Jakarta: Pasar otomotif Indonesia kembali ke level 1 juta unit per tahun, dan menandakan sudah pulih seperti sebelum Pandemi Covid-19. Kondisi ini juga membuat Daihatsu menyebutkan mereka harus over produksi karena tingginya permintaan pasar dalam setahun ke belakang pasca pandemi.
Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor, Sri Agung Handayani, menyebutkan tahun 2022 menciptakan rekor bagi pabrik mereka. Mereka mengklaim over produksi dengan utilisasi pabrik mencapao 106 persen dari total kapasitas per tahunnya.
"ADM tahun 2022 menutup dengan total produksi 562.000 unit. Angkanya cukup fantastis karena kita satu-satunya manufaktur yang menggunakan utilisasi kapasitas di atas kapasitas yang ada yaitu 530.000," kata Sri Agung di Senayan Jakarta.
Dari seluruh mobil yang diproduksi di tahun lalu, 164 ribu unit diantaranya untuk ekspor. Permintaan ekspor pun diklaim meningkat sekitar 34 persen secara year on year.
"Ada 84 negara. Kita 50 persen ekspor ke Filipina, Saudi Arabia, dan Jepang. Sisanya tersebar di 81 negara yang lain."
Sri Agung juga menyebutkan produksi di tahun 2022 juga bukan tanpa hambatan. Menurutnya krisis chip semikonduktor hingga melambungnya harga material menjadi sejumlah tantangan yang dihadapi.
"Ada juga yang terdampak karena BBM (naik harganya), yaitu transportation cost kita di logistik cost juga meningkat. Jadi seperti ini tantangannya," tambah Sri Agung.
Jakarta: Pasar otomotif Indonesia kembali ke level 1 juta unit per tahun, dan menandakan sudah pulih seperti sebelum Pandemi Covid-19. Kondisi ini juga membuat Daihatsu menyebutkan mereka harus over produksi karena tingginya permintaan pasar dalam setahun ke belakang pasca pandemi.
Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor, Sri Agung Handayani, menyebutkan tahun 2022 menciptakan rekor bagi pabrik mereka. Mereka mengklaim over produksi dengan utilisasi pabrik mencapao 106 persen dari total kapasitas per tahunnya.
"ADM tahun 2022 menutup dengan total produksi 562.000 unit. Angkanya cukup fantastis karena kita satu-satunya manufaktur yang menggunakan utilisasi kapasitas di atas kapasitas yang ada yaitu 530.000," kata Sri Agung di Senayan Jakarta.
Dari seluruh mobil yang diproduksi di tahun lalu, 164 ribu unit diantaranya untuk ekspor. Permintaan ekspor pun diklaim meningkat sekitar 34 persen secara year on year.
"Ada 84 negara. Kita 50 persen ekspor ke Filipina, Saudi Arabia, dan Jepang. Sisanya tersebar di 81 negara yang lain."
Sri Agung juga menyebutkan produksi di tahun 2022 juga bukan tanpa hambatan. Menurutnya krisis chip semikonduktor hingga melambungnya harga material menjadi sejumlah tantangan yang dihadapi.
"Ada juga yang terdampak karena BBM (naik harganya), yaitu transportation cost kita di logistik cost juga meningkat. Jadi seperti ini tantangannya," tambah Sri Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)
