Jakarta: Suzuki Karimun Wagon R merupakan salah satu model low cost green car (LCGC) dan sekarang sudah tidak lagi diproduksi lagi. Meski demikian, mobil ini masih banyak dicari konsumen karena menawarkan konsumsi bensin yang irit.
Suzuki Karimun sudah ada di Indonesia sejak tahun 1999, dan model Karimun Wagon R merupakan generasi ketiga. Mobil mungil ini akhirnya resmi dihentian produksinya di Indonesia pada 2021.
Hal ini berkat mesin K10B DOHC tiga silinder berkapasitas 998 cc yang mampu menghembuskan tenaga sebesar 68 PS dan torsi puncak 90 Nm. Transmisi yang ditawarkan bisa manual atau semi-otomatis auto gear shift (AGS).
Mobil ini masuk ke dalam skema LCGC karena memiliki efisiensi tinggi, lebih dari 20 kilometer per liter.
Baca Juga:
Jangan Lupa Ganjil Genap Di Jakarta Juga Berlaku Pas Pulang Kerja
Salah satu keunggulan utama yang membedakan Karimun Wagon R dari kompetitor LCGC lainnya adalah desain bodi kotak atau tall boy design. Desain ini secara cerdas memanfaatkan ruang vertikal untuk mengompensasi dimensi panjang yang terbatas.
Mobil ini memiliki panjang keseluruhan sekitar 3.600 mm dan lebar 1.475 mm, yang menjadikannya sangat lincah untuk bermanuver di gang sempit atau parkir di lahan terbatas. Namun, tingginya yang mencapai 1.670 mm hingga 1.700 mm memberikan ruang kepala (headroom) yang sangat lega, bahkan bagi penumpang dengan tinggi badan di atas 180 cm. Selain itu, jarak terendah ke tanah (ground clearance) setinggi 170 mm membuatnya cukup aman saat harus melewati jalanan yang tidak rata.
Meskipun saat ini Suzuki Indonesia lebih memfokuskan pengembangan pada model seperti Suzuki S-Presso sebagai pengganti di segmen mobil kompak, Karimun Wagon R tetap membuktikan bahwa dimensi kecil bukanlah penghalang untuk kenyamanan maksimal.
Jakarta: Suzuki Karimun Wagon R merupakan salah satu model
low cost green car (LCGC) dan sekarang sudah tidak lagi diproduksi lagi. Meski demikian, mobil ini masih banyak dicari konsumen karena menawarkan konsumsi bensin yang irit.
Suzuki Karimun sudah ada di Indonesia sejak tahun 1999, dan model Karimun Wagon R merupakan generasi ketiga. Mobil mungil ini akhirnya resmi dihentian produksinya di Indonesia pada 2021.
Hal ini berkat mesin K10B DOHC tiga silinder berkapasitas 998 cc yang mampu menghembuskan tenaga sebesar 68 PS dan torsi puncak 90 Nm. Transmisi yang ditawarkan bisa manual atau semi-otomatis auto gear shift (AGS).
Mobil ini masuk ke dalam skema LCGC karena memiliki efisiensi tinggi, lebih dari 20 kilometer per liter.
Salah satu keunggulan utama yang membedakan Karimun Wagon R dari kompetitor LCGC lainnya adalah desain bodi kotak atau tall boy design. Desain ini secara cerdas memanfaatkan ruang vertikal untuk mengompensasi dimensi panjang yang terbatas.
Mobil ini memiliki panjang keseluruhan sekitar 3.600 mm dan lebar 1.475 mm, yang menjadikannya sangat lincah untuk bermanuver di gang sempit atau parkir di lahan terbatas. Namun, tingginya yang mencapai 1.670 mm hingga 1.700 mm memberikan ruang kepala (headroom) yang sangat lega, bahkan bagi penumpang dengan tinggi badan di atas 180 cm. Selain itu, jarak terendah ke tanah (ground clearance) setinggi 170 mm membuatnya cukup aman saat harus melewati jalanan yang tidak rata.
Meskipun saat ini Suzuki Indonesia lebih memfokuskan pengembangan pada model seperti Suzuki S-Presso sebagai pengganti di segmen mobil kompak, Karimun Wagon R tetap membuktikan bahwa dimensi kecil bukanlah penghalang untuk kenyamanan maksimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)