medcom.id, Jakarta: Rio Haryanto saat ini memang sedang menjalani putaran perdana Formula One (F1) di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Australia. Masyarakat Indonesia pun seketika gegap gempita karena akhirnya bisa menyaksikan anak bangsa yang bertarung di ajang balap jet darat dunia.
Ragam dukungan pun mengalir untuk pemuda kelahiran Solo 22 Januari 1993 itu. Tapi tak sedikit pula yang mencibir pembalap yang sudah mencetak prestasi mengagumkan di ajang balap GP2 Series ini. Tentang penggunaan dana yang berlebihan untuk membiayai hobinya pun, rasanya terlalu merendahkan. Lalu bagaimana seharusnya kita bersikap untuk mendukungnya?
Terlepas dari besaran sokongan dana yang dibutuhkan Rio Haryanto untuk membalap di F1 2016, kita juga tak boleh berharap banyak. Seperti yang dikatakan beberapa pembalap nasional ternama seperti Rifat Sungkar, Subhan Aksa, Fitra Eri atau Sean Gelael. Bahwa membawa nama Indonesia ke ajang balap dunia seperti F1 sangat tak mudah.
Kalaupun jalan itu terbuka, masalah selanjutnya adalah cibiran tentang menghamburkan uang negara atau alasan lain yang mungkin jadi celah 'bully-an' bagi 'haters'. Lalu mengaitkannya dengan hasil balap atau sesi latihan yang sudah berjalan.
Rasanya ini tidak adil, lantaran Rio adalah anak baru dalam industri balap F1 yang nota bene bukan hanya mengandalkan skill pembalap saja. Fernando Alonso atau bahkan Jenson Button saja yang sudah bertahun-tahun lamanya di F1, musim lalu malah tampil buruk padahal disokong oleh tim McLaren dan pabrikan Honda. Pastinya Rio dengan segala keterbatasannya dan baru beberapa kali menunggangi mobil single seater itu, tak bisa langsung dituntut ini dan itu.
Memang harus ada target, tapi persaingan di ajang balap F1 mempertimbangkan banyak hal. Alangkah naifnya jika semua hal itu tertutupi hanya karena tak sepakat pendanaan Rio Haryanto ke F1 selalu diperdebatkan. Terpenting adalah, biarkan Rio bisa berkreasi dan membentuk skill terbaiknya. Karena dukungan masyarakat Indonesia bakal sangat berguna di tahun-tahun berikutnya.
medcom.id, Jakarta: Rio Haryanto saat ini memang sedang menjalani putaran perdana Formula One (F1) di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Australia. Masyarakat Indonesia pun seketika gegap gempita karena akhirnya bisa menyaksikan anak bangsa yang bertarung di ajang balap jet darat dunia.
Ragam dukungan pun mengalir untuk pemuda kelahiran Solo 22 Januari 1993 itu. Tapi tak sedikit pula yang mencibir pembalap yang sudah mencetak prestasi mengagumkan di ajang balap GP2 Series ini. Tentang penggunaan dana yang berlebihan untuk membiayai hobinya pun, rasanya terlalu merendahkan. Lalu bagaimana seharusnya kita bersikap untuk mendukungnya?
Terlepas dari besaran sokongan dana yang dibutuhkan Rio Haryanto untuk membalap di F1 2016, kita juga tak boleh berharap banyak. Seperti yang dikatakan beberapa pembalap nasional ternama seperti Rifat Sungkar, Subhan Aksa, Fitra Eri atau Sean Gelael. Bahwa membawa nama Indonesia ke ajang balap dunia seperti F1 sangat tak mudah.
Kalaupun jalan itu terbuka, masalah selanjutnya adalah cibiran tentang menghamburkan uang negara atau alasan lain yang mungkin jadi celah 'bully-an' bagi 'haters'. Lalu mengaitkannya dengan hasil balap atau sesi latihan yang sudah berjalan.
Rasanya ini tidak adil, lantaran Rio adalah anak baru dalam industri balap F1 yang nota bene bukan hanya mengandalkan skill pembalap saja. Fernando Alonso atau bahkan Jenson Button saja yang sudah bertahun-tahun lamanya di F1, musim lalu malah tampil buruk padahal disokong oleh tim McLaren dan pabrikan Honda. Pastinya Rio dengan segala keterbatasannya dan baru beberapa kali menunggangi mobil single seater itu, tak bisa langsung dituntut ini dan itu.
Memang harus ada target, tapi persaingan di ajang balap F1 mempertimbangkan banyak hal. Alangkah naifnya jika semua hal itu tertutupi hanya karena tak sepakat pendanaan Rio Haryanto ke F1 selalu diperdebatkan. Terpenting adalah, biarkan Rio bisa berkreasi dan membentuk skill terbaiknya. Karena dukungan masyarakat Indonesia bakal sangat berguna di tahun-tahun berikutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)
