Jakarta: Arus pergerakan orang secara nasional selama musim mudik lebaran 2023 yang diprediksi mencapai 123,8 juta orang. Perjalanan mudik lebaran yang menantang ini tentu harus disikapi dengan seksama dan Jasa Marga mengakui mempersiapkan dengan pendekatan 3 kunci manajemen.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, membeberkan per Rabu (19-4-2023), sebanyak 163.829 kendaraan meninggalkan Jabotabek yang melintas di Km 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek menuju Timur (Bandung, Cirebon, Semarang, Solo, Surabaya dan sekitarnya). Meskipun lonjakan volume lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek signifikan, lanjut Lisye, kondisi lalu lintas dapat dikendalikan.
“Terdapat tiga manajemen kunci manajemen arus lalu lintas mudik tahun ini. Yang pertama adalah kesiapan dari infrastruktur jalan tol yang dilakukan oleh Jasa Marga dengan penambahan satu lajur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek untuk kedua arahnya. Yang kedua, penggunaan teknologi traffic counting sebagai decision support system yang mendukung keputusan pimpinan puncak di Kepolisian dan Jasa Marga dalam memutuskan penanganan volume lalu lintas yang jumlahnya luar biasa, hingga yang ketiga koordinasi lintas sektoral yang sangat intensif dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan secara komprehensif,” imbuh Lisye melalui keterangan resminya.
Lebih lanjut Lisye menjelaskan, di tahun ini, perusahaan pelat merah tersebut telah berhasil merampungkan satu lajur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek sejak H-14 Lebaran 2023, dari tiga lajur menjadi empat lajur di kedua arahnya, tepatnya di Km 50 sampai dengan Km 66 sepanjang 16 km arah Cikampek dan di Km 61 sampai dengan Km 50 sepanjang 11 km arah Jakarta.
Baca Juga:
Cegah Mekaniknya Mudik Pakai Motor, EMLI Siapkan Bus Mewah
“Alhamdulillah, sejak rekayasa lalu lintas oleh Kepolisian diberlakukan sejak 18 April 2023 lalu, di Jalan Tol Jakarta-Cikampek diberlakukan contra flow sebanyak dua lajur dan masih bertahan hingga saat ini. Sedangkan untuk one way dimulai sejak Km 72 Jalan Tol Cipali sampai dengan Km 414 Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang. Pengaturan ini turut memberikan akses bagi pengguna jalan Jalan Tol Jakarta-Cikampek menuju dan dari Jalan Tol Cipularang dan Jalan Tol Padaleunyi,” ujar Lisye.
Sementara itu, dari sisi pengembangan teknologi, Lisye menjelaskan, Jasa Marga mengoperasikan total 52 unit Traffic Counting yang berfungsi sebagai indikator yang akan menjadi rekomendasi pengaturan dan rekayasa lalu lintas. Traffic Counting ini terintegrasi langsung dengan Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) melalui Jasamarga Integrated Digitalmap (JID) untuk selanjutnya diolah dan disampaikan kembali hasilnya kepada pimpinan puncak untuk pengambilan rekayasa lalu lintas.
“Informasi ini kemudian disebarkan kepada pengguna jalan untuk membantu mereka dalam merencanakan perjalanan. Di antaranya yaitu melalui Aplikasi Travoy yang menyediakan informasi lalu lintas real time dari pantauan lebih dari 1.900 CCTV di seluruh ruas jalan tol, Dynamic Message Sign (DMS) berbasis Estimated Time Arrival (ETA) yang terintegrasi dengan Rest Area Management System (RAMS) sehingga dapat memberikan estimasi waktu perjalanan dan kapasitas rest area, hingga One Call Center 24 Jam Jasa Marga di nomor 14080,” tambahnya.
Perusahaan juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para stakeholder terkait. Empat bulan sebelum arus mudik, seluruh instansi yang terlibat sudah membahas intensif perencanaan arus mudik, dengan berbagai skenario, untuk mengantisipasi peningkatan lalu lintas yang berpotensi terjadi pasca dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di akhir 2022 lalu.
Baca Juga:
Sasar Gen-Y, Penggemar Kustom Kultur Wajib Sambangi Deus Kokas
“Koordinasi ini dilakukan khususnya dengan Kepolisian, sebagai pemegang diskresi atas langkah rekayasa lalu lintas, juga dengan semua pemangku kepentingan lain, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR dan Badan Pengatur Jalan Tol, bahkan dengan Polda dan pemerintah daerah setempat,” ungkap Lisye.
Operator jalan tol itu juga berterima kasih kepada pengguna jalan yang telah turut berpartisipasi dalam pelaksanaan arus mudik Hari Raya Idulfitri 1444 H. Berbagai masukan yang disampaikan oleh pengguna jalan kepada Jasa Marga dalam pelayanan operasional jalan tol untuk menjadi evaluasi dan catatan perbaikan, khususnya pada periode arus silaturahmi dan arus balik mendatang.
Dia pun mengimbau pengguna jalan agar selalu berhati-hati dalam berkendara, patuhi rambu-rambu dan ikuti arahan petugas di lapangan. Pastikan kecukupan perbekalan, saldo uang elektronik dan BBM sebelum memasuki jalan tol agar perjalanan lebih nyaman.
