Jakarta: Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan posisi pemerintah yang terus mendorong industri otomotif ke arah elektrifikasi. Tidak hanya untuk kendaraan penumpang, namun hal ini juga berlaku untuk kendaraan niaga yang diharapkan mulai bertransformasi ke mobilitas ramah lingkungan.
"Di tengah disrupsi global dan tren transisi menuju kendaraan listrik dan energi bersih, Indonesia berkomitmen untuk tidak hanya menjadi pasar, namun juga menjadi pemain utama dalam rantai pasok kendaraan niaga dan kendaraan ramah lingkungan secara global. Apalagi, kami telah menetapkan NZE sektor manufaktur lebih cepat 10 tahun menjadi tahun 2050 dibanding target nasional," kata Agus Gumiwang di sela-sela peresmian pabrik baru Daimler di Cikarang, Selasa, 10 Juni 2025.
Agus menambahkan, Kemenperin berkomitmen untuk terus mendukung percepatan transformasi industri otomotif di Indonesia menuju era elektrifikasi, keberlanjutan, dan ramah lingkungan.
Untuk mendukung percepatan tersebut, Kemenperin akan memfasilitasi pemberian insentif fiskal dan nonfiskal untuk memacu pengembangan produksi kendaraan niaga ramah lingkungan.
"Oleh karena itu, kami berperan aktif memacu kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi untuk menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten, mengembangkan teknologi dalam negeri, serta memperluas jaringan riset dan inovasi," tegas Agus.
Agus juga menyambut baik komitmen PT DCVMI melalui fasilitas pabrik barunya untuk mengadopsi standar emisi Euro 4 melalui teknologi SCR (Selective Catalytic Reduction) dan penggunaan DEF (Diesel Exhaust Fluid) berbasis urea dan air terionisasi.
"Ini merupakan langkah positif dalam mendukung agenda pemerintah untuk mewujudkan industri yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan," ujarnya.
Pabrik baru Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia (DCVMI) berdiri di atas lahan seluas 15 hektar dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 5.000 unit truk dan bus Mercedes-Benz.
Untuk model-model yang diproduksi antara lain Mercedes-Benz Axor Trucks: 2528 CH, 4928 T, 4028 T, 4023 T, 2528 RMC, 2528 CX, dan 2528 C, serta sasis bus Mercedes-Benz: OH 1626 L dan OH 1626 S yang dirancang khusus untuk pasar Indonesia.
Jakarta: Menteri Perindustrian,
Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan posisi pemerintah yang terus mendorong
industri otomotif ke arah elektrifikasi. Tidak hanya untuk kendaraan penumpang, namun hal ini juga berlaku untuk kendaraan niaga yang diharapkan mulai bertransformasi ke mobilitas ramah lingkungan.
"Di tengah disrupsi global dan tren transisi menuju kendaraan listrik dan energi bersih, Indonesia berkomitmen untuk tidak hanya menjadi pasar, namun juga menjadi pemain utama dalam rantai pasok kendaraan niaga dan kendaraan ramah lingkungan secara global. Apalagi, kami telah menetapkan NZE sektor manufaktur lebih cepat 10 tahun menjadi tahun 2050 dibanding target nasional," kata Agus Gumiwang di sela-sela peresmian pabrik baru Daimler di Cikarang, Selasa, 10 Juni 2025.
Agus menambahkan, Kemenperin berkomitmen untuk terus mendukung percepatan transformasi industri otomotif di Indonesia menuju era elektrifikasi, keberlanjutan, dan ramah lingkungan.
Untuk mendukung percepatan tersebut, Kemenperin akan memfasilitasi pemberian insentif fiskal dan nonfiskal untuk memacu pengembangan produksi kendaraan niaga ramah lingkungan.
"Oleh karena itu, kami berperan aktif memacu kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi untuk menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten, mengembangkan teknologi dalam negeri, serta memperluas jaringan riset dan inovasi," tegas Agus.
Agus juga menyambut baik komitmen PT DCVMI melalui fasilitas pabrik barunya untuk mengadopsi standar emisi Euro 4 melalui teknologi SCR (Selective Catalytic Reduction) dan penggunaan DEF (Diesel Exhaust Fluid) berbasis urea dan air terionisasi.
"Ini merupakan langkah positif dalam mendukung agenda pemerintah untuk mewujudkan industri yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan," ujarnya.
Pabrik baru Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia (DCVMI) berdiri di atas lahan seluas 15 hektar dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 5.000 unit truk dan bus Mercedes-Benz.
Untuk model-model yang diproduksi antara lain Mercedes-Benz Axor Trucks: 2528 CH, 4928 T, 4028 T, 4023 T, 2528 RMC, 2528 CX, dan 2528 C, serta sasis bus Mercedes-Benz: OH 1626 L dan OH 1626 S yang dirancang khusus untuk pasar Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)