Jakarta: Pameran khusus mobil listrik perdana di Indonesia, yakni Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 banyak menampilkan ragam mobil-mobil listrik keluaran teranyar. Ada yang menarik digelaran pameran ini, IEMS juga menghadirkan mobil listrik bergenre klasik.
Adalah VW Kodok bertenaga listrik pertama di Indonesia. VW Beetle asal Jerman itu diboyong
sang pemilik bernama Rudi yang juga penggemar mobil klasik ini ke IEMS 2019.
Usut punya usut, VW Kodok Rudi bukan mobil klasik seperti pada umumnya. Pasalnya dibalik penampilannya yang jadul, ternyata mobil ini sudah diubah menjadi kendaraan elektrik.
Combustion engine alias mesin pembakaran konvensionalnya sudah diganti sepenuhnya dengan motor elektrik. Hal itu tak terlepas dari niatan dirinya yang ingin melestarikan populasi mobl klasik, khuusnya yang ada di Indonesia.
"Sebagai penggemar mobil klasik, saya ingin menjada agar keberadaannya tidak punah. Kalau sudah diganti tenaga listrik seperti ini, sekaligus mendukung program pemerintah," kata Rudi saat bincang santai dengan Medcom.id di IEMS, Jakarta, Rabu 4 September 2019.
Menarik, Rudi mengatakan bahwa mobil ini juga digunakan untuk harian. Untuk sekali pengisian dibutuhkan waktu sekitar empat hingga lima jam untuk mengisi baterai hingga penuh, dengan jarak tempuh mencapai 150 km. Sayangnya Rudi tidak memberi bocoran soal harga pembuatannya.
Jakarta: Pameran khusus mobil listrik perdana di Indonesia, yakni Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019 banyak menampilkan ragam mobil-mobil listrik keluaran teranyar. Ada yang menarik digelaran pameran ini, IEMS juga menghadirkan mobil listrik bergenre klasik.
Adalah VW Kodok bertenaga listrik pertama di Indonesia. VW Beetle asal Jerman itu diboyong
sang pemilik bernama Rudi yang juga penggemar mobil klasik ini ke IEMS 2019.

Usut punya usut, VW Kodok Rudi bukan mobil klasik seperti pada umumnya. Pasalnya dibalik penampilannya yang jadul, ternyata mobil ini sudah diubah menjadi kendaraan elektrik.
Combustion engine alias mesin pembakaran konvensionalnya sudah diganti sepenuhnya dengan motor elektrik. Hal itu tak terlepas dari niatan dirinya yang ingin melestarikan populasi mobl klasik, khuusnya yang ada di Indonesia.
.jpg)
"Sebagai penggemar mobil klasik, saya ingin menjada agar keberadaannya tidak punah. Kalau sudah diganti tenaga listrik seperti ini, sekaligus mendukung program pemerintah," kata Rudi saat bincang santai dengan Medcom.id di IEMS, Jakarta, Rabu 4 September 2019.
Menarik, Rudi mengatakan bahwa mobil ini juga digunakan untuk harian. Untuk sekali pengisian dibutuhkan waktu sekitar empat hingga lima jam untuk mengisi baterai hingga penuh, dengan jarak tempuh mencapai 150 km. Sayangnya Rudi tidak memberi bocoran soal harga pembuatannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)