Jakarta: Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan penjualan kendaraan penumpang dan komersial mencapai 1,1 juta unit di 2018. Target ini pun dianggap paling realistis dan mungkin tercapai.
Hal tersebut disampaikan oleh Vice President Director of Marketing and Sales PT Nissan Motor Indonesia Davy J Tuilan. Prediksi ini disampaikannya setelah melihat pertumbuhan segmen kendaraan komersial di 2017 yang mencapai 17 persen.
"Biasanya setelah kendaraan komersial tumbuh, segmen kendaraan penumpang akan menyusul. Jadi kalau menurut saya 1,1 juta itu angka aman dan realistis," ucapnya di sela-sela pembukaan dealer Nissan Roxy Jakarta.
Selain itu, faktor kemunculan produk-produk baru turut merangsang pertumbuhan penjualan mobil di Indonesia. Mengingat Nissan saja yang sudah lama tidak menghadirkan produk baru, berencana memasarkan produk-produk barunya. Belum lagi merek-merek otomotif lainnya yang juga berencana memperkenalkan produk baru di sepanjang 2018.
Sebut saja di awal 2018 sudah mulai dipasarkan All New Toyota Rush, All New Daihatsu Terios, kemudian peluncuran Datsun Cross, dan juga BMW 520i Luxury.
"Saya sakin nanti kita pasti bisa kaget di semester kedua tahun ini, karena produk-produk baru juga bakal muncul di tahun ini," ujar mantan Kepala Kompartemen Pameran GAIKINDO itu.
Di sisi lain, momen pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak juga bisa memberikan suntikan untuk penjualan mobil. Seperti para partai atau para peserta pilkada mengeluarkan uang mereka untuk keperluan kampanye, termasuk pembelian kendaraan baru untuk mendukung kegiatan kampanye.
Davy juga mengingatkan juga tentu ada faktor penghambat penjualan 2018. Salah satunya adalah kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang semakin memperketat pemberian kredit. Hal itu dianggapnya sebagai salah satu faktor yang membuat pasar menjadi pesimis.
Jakarta: Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menargetkan penjualan kendaraan penumpang dan komersial mencapai 1,1 juta unit di 2018. Target ini pun dianggap paling realistis dan mungkin tercapai.
Hal tersebut disampaikan oleh Vice President Director of Marketing and Sales PT Nissan Motor Indonesia Davy J Tuilan. Prediksi ini disampaikannya setelah melihat pertumbuhan segmen kendaraan komersial di 2017 yang mencapai 17 persen.
"Biasanya setelah kendaraan komersial tumbuh, segmen kendaraan penumpang akan menyusul. Jadi kalau menurut saya 1,1 juta itu angka aman dan realistis," ucapnya di sela-sela pembukaan dealer Nissan Roxy Jakarta.

Selain itu, faktor kemunculan produk-produk baru turut merangsang pertumbuhan penjualan mobil di Indonesia. Mengingat Nissan saja yang sudah lama tidak menghadirkan produk baru, berencana memasarkan produk-produk barunya. Belum lagi merek-merek otomotif lainnya yang juga berencana memperkenalkan produk baru di sepanjang 2018.
Sebut saja di awal 2018 sudah mulai dipasarkan All New Toyota Rush, All New Daihatsu Terios, kemudian peluncuran Datsun Cross, dan juga BMW 520i Luxury.
"Saya sakin nanti kita pasti bisa kaget di semester kedua tahun ini, karena produk-produk baru juga bakal muncul di tahun ini," ujar mantan Kepala Kompartemen Pameran GAIKINDO itu.
.jpg)
Di sisi lain, momen pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak juga bisa memberikan suntikan untuk penjualan mobil. Seperti para partai atau para peserta pilkada mengeluarkan uang mereka untuk keperluan kampanye, termasuk pembelian kendaraan baru untuk mendukung kegiatan kampanye.
Davy juga mengingatkan juga tentu ada faktor penghambat penjualan 2018. Salah satunya adalah kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang semakin memperketat pemberian kredit. Hal itu dianggapnya sebagai salah satu faktor yang membuat pasar menjadi pesimis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)