Perancis: Mantan Chairman & CEO Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi Carlos Ghosn kembali tersandung kasus. Dilaporkan Carscoops, hal itu tak lama berselang setelah pemerintah Prancis mengumumkan keinginan untuk memecat Ghosn dipecat sebagai CEO Renault, Ia dituduh menerima pembayaran yang tidak patut sebesar USD8,9 juta atau sekitar Rp126 miliar.
Nissan menegaskan bahwa Ghosn menerima paket kompensasi dari perusahaan patungan yang berbasis di Belanda. Ia menandatangani kontrak tanpa berkonsultasi dengan CEO Nissan Hiroto Saikawa dan chief executive Mitsubishi Osamu Masuko.
"Nissan memandang pembayaran yang diterima Ghosn dari (perusahaan patungan) adalah pelanggaran, dan akan mempertimbangkan langkah-langkah selanjutnya agar Ghosn mengembalikan secara penuh," kata Nissan dalam sebuah pernyataan.
Mantan eksekutif industri otomotif raksasa itu saat ini masih ditahan di Jepang, karena tuduhan penggelapan dana kompensasi dari pemerintah Jepang hampir USD80 juta atau sekitar Rp1,1 trilun, pembayaran antara 2010 dan 2018.
Tak lama setelah tuduhan itu dipublikasikan, Ghosn langsung dipecat dari jabatannya di Nissan dan Mitsubishi. Namun, ia tetap menjadi ketua dan kepala eksekutif Renault sejak penangkapannya pada November, tapi tak menutup kemungkinan posisinya di Renault akan digantikan segera.
Pemerintah Perancis memiliki 15 persen saham di Renault dan dilaporkan meminta rapat dewan untuk membahas kandidat potensial untuk menggantikannya sebagai chief executive Renault. Thierry Bollore bertindak sebagai chief executive sementara untuk saat ini.
Perancis: Mantan Chairman & CEO Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi Carlos Ghosn kembali tersandung kasus. Dilaporkan Carscoops, hal itu tak lama berselang setelah pemerintah Prancis mengumumkan keinginan untuk memecat Ghosn dipecat sebagai CEO Renault, Ia dituduh menerima pembayaran yang tidak patut sebesar USD8,9 juta atau sekitar Rp126 miliar.
Nissan menegaskan bahwa Ghosn menerima paket kompensasi dari perusahaan patungan yang berbasis di Belanda. Ia menandatangani kontrak tanpa berkonsultasi dengan CEO Nissan Hiroto Saikawa dan chief executive Mitsubishi Osamu Masuko.
"Nissan memandang pembayaran yang diterima Ghosn dari (perusahaan patungan) adalah pelanggaran, dan akan mempertimbangkan langkah-langkah selanjutnya agar Ghosn mengembalikan secara penuh," kata Nissan dalam sebuah pernyataan.
Mantan eksekutif industri otomotif raksasa itu saat ini masih ditahan di Jepang, karena tuduhan penggelapan dana kompensasi dari pemerintah Jepang hampir USD80 juta atau sekitar Rp1,1 trilun, pembayaran antara 2010 dan 2018.
Tak lama setelah tuduhan itu dipublikasikan, Ghosn langsung dipecat dari jabatannya di Nissan dan Mitsubishi. Namun, ia tetap menjadi ketua dan kepala eksekutif Renault sejak penangkapannya pada November, tapi tak menutup kemungkinan posisinya di Renault akan digantikan segera.
Pemerintah Perancis memiliki 15 persen saham di Renault dan dilaporkan meminta rapat dewan untuk membahas kandidat potensial untuk menggantikannya sebagai chief executive Renault. Thierry Bollore bertindak sebagai chief executive sementara untuk saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)