Mandalika: Asoy Geboy Productions bersama Mandalika Grand Prix Association akan kembali membawa nuansa otomotif khas Jepang ke tengah keindahan Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
JDM Funday bukan sekadar ajang kumpul-kumpul pecinta mobil JDM, tapi menjadi wadah mobil-mobil sport legendaris seperti Nissan GT-R, Toyota Supra, Mitsubishi Evo, hingga Subaru WRX mengaspal dan beradu cepat lewat format time attack.
Direktur Utama Asoy Geboy Productions yang juga founder Max Motorsport, Yahya Adi Nugroho mengatakan konsep JDM Funday sangat berbeda dari balap konvensional. "Kita menyebutnya balapan time attack. Jadi bukan balapan head to head, tapi pembalap dilepas satu per satu dan mereka adu cepat mencatatkan waktu terbaiknya," jelas Yahya.
Event ini terbuka untuk berbagai level mobil, mulai dari mobil standar, street car, hingga race spec alias spesifikasi untuk balapan. Setiap kelas dibagi berdasarkan kapasitas mesin (cc), menjadikan lomba ini ramah untuk pemula maupun profesional.
Berawal dari kumpul di jalanan
JDM Funday berawal dari komunitas JDM Run yang awalnya hanya kumpul bareng di jalanan. Namun seiring berkembangnya minat dan antusiasme, mereka mulai menjajal sirkuit profesional seperti Sirkuit Sentul dan kini menjajaki Sirkuit Mandalika.
"Tahun lalu kita bawa 92 mobil dari berbagai kota ke Sirkuit Mandalika. Semua mobil JDM. Jumlah peserta makin meningkat, menandakan bahwa konsep 'fun tapi kompetitif' memang diminati," kenang Yahya.
Satu hal yang jadi ciri khas dari Time Attack ini adalah sistem pelepasan mobil satu per satu. Ada tiga lap untuk tiap pembalap: lap pemanasan, hotlap, dan lap pendinginan. Fokus utama tentu di hotlap di mana catatan waktu ditentukan. Ini memungkinkan peserta lebih percaya diri karena tak ada risiko senggolan dengan mobil lain.
"Format ini bikin peserta lebih nyaman. Apalagi kalau mereka baru pertama kali turun di sirkuit sekelas Mandalika," ujar Yahya.
Meskipun bernama JDM Funday, event ini tak menutup kolaborasi dengan elemen lain. Di dalamnya juga diselipkan BRZ Super Series, serta melibatkan mobil-mobil dari Radical Motorsport.
Dukungan dari MGPA
JDM Funday di Mandalika juga mendapatkan dukungan penuh dari Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku pengelola sirkuit. Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, menegaskan bahwa pihaknya selalu terbuka untuk berbagai format motorsport, termasuk yang berbasis komunitas.
“JDM Funday ini menunjukkan bahwa Pertamina Mandalika International Circuit bukan hanya untuk balap profesional seperti MotoGP atau WorldSBK, tetapi juga rumah bagi penggiat otomotif dari komunitas lokal maupun nasional. Kami di MGPA sangat mendukung event seperti ini karena membuka peluang lebih luas bagi masyarakat untuk merasakan atmosfer balapan di sirkuit kelas dunia,” ungkap Priandhi.
Mandalika: Asoy Geboy Productions bersama Mandalika Grand Prix Association akan kembali membawa nuansa otomotif khas Jepang ke tengah keindahan
Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
JDM Funday bukan sekadar ajang kumpul-kumpul pecinta mobil JDM, tapi menjadi wadah mobil-mobil sport legendaris seperti Nissan GT-R, Toyota Supra, Mitsubishi Evo, hingga Subaru WRX mengaspal dan beradu cepat lewat format time attack.
Direktur Utama Asoy Geboy Productions yang juga founder Max Motorsport, Yahya Adi Nugroho mengatakan konsep JDM Funday sangat berbeda dari balap konvensional. "Kita menyebutnya balapan time attack. Jadi bukan balapan head to head, tapi pembalap dilepas satu per satu dan mereka adu cepat mencatatkan waktu terbaiknya," jelas Yahya.
Event ini terbuka untuk berbagai level mobil, mulai dari mobil standar, street car, hingga race spec alias spesifikasi untuk balapan. Setiap kelas dibagi berdasarkan kapasitas mesin (cc), menjadikan lomba ini ramah untuk pemula maupun profesional.
Berawal dari kumpul di jalanan
JDM Funday berawal dari komunitas JDM Run yang awalnya hanya kumpul bareng di jalanan. Namun seiring berkembangnya minat dan antusiasme, mereka mulai menjajal sirkuit profesional seperti Sirkuit Sentul dan kini menjajaki Sirkuit Mandalika.
"Tahun lalu kita bawa 92 mobil dari berbagai kota ke Sirkuit Mandalika. Semua mobil JDM. Jumlah peserta makin meningkat, menandakan bahwa konsep 'fun tapi kompetitif' memang diminati," kenang Yahya.
Satu hal yang jadi ciri khas dari Time Attack ini adalah sistem pelepasan mobil satu per satu. Ada tiga lap untuk tiap pembalap: lap pemanasan, hotlap, dan lap pendinginan. Fokus utama tentu di hotlap di mana catatan waktu ditentukan. Ini memungkinkan peserta lebih percaya diri karena tak ada risiko senggolan dengan mobil lain.
"Format ini bikin peserta lebih nyaman. Apalagi kalau mereka baru pertama kali turun di sirkuit sekelas Mandalika," ujar Yahya.
Meskipun bernama JDM Funday, event ini tak menutup kolaborasi dengan elemen lain. Di dalamnya juga diselipkan BRZ Super Series, serta melibatkan mobil-mobil dari Radical Motorsport.
Dukungan dari MGPA
JDM Funday di Mandalika juga mendapatkan dukungan penuh dari Mandalika Grand Prix Association (MGPA) selaku pengelola sirkuit. Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, menegaskan bahwa pihaknya selalu terbuka untuk berbagai format motorsport, termasuk yang berbasis komunitas.
“JDM Funday ini menunjukkan bahwa Pertamina Mandalika International Circuit bukan hanya untuk balap profesional seperti MotoGP atau WorldSBK, tetapi juga rumah bagi penggiat otomotif dari komunitas lokal maupun nasional. Kami di MGPA sangat mendukung event seperti ini karena membuka peluang lebih luas bagi masyarakat untuk merasakan atmosfer balapan di sirkuit kelas dunia,” ungkap Priandhi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)