Rio De Janeiro: BYD Auto do Brasil, agen pemegang merek BYD di Brasil, segera bergerak cepat terhadap kasus perbudakan di lingkungan pembangunan pabrik baru mereka di Camacari Brasil. Mereka langsung memutuskan kontrak dengan perusahaan mitra yang mempekerjakan manusia secara tidak manusiawi selama pembangunan pabrik berlangsung.
Perusahaan diketahui sudah menerima pemberitahuan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Ketenagakerjaan setempat bahwa perusahaan outsourced kontrak jasa konstruksi, Jinjiang Construction Brazil Ltda., telah melakukan penyimpangan serius. BYD memutuskan untuk segera mengakhiri kontrak dengan kontraktor tersebut untuk pelaksanaan sebagian pekerjaan di pabrik Camaçari (BA) dan sedang mempelajari tindakan lain yang sesuai.
BYD juga menegaskan bahwa karyawan yang disubkontrakkan tidak akan dirugikan oleh keputusan ini dan memastikan bahwa semua hak mereka akan terus dilindungi. Perusahaan juga memutuskan semua pekerja akan dipindahkan ke sejumlah hotel di wilayah tersebut.
Wakil Presiden Senior BYD Auto do Brasil, Alexandre Baldy, menegaskan perusahaan tidak menoleransi tindakan tidak hormat terhadap hukum dan martabat manusia di Brasil.
“BYD Auto do Brasil menegaskan kembali komitmennya untuk mematuhi sepenuhnya undang-undang Brasil, khususnya terkait perlindungan hak pekerja dan martabat manusia. Karena alasan ini, perusahaan telah bekerja sama dengan otoritas yang berwenang sejak awal dan telah memutuskan untuk mengakhiri kontrak dengan perusahaan konstruksi Jinjiang,” ungkap Alexandre Baldy melalui keterangan tertulisnya.
Baldy juga menegaskan perusahaan telah beroperasi di Brasil selama 10 tahun dan selalu mematuhi undang-undang setempat dengan ketat serta menjaga komitmennya terhadap etika, rasa hormat, dan martabat manusia.
Selama beberapa minggu terakhir, BYD Auto do Brasil telah melakukan tinjauan terperinci tentang kondisi kerja dan kehidupan semua karyawan dari perusahaan subkontrak yang bertanggung jawab pda proyek tersebut, melakukan komunikasi dengan perusahaan subkontrak tersebut pada beberapa kesempatan, dan bahkan membuat penyesuaian yang terbukti diperlukan.
Rio De Janeiro: BYD Auto do Brasil, agen pemegang merek BYD di
Brasil, segera bergerak cepat terhadap kasus perbudakan di lingkungan pembangunan pabrik baru mereka di Camacari Brasil. Mereka langsung memutuskan kontrak dengan perusahaan mitra yang mempekerjakan manusia secara tidak manusiawi selama pembangunan pabrik berlangsung.
Perusahaan diketahui sudah menerima pemberitahuan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Ketenagakerjaan setempat bahwa perusahaan outsourced kontrak jasa konstruksi, Jinjiang Construction Brazil Ltda., telah melakukan penyimpangan serius. BYD memutuskan untuk segera mengakhiri kontrak dengan kontraktor tersebut untuk pelaksanaan sebagian pekerjaan di pabrik Camaçari (BA) dan sedang mempelajari tindakan lain yang sesuai.
BYD juga menegaskan bahwa karyawan yang disubkontrakkan tidak akan dirugikan oleh keputusan ini dan memastikan bahwa semua hak mereka akan terus dilindungi. Perusahaan juga memutuskan semua pekerja akan dipindahkan ke sejumlah hotel di wilayah tersebut.
Wakil Presiden Senior BYD Auto do Brasil, Alexandre Baldy, menegaskan perusahaan tidak menoleransi tindakan tidak hormat terhadap hukum dan martabat manusia di Brasil.
“BYD Auto do Brasil menegaskan kembali komitmennya untuk mematuhi sepenuhnya undang-undang Brasil, khususnya terkait perlindungan hak pekerja dan martabat manusia. Karena alasan ini, perusahaan telah bekerja sama dengan otoritas yang berwenang sejak awal dan telah memutuskan untuk mengakhiri kontrak dengan perusahaan konstruksi Jinjiang,” ungkap Alexandre Baldy melalui keterangan tertulisnya.
Baldy juga menegaskan perusahaan telah beroperasi di Brasil selama 10 tahun dan selalu mematuhi undang-undang setempat dengan ketat serta menjaga komitmennya terhadap etika, rasa hormat, dan martabat manusia.
Selama beberapa minggu terakhir, BYD Auto do Brasil telah melakukan tinjauan terperinci tentang kondisi kerja dan kehidupan semua karyawan dari perusahaan subkontrak yang bertanggung jawab pda proyek tersebut, melakukan komunikasi dengan perusahaan subkontrak tersebut pada beberapa kesempatan, dan bahkan membuat penyesuaian yang terbukti diperlukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)