)