medcom.id, Belgia: Komitmen Shell menyelenggarakan kompetisi pembuatan kendaraan hemat energi dan ultra efisien dalam Shell Eco-Marathon, disambut hangat oleh Fernando Alonso dan Kimi Raikkonen. Menjelang digelarnya Formula 1 pekan ini, Shell kembali melombakan hasil karya pelajar dari berbagai negara, yang menampilkan kendaraan ultra efisien.
Sebelum melakukan ujicoba kendaraan hasil ciptaan pelajar tersebut, Alonso dan Raikkonen berbagi ilmu dan melakukan diskusi dengan para pelajar. Bahan diskusi mereka berkaitan erat dengan Science, Technology, Engineering dan Mathematics (STEM). Komitmen ini sama dengan program SEM di Formula 1 yang bertujuan untuk meriset efisiensi energi di ajang balap F1.
"Senang rasanya bisa melakukan ujicoba mobil spesial ini bersama mobil ultra efisien lainnya. Takjub juga mendengar bahwa 1 liter bahan bakar di kendaraan ini bisa menempuh jarak lebih dari 3,600 km. Rasanya efisiensi penggunaan bahan bakar seperti ini, sangat berguna. Meski belum bisa diaplikasi sekarang, tapi untuk masa depan bakal sangat membantu," sambut Alonso.
Jika Alonso lebih mengomentari tentang teknologi kendaraan ramah lingkungan untuk masa depan, Raikkonen malah melihat ini sebagai sebuah teknologi yang bisa dijadikan acuan untuk balap Formula 1.
"Sangat penting mempunyai generasi muda yang mampu melakukan inovasi. Saya rasa penting untuk mulai bekerja sama dengan mereka. Kemudian mengembangkan teknologi bersama-sama, sehingga tercipta percepatan riset di dunia balap sekarang," sambut juara dunia F1 2007 itu.
Mike Evans selaku pimpinan proyek riset bahan bakar Shell untuk Formula 1, merasa bangga berkesempatan berdiskusi langsung dengan pembalap selevel Alonso dan Raikkonen.
medcom.id, Belgia: Komitmen Shell menyelenggarakan kompetisi pembuatan kendaraan hemat energi dan ultra efisien dalam Shell Eco-Marathon, disambut hangat oleh Fernando Alonso dan Kimi Raikkonen. Menjelang digelarnya Formula 1 pekan ini, Shell kembali melombakan hasil karya pelajar dari berbagai negara, yang menampilkan kendaraan ultra efisien.
Sebelum melakukan ujicoba kendaraan hasil ciptaan pelajar tersebut, Alonso dan Raikkonen berbagi ilmu dan melakukan diskusi dengan para pelajar. Bahan diskusi mereka berkaitan erat dengan
Science,
Technology,
Engineering dan
Mathematics (STEM). Komitmen ini sama dengan program SEM di Formula 1 yang bertujuan untuk meriset efisiensi energi di ajang balap F1.
"Senang rasanya bisa melakukan ujicoba mobil spesial ini bersama mobil ultra efisien lainnya. Takjub juga mendengar bahwa 1 liter bahan bakar di kendaraan ini bisa menempuh jarak lebih dari 3,600 km. Rasanya efisiensi penggunaan bahan bakar seperti ini, sangat berguna. Meski belum bisa diaplikasi sekarang, tapi untuk masa depan bakal sangat membantu," sambut Alonso.
Jika Alonso lebih mengomentari tentang teknologi kendaraan ramah lingkungan untuk masa depan, Raikkonen malah melihat ini sebagai sebuah teknologi yang bisa dijadikan acuan untuk balap Formula 1.
"Sangat penting mempunyai generasi muda yang mampu melakukan inovasi. Saya rasa penting untuk mulai bekerja sama dengan mereka. Kemudian mengembangkan teknologi bersama-sama, sehingga tercipta percepatan riset di dunia balap sekarang," sambut juara dunia F1 2007 itu.
Mike Evans selaku pimpinan proyek riset bahan bakar Shell untuk Formula 1, merasa bangga berkesempatan berdiskusi langsung dengan pembalap selevel Alonso dan Raikkonen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)
