Pabrik mobil GAC Honda. Honda
Pabrik mobil GAC Honda. Honda

Tambahan Investasi Otomotif di Indonesia, Baik untuk Industri & Teknologi

Ekawan Raharja • 02 Juni 2025 14:34
Jakarta: Rencana investasi empat perusahaan otomotif asal China di Indonesia disambut positif oleh pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu.
 
Menurutnya, komitmen tersebut tidak hanya akan mendorong pertumbuhan industri otomotif nasional, tetapi juga membawa dampak strategis dalam pengembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja, serta percepatan hilirisasi nikel sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik (EV).
 
“Investasi empat perusahaan otomotif China tampaknya akan membawa dampak positif bagi industri otomotif Indonesia, termasuk peningkatan kapasitas produksi, lapangan kerja, dan transfer teknologi (ini aspek yang sering kali kurang ditekankan oleh pemain otomotif besar non-China),” kata Yannes Martinus Pasaribu kepada ANTARA.

Yannes menjelaskan, investasi tersebut berpotensi meningkatkan kapasitas produksi otomotif nasional secara signifikan. Dengan dukungan dana besar yang telah disiapkan, keempat perusahaan asal China itu akan membangun berbagai fasilitas penting untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
 
Baca Juga:
Pemerintah Ajak Suzuki Terlibat Proyek Mobil Nasional

 
Hal ini juga memberikan peluang besar bagi Indonesia dalam mempercepat hilirisasi nikel komoditas strategis yang banyak dimiliki tanah air.
 
“Indonesia dapat mempercepat hilirisasi nikel, yang merupakan bahan baku utama baterai EV, sekaligus mendukung target transisi energi hijau pada 2060 melalui peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan dan transfer teknologi, memungkinkan Indonesia belajar dari keunggulan teknologi China,” lanjut Yannes.
 
Namun, kehadiran pemain baru dari China juga menjadi sinyal bagi produsen otomotif lama seperti Jepang, Korea, dan Eropa untuk segera berbenah. Yannes menilai, produk-produk otomotif asal China saat ini mulai menggeser dominasi pemain lama dengan tawaran fitur canggih, harga kompetitif, dan teknologi mutakhir.
 
“Ini memicu pemain-pemain otomotif non-China, seperti Eropa, Korea dan Jepang yang sudah sejak lama ada di pasar lokal untuk meningkatkan kualitas dan inovasi produk serta mulai harus berpikir ulang mengenai strategi pricing mereka yang 30 - 60 persen lebih mahal dari produk sekelasnya yang berasal dari China,” jelas dia.
 
Baca Juga:
Xpeng Resmi Buka Keran Pemesanan G6 dan X9 di Indonesia

 
Sebelumnya, Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia), Pandu Sjahrir, mengungkapkan bahwa empat perusahaan otomotif China akan menanamkan modal di Indonesia dalam bentuk pembangunan pabrik kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
 
Dalam keterangan di sela-sela Global Business Summit on Belt and Road Infrastructure Investment di Jakarta, Minggu (25/5), Pandu menjelaskan bahwa keempat perusahaan tersebut tertarik untuk berinvestasi di berbagai lini, mulai dari pengembangan baterai EV, pusat data, hingga layanan konsumen.
 
"Jadi nanti kita lihat satu per satu," kata Pandu. Ia menambahkan, investasi tersebut diharapkan tak hanya berdampak pada sektor ekonomi, tetapi juga dapat berkontribusi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan penguasaan teknologi informasi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan