Sebuah mobil listrik Wuling Air ev terbakar pada Sabtu (5-7-2025) di Bandung. Instagram/bdg.siaga113.uptselatan
Sebuah mobil listrik Wuling Air ev terbakar pada Sabtu (5-7-2025) di Bandung. Instagram/bdg.siaga113.uptselatan

Dugaan Penyebab Kebakaran Wuling Air ev, Pengamat: Bukan Konsleting Baterai!

Ekawan Raharja • 08 Juli 2025 10:51
Bandung: Sebuah mobil listrik Wuling Air ev terbakar pada Sabtu (5-7-2025) di Bandung. Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, menduga penyebab kebakaran konsleting di area depan, bukan konsleting baterai.
 
“Analisis awal hanya bisa sebatas visual, karena investigasi teknis yang menyeluruh masih diperlukan. Namun, secara kasat mata terlihat bahwa kebakaran kemungkinan besar dimulai di kap depan, pasca tabrakan,” kata Yannes melalui Antara.
 
Yannes menilai area kap depan pada mobil listrik biasanya menampung komponen power electronics seperti On-Board Charger (OBC), DC-DC converter, dan Power Distribution Unit (PDU). Komponen-komponen ini berisiko mengalami korsleting, terutama saat terkena air hujan deras, seperti yang terjadi saat insiden.

"Hujan deras berpotensi memperburuk korsleting di area depan seperti komponen kelistrikan dan kontroler HV, kemudian menyebar ke kabin. Lalu, paparan air hujan bisa menjadi faktor yang memperbesar risiko korsleting pada komponen listrik yang terbuka akibat kerusakan dari tabrakan dan paparan air," jelas Yannes.
 
Baca Juga:
Mayoritas Pembeli Kendaraan Listrik Karena Peduli Lingkungan

 
Aftersales Director Wuling Motors, Maulana Hakim, memastikan sudah memulai investigasi terhadap unit yang mengalami kebakaran. Sejauh ini dipastikan kebakaran bukan karena baterai besar dan motor listrik penggerak.
 
"Kami juga ingin menyampaikan bahwa komponen baterai tegangan tinggi yang terletak di bawah kabin mobil dan motor listrik yang berada di bagian belakang mobil ditemukan dalam kondisi yang utuh dan normal usai proses pemadaman selesai.
 
Oleh karenanya dapat dipastikan bila komponen tersebut tidak ada kaitannya dan juga bukan pemicu dari insiden ini," ungkap Maulana Hakim berdasarkan keterangan resminya.
 
Meski begitu, Yannes tak menutup kemungkinan bahwa baterai tegangan tinggi tipe LFP bisa ikut terbakar di fase akhir kebakaran, bila suhu api mencapai titik kritis di atas 270°C. Namun, ia menegaskan baterai bukanlah sumber api awal, karena posisinya yang berada di bawah kabin.
 
Baca Juga:
Bijak Pakai Foglamp, Rifat Sungkar Ingin Ada Regulasi Khusus!

 
Jika dugaan korsleting di sistem kelistrikan 12V terbukti benar, maka menurutnya perlu ada audit terhadap desain wiring harness dan proteksi elektronik di bagian depan mobil listrik.
 
"Investigasi forensik teknik lanjutan tim independen diperlukan untuk memastikan apakah tabrakan memicu kerusakan pada sistem kelistrikan tegangan tinggi, baterai atau interaksi termal lainnya yang tidak teramati secara visual (dari video yang beredar)," imbuh Yannes.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan