Hyundai kemudian memastikan akan menggunakan baterai yang dihasilkan oleh pabrik milik PT HLI Green Power. Doni
Hyundai kemudian memastikan akan menggunakan baterai yang dihasilkan oleh pabrik milik PT HLI Green Power. Doni

Indonesia Berencana Ekspor Prekursor Nikel untuk Baterai EV

Ekawan Raharja • 04 Desember 2024 15:03
Jakarta: Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, memberikan apresiasi kepada PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) atas rencana ekspor prekursor nikel untuk industri baterai kendaraan listrik (EV) yang dijadwalkan berlangsung pada awal tahun 2025.
 
“Saya sangat menghargai dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran PT IWIP atas dedikasinya dalam menjadikan Kawasan Industri Weda Bay sebagai kawasan industri terintegrasi pertama di Indonesia yang mendukung pengolahan mineral dan produksi komponen baterai kendaraan listrik,” ujar Agus dikutip dari Antara.
 
Agus sebelumnya telah melakukan kunjungan ke Kawasan Industri Weda Bay Project yang berlokasi di Halmahera Tengah, Maluku Utara. Ia menegaskan pengembangan ekosistem kendaraan listrik adalah langkah strategis pemerintah untuk mendukung pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).

Pemerintah, lanjutnya, berkomitmen untuk menurunkan emisi GRK sesuai target enhanced nationally determined contributions (NDC) sebesar 31,89 persen dengan upaya sendiri atau hingga 43,20 persen dengan dukungan internasional pada 2030. Target ini sejalan dengan tujuan mencapai net zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih awal.
 
Baca Juga:
Jangan Asal Semprot, Begini Tips Mencuci Motor Listrik

 
“Salah satu program utamanya adalah dengan pengembangan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai atau KBLBB,” kata Agus.
 
Proyek Weda Bay dinilai sebagai salah satu bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap percepatan pengembangan ekosistem KBLBB.
 
“Kehadiran proyek ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem kendaraan listrik dan memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia, khususnya di Maluku Utara dan Halmahera Tengah,” tambah Agus. 
 
PT IWIP, melalui anak perusahaan PT Huaneng New Material, berencana mengekspor hingga 50.000 ton per tahun prekursor nikel cobalt manganese hydroxide (NCM) ke pasar Amerika Utara dan Eropa. Prekursor ini menjadi bahan baku penting dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.
 
Selain ekspor, Kawasan Industri Weda Bay juga akan terus berkembang. PT REPT Battero Energy Co. Ltd. memiliki rencana untuk memproduksi baterai kendaraan listrik dengan kapasitas awal 8 gigawatt-hour (GWh) pada Maret 2026, yang kemudian ditingkatkan menjadi 20 GWh pada 2027. Proyek ini diperkirakan akan menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 2.800 tenaga kerja.
 
Baca Juga:
Fast Charging Bukan Sobat Baterai Kendaraan Listrik

 
Tak hanya itu, kawasan ini juga akan memproduksi off-road pure electric mining dump truck dengan kapasitas baterai antara 282 kilowatt-hour (kWh) hingga 375 kWh. Perakitan truk pertama dijadwalkan dimulai pada Desember 2025.
 
Di bidang lain, PT Kemajuan Aluminium Industry yang juga beroperasi di kawasan tersebut akan memproduksi alumunium ingot dengan kapasitas 1 juta ton per tahun. Proyek senilai 655 juta dolar AS ini diharapkan memberikan dampak ekonomi yang signifikan.
 
Presiden Direktur PT IWIP, Xiang Binghe, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan pemerintah terhadap berbagai inisiatif IWIP.
 
“Keberhasilan IWIP hingga mencapai lebih dari 80.000 karyawan tidak terlepas dari dukungan yang luar biasa dari pemerintah, termasuk Kementerian Perindustrian,” ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan