Area parkirang lelang JBA Jakarta Raya. JBA Indonesia
Area parkirang lelang JBA Jakarta Raya. JBA Indonesia

Harga Mobil Baru Naik, Konsumen Menengah Bawah Beralih ke Mobil Bekas

Ekawan Raharja • 21 April 2025 11:55
Jakarta: Kenaikan harga mobil baru yang tidak diimbangi dengan peningkatan daya beli masyarakat dinilai menjadi pemicu pergeseran preferensi konsumen, terutama dari kalangan menengah ke bawah. Mereka kini cenderung memilih mobil bekas yang dinilai lebih rasional dan terjangkau.
 
“Kenaikan harga ini tidak lagi sepadan dengan daya beli yang stagnan, bahkan menurun karena tekanan ekonomi, PHK, dan inflasi kebutuhan pokok yang sedang marak,” kata pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu, kepada ANTARA.
 
Yannes menyebutkan harga mobil baru, termasuk kategori Low Cost Green Car (LCGC) yang sebelumnya menjadi pilihan paling ekonomis, mengalami peningkatan tahun ini.

Misalnya Calya tipe 1.2 E MT STD naik dari Rp167 juta menjadi Rp169,9 juta, Agya dari Rp170 juta menjadi Rp173,2 juta, Ayla tipe 1.0 M M/T dari Rp136 juta menjadi Rp138,5 juta, dan Sigra tipe 1.0 D MT dari Rp136 juta menjadi Rp139,2 juta.
 
Baca Juga:
Baru Mau Pakai Mobil Listrik? Nih Alasan Wuling Air ev Cocok Buat Kaum Hawa!

 
Kenaikan harga tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti biaya produksi, pengenaan pajak, nilai tukar mata uang, hingga bunga kredit.
 
Situasi ini membuat konsumen beralih ke pasar mobil bekas. PT JBA Indonesia, perusahaan lelang kendaraan, mencatat adanya lonjakan penjualan mobil bekas di platformnya sebesar 13 persen pada kuartal pertama 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
 
Sementara itu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penurunan penjualan mobil baru.
 
Pada Januari-Maret 2025, penjualan grosir dari distributor ke dealer turun 4,7 persen menjadi 205.160 unit dari 215.250 unit di tahun sebelumnya. Penjualan ritel pun turun 8,9 persen menjadi 210.483 unit.
 
Baca Juga:
Jeep Wagoneer Overland 2025, SUV Off-Road Full Size

 
Yannes juga menyoroti bahwa kebijakan tarif impor baru dari pemerintah Amerika Serikat dan perang dagang global dapat memperparah kondisi ekonomi, sekaligus memperburuk pasar otomotif.
 
“Kita semua sangat berharap ekonomi Indonesia bisa cepat tumbuh dengan baik kembali agar dapat berbelanja lagi dengan hati senang,” ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan