Nusa Dua: Hyundai memiliki visi untuk mengaplikasikan net zero emission (netralitas karbon) di berbagai aspek bisnis mereka. Bahkan, perusahaan sudah memiliki rencana hanya menjual mobil listrik saja di masa depan.
Executive Chair Hyundai Motor Group (HMIG), Euisun Chung, menyebutkan Hyundai dan Kia berencana untuk mencapai emisi net-zero di seluruh rantai nilai, termasuk pasokan, produksi, logistik, dan pembuangan serta pada tahap penggunaan mobil, melalui pengurangan dan penyeimbangan karbon. Untuk tujuan ini, Grup otomotif asal Korea Selatan ini hanya akan menjual kendaraan listrik tanpa emisi karbon pada tahun 2040 di pasar-pasar penting, dimulai dengan negara Eropa pada tahun 2035.
“Kami sedang merealisasikan strategi net-zero di semua rantai nilai, termasuk pembelian suku cadang mobil, manufaktur kendaraan, logistik, penggunaan produk kami oleh pelanggan, dan daur ulang kendaraan. Kami membutuhkan dukungan kuat dari para pemimpin global yang membuat kebijakan untuk mendorong investasi dalam sumber daya dan teknologi baru ini,” ungkap Euisun Chung pada Minggu (13-11-2022) di B20 Summit 2022 Bali.
Selain itu, HMIG tahun ini bergabung dengan RE100. RE100 adalah inisiatif global untuk menyatukan berbagai bisnis paling berpengaruh di dunia yang berkomitmen pada 100 persen listrik terbarukan.
HMIG menargetkan 100 persen dari permintaan listrik globalnya akan digantikan oleh energi terbarukan pada tahun 2045. Upaya besar-besaran sudah dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti pengurangan karbon dari proses manufaktur dengan meningkatkan penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin.
Perusahaan-perusahan yang berada di bawahnya juga secara aktif memperkenalkan sistem pembangkit listrik tenaga surya ke fasilitas produksi domestik dan luar negeri, sementara berbagai teknologi baru, seperti peningkatan kualitas carbon capture dan daur ulang karbon, diterapkan untuk mengurangi emisi karbon.
Metode rendah karbon yang ramah lingkungan untuk mencapai RE100 juga diterapkan pada Metaplant di Georgia, Amerika Serikat, di mana telah dilakukan peletakan batu pertama di bulan Oktober. Fasilitas ini dirancang untuk menghasilkan listrik melalui panel surya yang dipasang di atap dan menerapkannya melalui Energy Storage System (ESS).
Pabrik Hyundai di Indonesia yang telah rampung di awal tahun ini juga dibangun untuk meminimalkan emisi karbon melalui metode pengurangan polusi udara, seperti fasilitas pembangkit listrik tenaga surya.
Nusa Dua: Hyundai memiliki visi untuk mengaplikasikan net zero emission (netralitas karbon) di berbagai aspek bisnis mereka. Bahkan, perusahaan sudah memiliki rencana hanya menjual mobil listrik saja di masa depan.
Executive Chair Hyundai Motor Group (HMIG), Euisun Chung, menyebutkan Hyundai dan Kia berencana untuk mencapai emisi net-zero di seluruh rantai nilai, termasuk pasokan, produksi, logistik, dan pembuangan serta pada tahap penggunaan mobil, melalui pengurangan dan penyeimbangan karbon. Untuk tujuan ini, Grup otomotif asal Korea Selatan ini hanya akan menjual kendaraan listrik tanpa emisi karbon pada tahun 2040 di pasar-pasar penting, dimulai dengan negara Eropa pada tahun 2035.
“Kami sedang merealisasikan strategi net-zero di semua rantai nilai, termasuk pembelian suku cadang mobil, manufaktur kendaraan, logistik, penggunaan produk kami oleh pelanggan, dan daur ulang kendaraan. Kami membutuhkan dukungan kuat dari para pemimpin global yang membuat kebijakan untuk mendorong investasi dalam sumber daya dan teknologi baru ini,” ungkap Euisun Chung pada Minggu (13-11-2022) di B20 Summit 2022 Bali.
Selain itu, HMIG tahun ini bergabung dengan RE100. RE100 adalah inisiatif global untuk menyatukan berbagai bisnis paling berpengaruh di dunia yang berkomitmen pada 100 persen listrik terbarukan.
HMIG menargetkan 100 persen dari permintaan listrik globalnya akan digantikan oleh energi terbarukan pada tahun 2045. Upaya besar-besaran sudah dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, seperti pengurangan karbon dari proses manufaktur dengan meningkatkan penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin.
Perusahaan-perusahan yang berada di bawahnya juga secara aktif memperkenalkan sistem pembangkit listrik tenaga surya ke fasilitas produksi domestik dan luar negeri, sementara berbagai teknologi baru, seperti peningkatan kualitas carbon capture dan daur ulang karbon, diterapkan untuk mengurangi emisi karbon.
Metode rendah karbon yang ramah lingkungan untuk mencapai RE100 juga diterapkan pada Metaplant di Georgia, Amerika Serikat, di mana telah dilakukan peletakan batu pertama di bulan Oktober. Fasilitas ini dirancang untuk menghasilkan listrik melalui panel surya yang dipasang di atap dan menerapkannya melalui Energy Storage System (ESS).
Pabrik Hyundai di Indonesia yang telah rampung di awal tahun ini juga dibangun untuk meminimalkan emisi karbon melalui metode pengurangan polusi udara, seperti fasilitas pembangkit listrik tenaga surya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)