Kepala Eksekutif Pengawas PVML OJK, Agusman, menyebutkan pembiayaan kendaraan tumbuh 7,34 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp355,31 triliun.
“Berdasarkan tren penyaluran tersebut, pembiayaan kendaraan diperkirakan masih dapat bertumbuh positif pada tahun 2025 di tengah meningkatnya dinamika perekonomian global dan domestik,” kata Agusman dikutip dari Antara.
Agusman menambahkan pertumbuhan tersebut didukung oleh peningkatan permintaan kendaraan bermotor yang mencerminkan kebutuhan masyarakat terhadap transportasi pribadi.
Baca Juga: Baru Mau Pakai Mobil Listrik? Nih Alasan Wuling Air ev Cocok Buat Kaum Hawa! |
Secara spesifik, pembiayaan kendaraan bekas mencatat lonjakan signifikan. Pada Februari 2025, angkanya naik 15,56 persen yoy menjadi Rp117,06 triliun. Agusman optimistis tren ini akan terus berlanjut meski menghadapi tantangan perekonomian saat ini.
Untuk kendaraan listrik, OJK melaporkan pembiayaan pada Februari 2025 naik 4,06 persen secara bulanan (month to month/mtm) menjadi Rp15,74 triliun, dari sebelumnya Rp15,13 triliun pada Januari 2025.
Dengan tren kenaikan ini dan dukungan dari pemerintah terhadap pengembangan ekosistem kendaraan listrik, Agusman menilai bahwa pembiayaan kendaraan listrik memiliki prospek besar dan bisa mempercepat pertumbuhan pembiayaan hijau (green financing) di Indonesia.
Namun demikian, secara keseluruhan industri pembiayaan mencatat piutang sebesar Rp507,02 triliun pada Februari 2025, tumbuh 5,92 persen yoy.
Baca Juga: Jeep Wagoneer Overland 2025, SUV Off-Road Full Size |
Pertumbuhan ini mengalami perlambatan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, di mana pada November 2024 tumbuh 7,27 persen, Desember 2024 tumbuh 6,92 persen, dan Januari 2025 tumbuh 6,04 persen yoy.
Agusman menjelaskan perlambatan ini sebagian besar dipengaruhi oleh penurunan penjualan kendaraan di industri otomotif, yang selama ini menjadi objek pembiayaan terbesar bagi perusahaan multifinance.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News