Jakarta: Nissan merupakan salah satu merek otomotif yang cukup gencar dalam mengembangkan serta memasarkan mobil listrik di dunia, termasuk di pasar Indonesia. Bahkan mereka sudah memperkenalkan Leaf sebagai mobil full listrik sejak 10 tahun silam, bisa diterima oleh masyarakat global.
Jenama asal Jepang ini mengumumkan mobil hatchback tanpa emisi ini sudah terjual sebanyak 500 juta unit di seluruh negara. Mobil ini sudah terjual di 59 negara dengan basis produksi di Jepang, Amerika Serikat, dan Inggris.
“Dengan beralih ke mobilitas listrik, pelanggan di seluruh dunia telah membawa kita semua lebih dekat ke masyarakat yang lebih berkelanjutan dan tangguh,” President and CEO Nissan, Makoto Uchida, dikutip dari situs resminya.
Head of External and Government Affairs Nissan Motor Indonesia, Coki Panjaitan, menjelaskan secara keseluruhan seluruh Leaf yang terjual ini sudah melewati 16 miliar kilometer. Dia menyebutkan mobil ini sudah mengurangi banyak emisi karbon gas buang, dan membantu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dunia.
"Sudah 2,5 miliar kilogram CO2 yang sudah dihindari dari penggunaan Leaf," ungkap Coki (7/12/2020) di Nara Jakarta Selatan.
Sehubungan dengan perkembangan teknologi, saudara dari Mitsubishi dan Renault ini telah meningkatkan kapasitas baterai, kinerja, dan efisiensinya. Dengan begitu, Leaf kemudian berevolusi dari mobil perkotaan menjadi mobil serbaguna yang memenuhi berbagai kebutuhan dan gaya hidup pelanggan.
Di luar mobilitas, mobil dengan lima orang penumpang ini juga telah berkontribusi kepada masyarakat dengan menyediakan listrik darurat ke rumah-rumah pasca terjadinya bencana alam. Hal ini memungkinkan bisa dilakukan karena bisa difungsikan sebagai genset dan sebagai sumber tenaga untuk rumah-rumah yang membutuhkan.
Lantas kapan Leaf akan masuk di Indonesia? Mengingat sejauh ini Leaf baru sebatas diperkenalkan saja kepada konsumen di Tanah Air dan belum dipasarkan secara umum. "Model elektrifikasi Nissan akan terus berjalan tahun 2021. Leaf akan datang tahun depan," tegas Coki.
Jakarta: Nissan merupakan salah satu merek otomotif yang cukup gencar dalam mengembangkan serta memasarkan mobil listrik di dunia, termasuk di pasar Indonesia. Bahkan mereka sudah memperkenalkan Leaf sebagai mobil full listrik sejak 10 tahun silam, bisa diterima oleh masyarakat global.
Jenama asal Jepang ini mengumumkan mobil hatchback tanpa emisi ini sudah terjual sebanyak 500 juta unit di seluruh negara. Mobil ini sudah terjual di 59 negara dengan basis produksi di Jepang, Amerika Serikat, dan Inggris.
“Dengan beralih ke mobilitas listrik, pelanggan di seluruh dunia telah membawa kita semua lebih dekat ke masyarakat yang lebih berkelanjutan dan tangguh,” President and CEO Nissan, Makoto Uchida, dikutip dari situs resminya.
Head of External and Government Affairs Nissan Motor Indonesia, Coki Panjaitan, menjelaskan secara keseluruhan seluruh Leaf yang terjual ini sudah melewati 16 miliar kilometer. Dia menyebutkan mobil ini sudah mengurangi banyak emisi karbon gas buang, dan membantu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dunia.
"Sudah 2,5 miliar kilogram CO2 yang sudah dihindari dari penggunaan Leaf," ungkap Coki (7/12/2020) di Nara Jakarta Selatan.
Sehubungan dengan perkembangan teknologi, saudara dari Mitsubishi dan Renault ini telah meningkatkan kapasitas baterai, kinerja, dan efisiensinya. Dengan begitu, Leaf kemudian berevolusi dari mobil perkotaan menjadi mobil serbaguna yang memenuhi berbagai kebutuhan dan gaya hidup pelanggan.
Di luar mobilitas, mobil dengan lima orang penumpang ini juga telah berkontribusi kepada masyarakat dengan menyediakan listrik darurat ke rumah-rumah pasca terjadinya bencana alam. Hal ini memungkinkan bisa dilakukan karena bisa difungsikan sebagai genset dan sebagai sumber tenaga untuk rumah-rumah yang membutuhkan.
Lantas kapan Leaf akan masuk di Indonesia? Mengingat sejauh ini Leaf baru sebatas diperkenalkan saja kepada konsumen di Tanah Air dan belum dipasarkan secara umum. "Model elektrifikasi Nissan akan terus berjalan tahun 2021. Leaf akan datang tahun depan," tegas Coki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)
