Jakarta: Toyota Indonesia menyebutkan sudah melakukan ekspor mobil ke berbagai negara tujuan sejak tahun 1987. Mereka pun mengklaim sudah mengirimkan lebih dari 2,5 juta unit mobil buatan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Secara keseluruhan pabrikan otomotif asal Jepang ini sudah mengirimkan 2.520.754 unit mobil ke-100 negara di berbagai wilayah belahan dunia. Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bob Azam, menyebutkan keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan ribuan pemasok komponen dari hulu hingga hilir dan 300 ribu karyawan pabrik.
"Peran industri otomotif nasional sebagai industri padat karya menjadi begitu penting. Selain itu, pencapaian ekspor industri otomotif nasional merupakan potensi besar bagi bangsa Indonesia yang kedepannya dapat terus berkembang dan meningkat kontribusinya bagi neraca dagang Pemerintah. Hal ini menunjukkan kekuatan SDM nasional yang tidak hanya unggul dalam bentuk populasi saja, namun juga berdaya saing tinggi karena berhasil menghasilkan produk-produk otomotif berteknologi tinggi ke pasar global,” ujar Bob Azam melalui keterangan resminya.
Catatan Ekspor Toyota Sepanjang Tahun 2023
Sepanjang Januari–September 2023, mereka mencatatkan pencapaian ekspor sebesar 213.901 unit. Pencapaian ini naik 2,5 persen dengan performa ekspor di periode yang sama di tahun 2022 (208.775 unit).
Sementara itu, Gaikindo mencatatkan kinerja ekspor CBU sebanyak 379.498 unit periode Januari-September 2023. 'Abang' dari Daihatsu itu menyumbangkan 56 persen pencapaian kinerja total ekspor, yang termasuk di dalamnya HEV Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross. Tercatat hingga lebih dari 39 ribu unit total produksi Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross yang sudah dilengkapi dengan varian elektrifikasi diterima dengan baik di pasar domestik hingga internasional.
“Kendaraan berteknologi ICE hingga elektrifikasi sebagai produk berteknologi tinggi ramah lingkungan buatan anak bangsa memperoleh penerimaan baik dari para konsumennya. Bahkan varian elektrifikasi Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross menorehkan peningkatan permintaan di beberapa negara tujuan ekspor diantaranya Kawasan ASEAN, GCC, Central South America, dan Oceania. Selain memperkuat struktur industri otomotif nasional, semakin banyaknya permintaan ekspor kendaraan elektrifikasi juga meningkatkan peran Indonesia sebagai salah satu basis terbesar aktivitas produksi dan ekspor kendaraan Toyota di kancah global,” tutup Bob Azam.
Ekspor Industri Otomotif Pilar Neraca Dagang
Di tengah kondisi ketidakpastian kondisi ekonomi global, terbukti kinerja ekspor industri otomotif menjadi salah satu pilar kuat yang dapat menopang performa neraca dagang positif bagi Pemerintah Indonesia. Mengingat industri otomotif nasional adalah industri kompetitif yang menyerap ratusan ribu tenaga kerja dan menyumbangkan hingga 4 persen dari total produk domestik bruto (Gross domestic product/GDP).
Sehingga perekonomian dalam negeri menjadi lebih kuat karena berhasil mengutilisasai banyak tenaga kerja sebagai karakteristik bangsa Indonesia yang padat penduduk. Bahkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 278,69 juta jiwa di pertengahan tahun 2023 (angka tersebut naik 1,05 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 275,77 juta jiwa).
Jakarta: Toyota Indonesia menyebutkan sudah melakukan ekspor mobil ke berbagai negara tujuan sejak tahun 1987. Mereka pun mengklaim sudah mengirimkan lebih dari 2,5 juta unit mobil buatan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Secara keseluruhan pabrikan otomotif asal Jepang ini sudah mengirimkan 2.520.754 unit mobil ke-100 negara di berbagai wilayah belahan dunia. Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bob Azam, menyebutkan keberhasilan ini tidak terlepas dari dukungan ribuan pemasok komponen dari hulu hingga hilir dan 300 ribu karyawan pabrik.
"Peran industri otomotif nasional sebagai industri padat karya menjadi begitu penting. Selain itu, pencapaian ekspor industri otomotif nasional merupakan potensi besar bagi bangsa Indonesia yang kedepannya dapat terus berkembang dan meningkat kontribusinya bagi neraca dagang Pemerintah. Hal ini menunjukkan kekuatan SDM nasional yang tidak hanya unggul dalam bentuk populasi saja, namun juga berdaya saing tinggi karena berhasil menghasilkan produk-produk otomotif berteknologi tinggi ke pasar global,” ujar Bob Azam melalui keterangan resminya.
Catatan Ekspor Toyota Sepanjang Tahun 2023
Sepanjang Januari–September 2023, mereka mencatatkan pencapaian ekspor sebesar 213.901 unit. Pencapaian ini naik 2,5 persen dengan performa ekspor di periode yang sama di tahun 2022 (208.775 unit).
Sementara itu, Gaikindo mencatatkan kinerja ekspor CBU sebanyak 379.498 unit periode Januari-September 2023. 'Abang' dari Daihatsu itu menyumbangkan 56 persen pencapaian kinerja total ekspor, yang termasuk di dalamnya HEV Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross. Tercatat hingga lebih dari 39 ribu unit total produksi Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross yang sudah dilengkapi dengan varian elektrifikasi diterima dengan baik di pasar domestik hingga internasional.
“Kendaraan berteknologi ICE hingga elektrifikasi sebagai produk berteknologi tinggi ramah lingkungan buatan anak bangsa memperoleh penerimaan baik dari para konsumennya. Bahkan varian elektrifikasi Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross menorehkan peningkatan permintaan di beberapa negara tujuan ekspor diantaranya Kawasan ASEAN, GCC, Central South America, dan Oceania. Selain memperkuat struktur industri otomotif nasional, semakin banyaknya permintaan ekspor kendaraan elektrifikasi juga meningkatkan peran Indonesia sebagai salah satu basis terbesar aktivitas produksi dan ekspor kendaraan Toyota di kancah global,” tutup Bob Azam.
Ekspor Industri Otomotif Pilar Neraca Dagang
Di tengah kondisi ketidakpastian kondisi ekonomi global, terbukti kinerja ekspor industri otomotif menjadi salah satu pilar kuat yang dapat menopang performa neraca dagang positif bagi Pemerintah Indonesia. Mengingat industri otomotif nasional adalah industri kompetitif yang menyerap ratusan ribu tenaga kerja dan menyumbangkan hingga 4 persen dari total produk domestik bruto (Gross domestic product/GDP).
Sehingga perekonomian dalam negeri menjadi lebih kuat karena berhasil mengutilisasai banyak tenaga kerja sebagai karakteristik bangsa Indonesia yang padat penduduk. Bahkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 278,69 juta jiwa di pertengahan tahun 2023 (angka tersebut naik 1,05 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 275,77 juta jiwa).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)