Keikutsertaan Indonesia di ajang SEM 2018. Medcom.id/Ekawan Raharja
Keikutsertaan Indonesia di ajang SEM 2018. Medcom.id/Ekawan Raharja

Shell Eco-Marathon 2018

Usaha Keras Mahasiswa Indonesia Ikut SEM 2018

Ekawan Raharja • 10 Maret 2018 10:00
Singapura: Shell Eco-Marathon (SEM) 2018 menjadi tujuan mahasiswa-mahasiswa teknik dari berbagai negara sebagai tempat untuk berkompetisi. Mahasiswa dari Indonesia juga tidak luput untuk ikut serta di ajang ini dan unjuk kemampuannya.
 
Bahkan Indonesia merupakan negara yang paling bersemangat untuk mengikuti perlombaan tersebut. Terbukti ada 26 tim mahasiswa di Indonesia yang bertolak ke Singapura untuk ikut serta di SEM 2018, meski hanya 23 tim yang lolos untuk ikut kompetisi resminya.
 
Seperti contoh Universitas Syiah Kuala yang pertama kali ikut serta di ajang balap mobil purwarupa tersebut. Mereka tertantang untuk ikut di SEM 2018 sebagai pembuktian bahwa mereka mampu dan bisa bersaing dengan berbagai perguruan tinggi lainnya, tidak hanya yang ada di Indonesia saja tetapi juga Asia.
Usaha Keras Mahasiswa Indonesia Ikut SEM 2018
"Ini adalah pembuktian kami masyarakat Aceh, membuktikan tidak cuma jago di Aceh atau nasional saja, tetapi juga berani untuk ikut di tingkat internasional," ujar Manager tim Malam Diwa Urban Team, Agung Saputra, Jumat (9/3/2018) di Changi Exhibition Center Singapura.

Keseriusan mereka ditunjukan dengan membuat mobil Malam Diwa R.2.0 yang bermain di kelas UrbanConcept Baterry Electric. Sebuah mobil hasil jerih payah para mahasiswa Syiah Kuala.
 
"Kalau perancangan saja kami habis tiga bulan, desain dua bulan, dan pembuatannya sampai empat bulan. Jadi total pembuatan sekitar dua semester kuliah untuk membuat mobilnya," bebernya.
 
Dana yang mereka perlukan untuk membangun dan mengirimkan Malam Diwa R.2.0 juga tidak murah, perlu hingga Rp200 juta untuk membuatnya hingga akhirnya sampai di Singapura.
 
"Kesulitannya ini pertama kali ikut, jadi banyak regulasi yang kita pahami seperti ini ternyata beda ketika sampai di sini."
Usaha Keras Mahasiswa Indonesia Ikut SEM 2018
Cerita Serupa juga dialami mahasiswa-mahasiswa dari Universitas Lambung Mangkurat. Perguruan Tinggi dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, ini juga memiliki kendala tersendiri ketika mengembangkan Bauntung EVO 04 yang turun di kelas Prototype Battery Electric.
 
"Kami memang di daerah material sangat sulit, kami mendapatkannya di Jakarta dan Surabaya. Jadi ini tantangan buat kami. Kemudian ini adalah sesuatu hal yang baru bagi di kalimantan, dan tim Kalimantan Selatan baru Universitas Lambung Mangkurat yang bisa lolos (SEM 2018)," cerita Ketua Prodi Teknik Mesin Universitas Lambung Mangkurat, Ahmad Kusaeri S, dikesempatan yang berbeda.
 
Dosen yang menjadi pendamping tim Wasaka Team tersebut juga menjelaskan biaya untuk pengembangan Bauntung EVO 04 dan keikutsertaan SEM 2018 tidaklah murah. Biaya yang dibutuhkan total mencapai Rp200 juta.
 
"Kami habis semua (membangun mobil) sekitar Rp50 juta. Total itu hampir Rp200 juta, dan Rp150 juta itu biaya non teknis," ujarnya sambil terkekeh.
 
Meski biaya tidak kecil, mahasiswa-mahasiswa ini tetap bersemangat untuk mengikuti perlombaan. Mengingat ketika berlaga di SEM 2018, mereka juga membawa nama Indonesia dipundaknya masing-masing.
Usaha Keras Mahasiswa Indonesia Ikut SEM 2018
"Karena semangat berkompetisinya lain saat sudah antar negara ini. Teman-teman bekerja itu sudah luar biasa, lain seperti mengikuti KMHI yang ada di Indonesia. Tidak seperti ini semangatnya," jelas Ahmad.
 
Sepak terjang mahasiswa Indonesia di SEM sejak 2010 hingga kini cukup diperhitungkan. Universitas Indonesia, Institute Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan beberapa perguruan tinggi lainnya pernah menjadi juara. Lantas akankah merah putih kembali harum di tahun ini?
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan