"Ini gagasan besar, Bapak Presiden sekarang dan Bapak Presiden terpilih, Indonesia menjadi lumbung pangan dan mandiri energi. Dua ini kekuatan bisa menggetarkan dunia," kata Amran melalui keterangan resminya.
Amran menambahkan energi terbarukan terus diimplementasikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak penggunaan B15 ditahun 2015, B20 ditahun 2019, B30 ditahun 2022, hingga B35 saat ini sudah dijalankan sejak tahun 2023. Kedepan, melalui program prioritas energi nasional yaitu implementasi program biodiesel B50 dan Bioetanol E10, diharapkan penggunaan bahan bakar nabati (biofuel) terus mengalami peningkatan secara nasional, sehingga dapat menekan impor minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM).
“Kita soft launching, B50 ini sangat penting, sangat strategis. Ini bisa dijadikan politik ekonomi untuk dunia. Saya ulangi, ini kekuatan kita. Yang menjadi krisis dunia sekarang adalah pangan dan energi. Itu solusinya ada di Indonesia,” ujar Amran.
Baca Juga: Peran Vital Peredam Panas Kap Mesin Mobil: Lebih dari Sekadar Pelapis |
Amran menceritakan pemerintah telah memulai inisiasi pemanfaatan minyak sawit pada program biodiesel sejak tahun 2019 dimana terdapat prototipe pengembangan biodiesel yang terbuat dari 100 persen minyak kelapa sawit (B100). Amran yakin prototipe dan uji-uji biodiesel serupa telah banyak dijalankan oleh Kementerian/Lembaga teknis dan Industri biodiesel walaupun masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sendiri.
“Saat ini kami ditugaskan untuk mengawal kesiapan pemerintah untuk program implementasi biodiesel B50 tersebut, tidak hanya dari sisi supply pada kesiapan bahan baku CPO tetapi lebih luas lagi, kami pada prosesnya menyiapkan dan mengidentifikasi secara cermat bersama dengan Kementerian ESDM dan Kementerian/Lembaga terkait melaksanakan kajian teknis, ekonomi, fiskal, sarana prasarana, transisi B50, standar mutu dan spesifikasi, kajian bisnis, aspek legalitas hingga uji terap dan road test serta hal-hal teknis lainnya menuju implementasi biodiesel B50,” jelasnya.
Amran menambahkan saat ini kekuatan pangan ada di Indonesia, dan biodiesel ada di Indonesia. Dirinya mengingatkan agar potensi ini dikelola dengan baik secara Indonesia menguasai 58 persen CPO di dunia. Dengan begitu B-50 akan memberikan dampak ekonomi, dampak politik, dan seluruhnya, sebagai contoh negara di benua Eropa, membutuhkan 2,6 juta KL per tahun.
“Jadi sudah jelas target kita adalah bersiap untuk implementasi penggunaan biodiesel B50. Melalui kegiatan soft launching ini akan menjadi catatan sejarah tersendiri sebagai pelopor implementasi B50 di Tanah Air,” tegasnya.
Sebagai informasi, Pemerintah terus berupaya wujudkan kemandirian energi nasional, salah satunya dengan mengakselerasi implementasi pengembangan biodiesel B50. Pasalnya, Biodiesel dapat diandalkan untuk menjadi alternatif mengganti bahan bakar fosil yang mulai terbatas pasokannya, dan biodiesel berperan strategis karena memiliki pengaruh positif dalam berbagai aspek khususnya aspek lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id