Jakarta: Ujian Surat Izin Mengemudi (SIM) merupakan salah satu sumber Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)dari registrasi dan identifikasi atau regident tahun 2022. Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Irjen Pol Firman Shantyabudi, kemudian mengusulkan SIM tidak dijadikan andalan untuk mencapai target PNBP.
Firman akui khawatir hal itu akan membuat jajarannya menghalalkan segala cara supaya target tersebut bisa dipenuhi. “Kami mohon sekali lagi, SIM jangan dijadikan target PNBP. Kami khawatir, kasatlantas kami jualan lagi,” tutur Firman dikutip dari NTMC Polri.
Firman mengungkapkan praktik tersebut sudah sering terjadi di mana cara yang ditempuh untuk mencapai target PNBP adalah dengan meluluskan peserta pembuatan SIM yang belum kompeten.
“Enggak lulus, diluluskan pak, sudah terjadi. Yang belum waktunya pindah golongan, dipindahkan pak, ngejar PNBP,” ungkapnya kepada Komisi III DPR.
Baca Juga:
Selebgram Ilham Schode, Doyan Traveling Pakai Motor Custom?
Sebagai gantinya, Firman mengusulkan PNBP bisa diperoleh dari divisi registrasi dan identifikasi misalnya dengan cara menawarkan pelat nomor khusus dengan harga ratusan juta rupiah.
“Saya pakai contoh Yusri 1, kalau dia berani bayar Rp500 juta untuk 5 tahun, kenapa tidak? Masuk ke PNBP, kita tawarkan bebas ganjil genap. Kalau namanya Yusri ada 16 orang yang mengajukan, kita lelang sampai paling mahal, tertinggi siapa. Nanti masuk ke negara lagi (uangnya),” jelasnya.
Jakarta: Ujian Surat Izin Mengemudi (SIM) merupakan salah satu sumber Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)dari registrasi dan identifikasi atau regident tahun 2022. Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Irjen Pol Firman Shantyabudi, kemudian mengusulkan SIM tidak dijadikan andalan untuk mencapai target PNBP.
Firman akui khawatir hal itu akan membuat jajarannya menghalalkan segala cara supaya target tersebut bisa dipenuhi. “Kami mohon sekali lagi, SIM jangan dijadikan target PNBP. Kami khawatir, kasatlantas kami jualan lagi,” tutur Firman dikutip dari NTMC Polri.
Firman mengungkapkan praktik tersebut sudah sering terjadi di mana cara yang ditempuh untuk mencapai target PNBP adalah dengan meluluskan peserta pembuatan SIM yang belum kompeten.
“Enggak lulus, diluluskan pak, sudah terjadi. Yang belum waktunya pindah golongan, dipindahkan pak, ngejar PNBP,” ungkapnya kepada Komisi III DPR.
Baca Juga:
Selebgram Ilham Schode, Doyan Traveling Pakai Motor Custom?
Sebagai gantinya, Firman mengusulkan PNBP bisa diperoleh dari divisi registrasi dan identifikasi misalnya dengan cara menawarkan pelat nomor khusus dengan harga ratusan juta rupiah.
“Saya pakai contoh Yusri 1, kalau dia berani bayar Rp500 juta untuk 5 tahun, kenapa tidak? Masuk ke PNBP, kita tawarkan bebas ganjil genap. Kalau namanya Yusri ada 16 orang yang mengajukan, kita lelang sampai paling mahal, tertinggi siapa. Nanti masuk ke negara lagi (uangnya),” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)