Jakarta: Arus pergerakan orang secara nasional selama musim mudik lebaran 2023 yang diprediksi mencapai 123,8 juta orang. Perjalanan mudik lebaran yang menantang ini tentu harus disikapi dengan seksama dan Jasa Marga mengakui mempersiapkan dengan pendekatan 3 kunci manajemen.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, membeberkan per Rabu (19-4-2023), sebanyak 163.829 kendaraan meninggalkan Jabotabek yang melintas di Km 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek menuju Timur (Bandung, Cirebon, Semarang, Solo, Surabaya dan sekitarnya). Meskipun lonjakan volume lalu lintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek signifikan, lanjut Lisye, kondisi lalu lintas dapat dikendalikan.
“Terdapat tiga manajemen kunci manajemen arus lalu lintas mudik tahun ini. Yang pertama adalah kesiapan dari infrastruktur jalan tol yang dilakukan oleh Jasa Marga dengan penambahan satu lajur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek untuk kedua arahnya. Yang kedua, penggunaan teknologi traffic counting sebagai decision support system yang mendukung keputusan pimpinan puncak di Kepolisian dan Jasa Marga dalam memutuskan penanganan volume lalu lintas yang jumlahnya luar biasa, hingga yang ketiga koordinasi lintas sektoral yang sangat intensif dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan secara komprehensif,” imbuh Lisye melalui keterangan resminya.
Lebih lanjut Lisye menjelaskan, di tahun ini, perusahaan pelat merah tersebut telah berhasil merampungkan satu lajur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek sejak H-14 Lebaran 2023, dari tiga lajur menjadi empat lajur di kedua arahnya, tepatnya di Km 50 sampai dengan Km 66 sepanjang 16 km arah Cikampek dan di Km 61 sampai dengan Km 50 sepanjang 11 km arah Jakarta.
Baca Juga:
Cegah Mekaniknya Mudik Pakai Motor, EMLI Siapkan Bus Mewah
“Alhamdulillah, sejak rekayasa lalu lintas oleh Kepolisian diberlakukan sejak 18 April 2023 lalu, di Jalan Tol Jakarta-Cikampek diberlakukan contra flow sebanyak dua lajur dan masih bertahan hingga saat ini. Sedangkan untuk one way dimulai sejak Km 72 Jalan Tol Cipali sampai dengan Km 414 Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang. Pengaturan ini turut memberikan akses bagi pengguna jalan Jalan Tol Jakarta-Cikampek menuju dan dari Jalan Tol Cipularang dan Jalan Tol Padaleunyi,” ujar Lisye.
Sementara itu, dari sisi pengembangan teknologi, Lisye menjelaskan, Jasa Marga mengoperasikan total 52 unit Traffic Counting yang berfungsi sebagai indikator yang akan menjadi rekomendasi pengaturan dan rekayasa lalu lintas. Traffic Counting ini terintegrasi langsung dengan Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) melalui Jasamarga Integrated Digitalmap (JID) untuk selanjutnya diolah dan disampaikan kembali hasilnya kepada pimpinan puncak untuk pengambilan rekayasa lalu lintas.
“Informasi ini kemudian disebarkan kepada pengguna jalan untuk membantu mereka dalam merencanakan perjalanan. Di antaranya yaitu melalui Aplikasi Travoy yang menyediakan informasi lalu lintas real time dari pantauan lebih dari 1.900 CCTV di seluruh ruas jalan tol, Dynamic Message Sign (DMS) berbasis Estimated Time Arrival (ETA) yang terintegrasi dengan Rest Area Management System (RAMS) sehingga dapat memberikan estimasi waktu perjalanan dan kapasitas rest area, hingga One Call Center 24 Jam Jasa Marga di nomor 14080,” tambahnya.
Perusahaan juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para stakeholder terkait. Empat bulan sebelum arus mudik, seluruh instansi yang terlibat sudah membahas intensif perencanaan arus mudik, dengan berbagai skenario, untuk mengantisipasi peningkatan lalu lintas yang berpotensi terjadi pasca dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di akhir 2022 lalu.
Baca Juga:
Sasar Gen-Y, Penggemar Kustom Kultur Wajib Sambangi Deus Kokas
“Koordinasi ini dilakukan khususnya dengan Kepolisian, sebagai pemegang diskresi atas langkah rekayasa lalu lintas, juga dengan semua pemangku kepentingan lain, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR dan Badan Pengatur Jalan Tol, bahkan dengan Polda dan pemerintah daerah setempat,” ungkap Lisye.
Operator jalan tol itu juga berterima kasih kepada pengguna jalan yang telah turut berpartisipasi dalam pelaksanaan arus mudik Hari Raya Idulfitri 1444 H. Berbagai masukan yang disampaikan oleh pengguna jalan kepada Jasa Marga dalam pelayanan operasional jalan tol untuk menjadi evaluasi dan catatan perbaikan, khususnya pada periode arus silaturahmi dan arus balik mendatang.
Dia pun mengimbau pengguna jalan agar selalu berhati-hati dalam berkendara, patuhi rambu-rambu dan ikuti arahan petugas di lapangan. Pastikan kecukupan perbekalan, saldo uang elektronik dan BBM sebelum memasuki jalan tol agar perjalanan lebih nyaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)