Jakarta: Penting untuk memahami fungsi dan cara kerja timing belt mobil. Sebab, komponen yang menghubungkan kruk as dan camshaft/noken as ini punya peran penting yang fungsinya mirip dengan rantai keteng.
Menurut Toha, mekanik yang praktik di bengkel mobil Pit Stop di Jakarta Timur, hal terburuk yang disebabkan timing belt putus adalah klep/katup rusak karena bengkok atau patah. Jika sudah begini, perbaikan harus dilakukan dengan turun mesin. Jika tidak bisa merembet ke komponen lain.
Toh ajuga menjelaskan, kerusakan timing belt bisa disebabkan karena faktor usia pemakaian atau karena salah pemasangan.
"Penyetelan timing belt harus pas. Tidak boleh terlalu tegang atau kendur karena mempengaruhi daya tahan piranti ini saat bekerja," ujar Toha kepada Medcom.id di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Agar tidak rusak parah yang disebabkan timing belt putus, Toha menyarankan agar Anda melakukan pemeriksaan secara berkala sesuai usia pakai yang direkomendasikan.
Biasanya untuk mobil mesin bensin penggantian dilakukan setiap 40 ribu-60 ribu km. Sedangkan untuk mesin diesel penggantian setiap 100 ribu km.
Daya tahan timing belt bisa dipengaruhi oleh beberapa hal. Cara pemakaian yang tidak benar, sering mengalami kemacetan, dan membawa muatan berlebihan atau beban berat sudah pasti akan memperpendek usia pakai.
Jakarta: Penting untuk memahami fungsi dan cara kerja timing belt mobil. Sebab, komponen yang menghubungkan kruk as dan camshaft/noken as ini punya peran penting yang fungsinya mirip dengan rantai keteng.
Menurut Toha, mekanik yang praktik di bengkel mobil Pit Stop di Jakarta Timur, hal terburuk yang disebabkan timing belt putus adalah klep/katup rusak karena bengkok atau patah. Jika sudah begini, perbaikan harus dilakukan dengan turun mesin. Jika tidak bisa merembet ke komponen lain.
Toh ajuga menjelaskan, kerusakan timing belt bisa disebabkan karena faktor usia pemakaian atau karena salah pemasangan.
"Penyetelan timing belt harus pas. Tidak boleh terlalu tegang atau kendur karena mempengaruhi daya tahan piranti ini saat bekerja," ujar Toha kepada Medcom.id di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Agar tidak rusak parah yang disebabkan timing belt putus, Toha menyarankan agar Anda melakukan pemeriksaan secara berkala sesuai usia pakai yang direkomendasikan.
Biasanya untuk mobil mesin bensin penggantian dilakukan setiap 40 ribu-60 ribu km. Sedangkan untuk mesin diesel penggantian setiap 100 ribu km.
Daya tahan timing belt bisa dipengaruhi oleh beberapa hal. Cara pemakaian yang tidak benar, sering mengalami kemacetan, dan membawa muatan berlebihan atau beban berat sudah pasti akan memperpendek usia pakai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)