Jakarta: Sejumlah merek otomotif gencar mengembangkan mobil tanpa sopir alias teknologi otonom untuk masa depan. Sayangnya untuk sekarang, konsumen lebih tertarik para pabrikan mengembangakan keamanan otomatis melalui fitur sistem pengemudi canggih (ADAS) daripada teknologi otonom.
S&P Global Mobility melakukan survey kepada 8.000 orang pembeli mobil di seluruh dunia. Hasilnya mobil yang memiliki fitur mengemudi semi-otonom masih tidak dipercaya konsumen meski telah dijelaskan sensasi pengalaman yang luar biasa. Diketahui juga kepercayaan konsumen kepada teknologi yang tidak umum tetap menjadi hambatan bagi pembeli mobil dalam mengadopsi teknologi mobil otonom. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat otomasi kendaraan, semakin menurun keinginan konsumen.
Di sisi lain, pembeli mobil amat menginginkan fitur Advanced driver assistance systems (ADAS) yang bisa memberi keamanan dalam mengemudi dan berharap ini menjadi fitur standar mobil terbaru.
Fitur ADAS yang paling diinginkan pembeli mobil demi meningkatkan keselamatan adalah peringatan titik buta sebesar 83 persen konsumen. Lebih dari 80 persen mereka menginginkan adanya peringatan tabrakan depan dan kamera belakang. Fitur yang diinginkan lainnya termasuk pengereman darurat otomatis (AEB) untuk kendaraan dan pejalan kaki, serta visi malam.
Baca Juga:
Polres Ini Buka Bimbel untuk Ujian SIM, Gratis!
Jika dilihat ADAS lebih berfungsi sebagai fitur tambahan keamanan, sedangkan pengemudi otonom lebih ke soal kenyamanan seperti mengurangi kebosanan saat mengemudi. "Keamanan versus kenyamanan beroperasi dalam dua minat yang berbeda," ungkap Analis Penelitian Teknis Senior S&P Global Mobility, Brock Walquist,
Namun dalam survei ini disebutkan juga pengalaman konsumen dengan mobil otonom pada dasarnya tidak ada, yang lebih menghambat keinginan terhadap fitur ini. Sedangkan banyak yang sudah berpengalaman dengan fitur keselamatan otomatis.
Meski saat ini kepercayaan konsumen terhadap teknologi otonom masih rendah, Mercedes-Benz masih percaya diri meluncurkan sistem pengemudi otonom Level 3. Produsen mobil Jerman ini berhasil mengalahkan Tesla dalam menawarkan sistem Level 3 di Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di