Jakarta: Pasar mobil bekas memiliki potensi besar di industri otomotif nasional, karena pasar mobil bekas tidak akan pernah berhenti diminati. Seiring berkembangnya pasar jual beli kendaraan secara online di Asia Tenggara yang saat ini disebut mengalami perkembangan pesat.
Dari hasil studi Carmudi sebagai platform jual beli kendaraan online menyebutkan, meski ada peralihan pola belanja konsumen ke e-commerce atau online, namun tidak ada penurunan daya beli konsumen terhadap mobil bekas dari tahun ke tahun.
Yang menarik adalah, konsep penjualan mobil secara online ini tidak perlu lahan yang luas untuk men-display semua model kendaraan. Dan calon pembeli dapat memilih dengan harga yang kompetitif.
CEO Carmudi Asia, Pranjal Kanwar mengatakan, tren penjualan mobil bekas tahun ini diproyeksikan naik sedikit. Menurutnya penurunan daya beli konsumen akibat maraknya peluncuran mobil baru.
"Kami ingin mengangkat bisnis otomotif via online menjadi lebih berkualitas, dengan memberikan jaminan car inspection untuk mobil bekas dan mobil baru yang ada di listing iklan kami," kata CEO Carmudi Asia, Pranjal Kanwar, kepada medcom.id di sela acara pengumuman manajemen baru di Jakarta, Selasa (23/1/2018).
Untuk memberikan kontribusi ke pasar otomotif Indonesia, Managing Director Carmudi, Stefano Kirihettige Parera mengatakan, tahun ini pihaknya akan menyasar pasar di luar Pulau Jawa, seperti Kalimantan dan Sulawesi.
"Kami tidak hanya fokus di Pulau Jawa, dengan suntikan dana segar sebesar USD10 juta atau sekitar Rp135 miliar dari HV Holztbrinck Ventures, Tengelmann Ventures dan APACIG, kami akan mengembangkan bisnis dan teknologi baru, termasuk pemindahan kantor pusat dari Berlin, Jerman, ke Jakarta, Indonesia," kata Stefano.
Jakarta: Pasar mobil bekas memiliki potensi besar di industri otomotif nasional, karena pasar mobil bekas tidak akan pernah berhenti diminati. Seiring berkembangnya pasar jual beli kendaraan secara
online di Asia Tenggara yang saat ini disebut mengalami perkembangan pesat.
Dari hasil studi Carmudi sebagai
platform jual beli kendaraan
online menyebutkan, meski ada peralihan pola belanja konsumen ke
e-commerce atau
online, namun tidak ada penurunan daya beli konsumen terhadap mobil bekas dari tahun ke tahun.
Yang menarik adalah, konsep penjualan mobil secara
online ini tidak perlu lahan yang luas untuk men-
display semua model kendaraan. Dan calon pembeli dapat memilih dengan harga yang kompetitif.
CEO Carmudi Asia, Pranjal Kanwar mengatakan, tren penjualan mobil bekas tahun ini diproyeksikan naik sedikit. Menurutnya penurunan daya beli konsumen akibat maraknya peluncuran mobil baru.

"Kami ingin mengangkat bisnis otomotif
via online menjadi lebih berkualitas, dengan memberikan jaminan
car inspection untuk mobil bekas dan mobil baru yang ada di
listing iklan kami," kata CEO Carmudi Asia, Pranjal Kanwar, kepada medcom.id di sela acara pengumuman manajemen baru di Jakarta, Selasa (23/1/2018).
Untuk memberikan kontribusi ke pasar otomotif Indonesia, Managing Director Carmudi, Stefano Kirihettige Parera mengatakan, tahun ini pihaknya akan menyasar pasar di luar Pulau Jawa, seperti Kalimantan dan Sulawesi.
"Kami tidak hanya fokus di Pulau Jawa, dengan suntikan dana segar sebesar USD10 juta atau sekitar Rp135 miliar dari HV Holztbrinck Ventures, Tengelmann Ventures dan APACIG, kami akan mengembangkan bisnis dan teknologi baru, termasuk pemindahan kantor pusat dari Berlin, Jerman, ke Jakarta, Indonesia," kata Stefano.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)