Jakarta: Honda mencatatkan penjualan 6.018 unit secara retali sepanjang bulan Februari 2021. Honda Brio masih menjadi kontributor terbesar yang terjual mencapai 3.361 unit, atau 56% dari total penjualan Honda.
Sepanjang bulan Februari 2021, Honda Brio Satya meraih penjualan sebesar 2.665 unit, pangsa pasar sebesar 28% di segmen LCGC. Sedangkan Honda Brio RS mengumpulkan penjualan sebanyak 696 unit.
Selain Honda Brio, model lain yang memberikan kontribusi signifikan untuk penjualan Honda adalah Honda HR-V 1.5 L yang terjual sebanyak 686 unit, dengan pangsa pasar sebesar 15% di kelasnya. Lalu diikuti dengan model yang stop produksi, Honda Jazz dengan penjualan sebanyak 606 unit.
Sedangkan untuk Honda Mobilio menorehkan penjualan sebanyak 290 unit, Honda HR-V 1.8 L sebanyak 162 unit, Honda BR-V sebanyak 90 unit, Honda Civic Hatchback sebanyak 73 unit, dan Honda Odyssey sebanyak 3 unit.
Pada segmen sedan, Honda Civic Sedan meraih penjualan sebesar 33 unit, diikuti Honda City Sedan sebanyak 18 unit, serta Honda Accord sebanyak 13 unit. Sementara itu, New Honda CR-V yang baru saja mendapatkan penyegaran bulan lalu ikut mengalami peningkatan penjualan.
Relaksasi PPnBM mempengaruhi penjualan Honda
Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy mengatakan secara umum, penjualan Honda pada bulan Februari lalu sedikit turun dibandingkan bulan Januari karena sebagian konsumen yang menunda pembelian untuk menunggu pemberlakuan relaksasi PPnBM di awal Maret.
"Sebagian konsumen menunda pembelian (kendaraan) untuk menunggu pemberlakuan relaksasi pajak di awal Maret. Meski demikian, peluncuran model baru New Honda CR-V yang mendapatkan antusiasme sangat baik dari konsumen, dan performa penjualan Honda Brio yang masih cukup baik menjadi penopang penjualan Honda di bulan lalu," kata Yusak Billy dalam keterangan resminya.
Untuk bulan Maret, pihak Honda juga optimis dengan relaksasi PPnBM akan mendongkrak penjualan mereka. "Kami optimis penjualan di bulan Maret akan meningkat karena didukung pemberlakuan relaksasi pajak PPnBM," bebernya.
Jakarta: Honda mencatatkan penjualan 6.018 unit secara retali sepanjang bulan Februari 2021. Honda Brio masih menjadi kontributor terbesar yang terjual mencapai 3.361 unit, atau 56% dari total penjualan
Honda.
Sepanjang bulan Februari 2021, Honda Brio Satya meraih penjualan sebesar 2.665 unit, pangsa pasar sebesar 28% di segmen LCGC. Sedangkan Honda Brio RS mengumpulkan penjualan sebanyak 696 unit.
Selain Honda Brio, model lain yang memberikan kontribusi signifikan untuk penjualan Honda adalah Honda HR-V 1.5 L yang terjual sebanyak 686 unit, dengan pangsa pasar sebesar 15% di kelasnya. Lalu diikuti dengan model yang stop produksi, Honda Jazz dengan penjualan sebanyak 606 unit.
Sedangkan untuk Honda Mobilio menorehkan penjualan sebanyak 290 unit, Honda HR-V 1.8 L sebanyak 162 unit, Honda BR-V sebanyak 90 unit, Honda Civic Hatchback sebanyak 73 unit, dan Honda Odyssey sebanyak 3 unit.
Pada segmen sedan, Honda Civic Sedan meraih penjualan sebesar 33 unit, diikuti Honda City Sedan sebanyak 18 unit, serta Honda Accord sebanyak 13 unit. Sementara itu, New Honda CR-V yang baru saja mendapatkan penyegaran bulan lalu ikut mengalami peningkatan penjualan.
Relaksasi PPnBM mempengaruhi penjualan Honda
Business Innovation and Marketing & Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy mengatakan secara umum, penjualan Honda pada bulan Februari lalu sedikit turun dibandingkan bulan Januari karena sebagian konsumen yang menunda pembelian untuk menunggu pemberlakuan relaksasi PPnBM di awal Maret.
"Sebagian konsumen menunda pembelian (kendaraan) untuk menunggu pemberlakuan relaksasi pajak di awal Maret. Meski demikian, peluncuran model baru New Honda CR-V yang mendapatkan antusiasme sangat baik dari konsumen, dan performa penjualan Honda Brio yang masih cukup baik menjadi penopang penjualan Honda di bulan lalu," kata Yusak Billy dalam keterangan resminya.
Untuk bulan Maret, pihak Honda juga optimis dengan relaksasi PPnBM akan mendongkrak penjualan mereka. "Kami optimis penjualan di bulan Maret akan meningkat karena didukung pemberlakuan relaksasi pajak PPnBM," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ACF)