Banten: Peresmian pabrik Dongfeng Sokon di Indonesia yang berada di bawah PT Sokonindo Automobies, menjadi kejutan tersendiri bagi industri otomotif nasional. Lantaran itu menjadi bentuk keseriusan mereka dalam melakukan ekspansi. Namun demikian, untuk urusan tenaga penggerak alias mesin, mereka masih mengimpor dari Tiongkok.
Dalam pernyataan resminya beberapa waktu lalu, Co-CEO PT Sokonindo Automobiles, Alexander Barus mengatakan bahwa mereka masih akan tetap mengekspor mesin dan sistem transmisi dari Tiongkok. Mengingat alokasi mesin dari pabrik Tiongkok memang sudah besar. Ini juga menjadi strategi mereka untuk membuat biaya produksi mereka jadi lebih mudah.
"Jadi kami akan konsen dulu untuk melakukan produksi khusus untuk bagian rangka dan bodi. Kalau itu sudah berjalan dengan baik dan pabrik kami sudah cukup stabil dari sisi permintaan, maka kami akan memikirkan langkah untuk melokalkan produksi mesin," klaim Alex.
Hingga saat ini, menurut Alex, riset dan produksi mesin bakal tetap mereka fokuskan di Tiongkok. Mereka dibantu oleh pusat riset yang juga sudah ada di Amerika sekaligus jadi pusat pengembangan mobil listrik dan otonom.
Pria ramah itu pun menjelaskan bahwa pabrik yang ada di Indonesia, bakal jadi pusat produksi untuk mobil-mobil Sokon yang sistem kemudinya ada di kanan. Pun untuk pasar negara yang punya sistem kemudi mobil setir kanan, akan diambil dari Indonesia.
"Mobil itu kan yang paling utama adalah di mesin. Tapi tak mudah jika hanya berbicara tentang kesiapan untuk memproduksi. Lantaran juga harus dipikirkan soal riset dan teknologi yang dibutuhkan. Kami melihat perkembangan pasar saat ini sudah mulai mengarah ke kendaraan listrik, Kalau kami riset mesin dan memproduksinya di Indonesia dan kebutuhan berubah, itu akan menjadi langkah yang kurang tepat. Makanya kami akan melihat dulu." pungkasnya.
Saat ini Sokon baru memperkenalkan dua varian mobil yang baru akan mereka luncurkan di awal 2018 mendatang. Yaitu Glory 580 bergenre SUV 7 penumpang dan varian pick-up. Ini menjadi dua produk yang diklaim bakal mampu berpenetrasi bagus di pasar nasional. Apalagi kualitasnya benar-benar mereka perhatikan.
Banten: Peresmian pabrik Dongfeng Sokon di Indonesia yang berada di bawah PT Sokonindo Automobies, menjadi kejutan tersendiri bagi industri otomotif nasional. Lantaran itu menjadi bentuk keseriusan mereka dalam melakukan ekspansi. Namun demikian, untuk urusan tenaga penggerak alias mesin, mereka masih mengimpor dari Tiongkok.
Dalam pernyataan resminya beberapa waktu lalu, Co-CEO PT Sokonindo Automobiles, Alexander Barus mengatakan bahwa mereka masih akan tetap mengekspor mesin dan sistem transmisi dari Tiongkok. Mengingat alokasi mesin dari pabrik Tiongkok memang sudah besar. Ini juga menjadi strategi mereka untuk membuat biaya produksi mereka jadi lebih mudah.
"Jadi kami akan konsen dulu untuk melakukan produksi khusus untuk bagian rangka dan bodi. Kalau itu sudah berjalan dengan baik dan pabrik kami sudah cukup stabil dari sisi permintaan, maka kami akan memikirkan langkah untuk melokalkan produksi mesin," klaim Alex.

Hingga saat ini, menurut Alex, riset dan produksi mesin bakal tetap mereka fokuskan di Tiongkok. Mereka dibantu oleh pusat riset yang juga sudah ada di Amerika sekaligus jadi pusat pengembangan mobil listrik dan otonom.
Pria ramah itu pun menjelaskan bahwa pabrik yang ada di Indonesia, bakal jadi pusat produksi untuk mobil-mobil Sokon yang sistem kemudinya ada di kanan. Pun untuk pasar negara yang punya sistem kemudi mobil setir kanan, akan diambil dari Indonesia.
"Mobil itu kan yang paling utama adalah di mesin. Tapi tak mudah jika hanya berbicara tentang kesiapan untuk memproduksi. Lantaran juga harus dipikirkan soal riset dan teknologi yang dibutuhkan. Kami melihat perkembangan pasar saat ini sudah mulai mengarah ke kendaraan listrik, Kalau kami riset mesin dan memproduksinya di Indonesia dan kebutuhan berubah, itu akan menjadi langkah yang kurang tepat. Makanya kami akan melihat dulu." pungkasnya.
Saat ini Sokon baru memperkenalkan dua varian mobil yang baru akan mereka luncurkan di awal 2018 mendatang. Yaitu Glory 580 bergenre SUV 7 penumpang dan varian pick-up. Ini menjadi dua produk yang diklaim bakal mampu berpenetrasi bagus di pasar nasional. Apalagi kualitasnya benar-benar mereka perhatikan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id(UDA)