Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi malah menunjukan hubungan mereka yang semakin kuat dengan pertemuan yang berlangsung di Yokohama Jepang.
Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi malah menunjukan hubungan mereka yang semakin kuat dengan pertemuan yang berlangsung di Yokohama Jepang.

Industri Otomotif

Diprediksi Bubar, Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi Semakin Kuat

Ekawan Raharja • 01 Februari 2020 08:34
Yokohama: Belakangan ini beredar rumor bahwa Nissan dan Renault sedang di kondisi yang kurang baik sehingga keduanya mengancam aliansi yang sudah berjalan selama ini. Rumor itu kini sudah ditepis, dan Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi malah menunjukan hubungan mereka yang semakin kuat dengan pertemuan yang berlangsung di Yokohama Jepang.
 
Ketiganya mengumumkan setuju untuk memulai kerangka kerja baru untuk meningkatkan aliansi mereka ke tahap yang lebih kuat. Pertemuan kali ini membahas erjasama antara tiga produsen asal Jepang dan Prancis tersebut menyangkut pembagian wilayah operasi, kebijakan elektrifikasi dan penekanan emisi, hingga efisiensi produksi tanpa harus melalui merger. 
 
Chairman Aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi, Jean-Dominique Senard, mengumumkan bahwa perusaha dapat meningkatkan kerjasama mereka dan efisiensi tanpa harus melakukan merger. Bahkan Ketua Dewan Direksi Renault ini juga menjelaskan langkah ini sudah tidak ada pilihan lain dan mereka harus segera berubah.

"Priotitas kami adalah meningkatkan secara signifikan efisiensi dari Aliansi," ungkap Jean-Dominique Senard dikutip dari Autocar.
 
Sebagai contoh saja, kerjasama ini mengatur mengenai wilayah kerjanya masing-masing dalam meningkatkan penjualan mereka. Nissan akan mengambil pasar yang lebih spesifik di Tiongkok, Renault di Eropa, dan Mitsubishi akan berada di Asia Tenggara.
 
Selain itu terdapat penguatan sistem pembagian pimpinan atau bawahan, dalam pengembangan rangkaian penggerak, platform produksi, serta teknologi kendaraan bermotor. Sebagai contoh, Nissan akan memimpin pengembangan teknologi kendaraan elektrifikasi untuk dibagikan kepada anggota lain.
 
Kemudian di sektor produksi model juga akan menjadi tanggung jawab untuk merek-merek yang sudah ditunjuk. Renault nantinya akan merakit kendaraan van komersial dengan basis model Renault Traffic, yang dipasarkan dengan label Mitsubishi untuk kawasan kepulauan Oseania.
 
Kerjasama antara anggota aliansi ini, juga meliputi pengakuan sebagai entitas bersama dalam penghitungan target emisi yang dicanangkan oleh otoritas Uni Eropa. Berdasarkan perjanjian ini, ketiganya memiliki kewajiban untuk menanggung target pengurangan emisi dari Uni Eropa, sekaligus denda apabila tidak memenuhinya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan