Jakarta: Mobil listrik kini tengah didorong oleh pemerintah agar bisa diadopsi masyarakat. Daihatsu kemudian melakukan riset dan hasilnya belum semua konsumen ingin membeli mobil listrik.
Marketing Director & Corporate Communication Director PT Astra Daihatsu Motor, Sri Agung Handayani, menjelaskan riset internal yang dilakukan menunjukan konsumen pembeli mobil pertama (first time buyer) untuk merek Daihatsu belum melirik mobil listrik.
"Kalau first car buyer Daihatsu rasanya belum," kata Agung pada Kamis (14-3-2024) di Cikini Jakarta.
Menurutnya konsumen di segmen first car buyer ini memiliki setidaknya 3 pertimbangan saat membeli mobil. Pertama, harga jual kembali mobil karena dianggap sebagai aset; Kedua, daya tahan kendaraan; dan ketiga, masih terkait pemahaman mengenai mobil listrik.
"Ketiga itu adalah masalah ketidakpahaman mengenai electricity consumption kalau pakai itu, electric consumption di rumah dia kalau mengecas, kalau pakai (kendaraan) hybrid seperti apa. Jadi itulah situasinya di first car buyer. Kita survei di seluruh Indonesia dengan jumlah yang cukup besar," kata Agung.
Agung mengatakan perusahaan masih mempelajari perkembangan kendaraan elektrifikasi di Tanah Air. Dia pun belum bisa memberitahukan kapan perusahaan akan memperkenalkan mobil listrik pertamanya di Indonesia.
"Pokoknya kan sudah disampaikan, menuju ke sana, ditunggu saja," katanya.
Jakarta: Mobil listrik kini tengah didorong oleh pemerintah agar bisa diadopsi masyarakat.
Daihatsu kemudian melakukan riset dan hasilnya belum semua konsumen ingin membeli
mobil listrik.
Marketing Director & Corporate Communication Director PT Astra Daihatsu Motor, Sri Agung Handayani, menjelaskan riset internal yang dilakukan menunjukan konsumen pembeli mobil pertama (
first time buyer) untuk merek Daihatsu belum melirik mobil listrik.
"Kalau
first car buyer Daihatsu rasanya belum," kata Agung pada Kamis (14-3-2024) di Cikini Jakarta.
Menurutnya konsumen di segmen
first car buyer ini memiliki setidaknya 3 pertimbangan saat membeli mobil. Pertama, harga jual kembali mobil karena dianggap sebagai aset; Kedua, daya tahan kendaraan; dan ketiga, masih terkait pemahaman mengenai mobil listrik.
"Ketiga itu adalah masalah ketidakpahaman mengenai
electricity consumption kalau pakai itu,
electric consumption di rumah dia kalau mengecas, kalau pakai (kendaraan) hybrid seperti apa. Jadi itulah situasinya di
first car buyer. Kita survei di seluruh Indonesia dengan jumlah yang cukup besar," kata Agung.
Agung mengatakan perusahaan masih mempelajari perkembangan kendaraan elektrifikasi di Tanah Air. Dia pun belum bisa memberitahukan kapan perusahaan akan memperkenalkan mobil listrik pertamanya di Indonesia.
"Pokoknya kan sudah disampaikan, menuju ke sana, ditunggu saja," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)