Jakarta: Ban merupakan salah satu komponen penting karena bekerja secara langsung bersentuhan dengan jalanan. Ternyata dalam pembuatannya, komponen berwarna hitam ini menggunakan bahan-bahan alami yang tergolong ramah lingkungan.
Goodyear membuka sedikit rahasia racikan mereka dalam membuat sebuah ban yang dipasarkan kepada konsumen. Mereka sudah mengambil langkah menggunakan material yang ramah lingkungan dalam sejumlah produk terbaru serta bekerjasama dalam riset menggali potensi material ramah lingkungan yang dapat digunakan.
Setidaknya hingga kini ada empat bahan baku yang berasal dari alam dan ramah lingkungan, serta telah mulai digunakan produsen ban asal Amerika Serikat itu, yakni;
Kedelai
Minyak kedelai dimanfaatkan sebagai senyawa di dalam tapak ban Assurance WeatherReady, Eagle Enforcer All Weather, Eagle Exhilarate, dan Assurance ComfortDrive. Bahan ramah lingkungan ini dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi konsumsi energi, serta dapat meningkatkan kelenturan ban, meningkatkan traksi terutama di suhu rendah, hujan, dan salju.
Sekam Padi
Dalam proses pembuatan silika, sekam padi dipergunakan untuk menghasilkan abu pembakaran seperti halnya dilakukan dengan berbasis pasir secara tradisional. Abu silika dari sekam padi membantu memberikan kinerja yang serupa tetapi dengan dampak lingkungan yang lebih kecil karena penggunaan sumber yang terbarukan.
Kembang Dandelion
Randa Tapak atau bunga Jombang (taraxacum oficinale) menjadi beken karena akarnya yang ditengarai memiliki getah karet kini berada dalam fokus di bawah Goodyear Program of Exellence in Natural Rubber Alternatives (PENRA). Dalam riset, getah karet dandelion dapat dipanen dalam waktu enam bulan, jauh lebih cepat daripada masa panen karet tradisional.
BioisopreneTM
Karet sintetis yang dihasilkan dari proses kimia ini merupakan kerjasama antara DuPont Industrial Biosciences dan Goodyear. Bertujuan menghasilkan karet sintetis berkualitas tanpa harus bergantung bahan baku berbasis minyak bumi, sehingga membantu mengurangi jejak karbon ban.
Jakarta: Ban merupakan salah satu komponen penting karena bekerja secara langsung bersentuhan dengan jalanan. Ternyata dalam pembuatannya, komponen berwarna hitam ini menggunakan bahan-bahan alami yang tergolong ramah lingkungan.
Goodyear membuka sedikit rahasia racikan mereka dalam membuat sebuah ban yang dipasarkan kepada konsumen. Mereka sudah mengambil langkah menggunakan material yang ramah lingkungan dalam sejumlah produk terbaru serta bekerjasama dalam riset menggali potensi material ramah lingkungan yang dapat digunakan.
Setidaknya hingga kini ada empat bahan baku yang berasal dari alam dan ramah lingkungan, serta telah mulai digunakan produsen ban asal Amerika Serikat itu, yakni;
Kedelai
Minyak kedelai dimanfaatkan sebagai senyawa di dalam tapak ban Assurance WeatherReady, Eagle Enforcer All Weather, Eagle Exhilarate, dan Assurance ComfortDrive. Bahan ramah lingkungan ini dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi konsumsi energi, serta dapat meningkatkan kelenturan ban, meningkatkan traksi terutama di suhu rendah, hujan, dan salju.
Sekam Padi
Dalam proses pembuatan silika, sekam padi dipergunakan untuk menghasilkan abu pembakaran seperti halnya dilakukan dengan berbasis pasir secara tradisional. Abu silika dari sekam padi membantu memberikan kinerja yang serupa tetapi dengan dampak lingkungan yang lebih kecil karena penggunaan sumber yang terbarukan.
Kembang Dandelion
Randa Tapak atau bunga Jombang (taraxacum oficinale) menjadi beken karena akarnya yang ditengarai memiliki getah karet kini berada dalam fokus di bawah Goodyear Program of Exellence in Natural Rubber Alternatives (PENRA). Dalam riset, getah karet dandelion dapat dipanen dalam waktu enam bulan, jauh lebih cepat daripada masa panen karet tradisional.
BioisopreneTM
Karet sintetis yang dihasilkan dari proses kimia ini merupakan kerjasama antara DuPont Industrial Biosciences dan Goodyear. Bertujuan menghasilkan karet sintetis berkualitas tanpa harus bergantung bahan baku berbasis minyak bumi, sehingga membantu mengurangi jejak karbon ban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)
