Jakarta: Honda menjadi salah satu produsen otomotif yang terlibat dalam kasus sertifikasi produksi kendaraan di Jepang. Meski demikian, perwakilan Indonesia menyebutkan kasus ini tidak berpengaruh terhadap kualitas mobil dan konsumen yang di Tanah Air tidak terdampak apapun.
Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy, menjelaskan isu ketidaksesuaian peraturan tes sertifikasi di Jepang tidak melibatkan mobil yang dijual di Asia dan Oceania.
"Bagi Honda, isu ketidaksesuaian data pada pengujian kendaraan tersebut tidak menyangkut performa keselamatan kendaraan. Selain itu, seluruh model yang terdampak isu ini sebagian besar dijual untuk pasar Jepang dan saat ini tidak lagi diproduksi," tulis Billy melalui pesan singkatnya kepada Medcom.id.
Selain itu, perusahaan juga melakukan evaluasi teknis dan pengujian kendaraan. Sehingga memastikan seluruhnya telah memenuhi standar peraturan yang ditentukan.
"Oleh karena itu, pelanggan yang saat ini menggunakan kendaraan yang terkena dampak tidak perlu melakukan tindakan apa pun dan dapat terus menggunakan kendaraannya," lanjut Billy.
Sebelumnya diberitakan Kementerian Transportasi Jepang mengumumkan sejumlah pabrikan otomotif memiliki masalah sertifikasi produksi kendaraan. Penyimpangan yang dilakukan oleh Honda dengan melibatkan 22 model mobil.
Kendaraan yang terdampak masalah ini terdiri dari Inspire, Fit, CR-Z, Acty, Vamos/Vamos Hobio, Step WGN/Step WGN Spada, Legend, Fit Shuttle, Insight Exclusive, CR-V, Freed, N-Box, N-One, Odyssey, N-WGN, Vezel, Grace, S660, Shuttle, NSX, dan Jade. Sedangkan untuk Freed dan Odyssey pernah dipasarkan di Indonesia, kemudian CR-V hingga saat ini masih ditawarkan.
Jakarta: Honda menjadi salah satu produsen
otomotif yang terlibat dalam kasus sertifikasi produksi kendaraan di Jepang. Meski demikian, perwakilan Indonesia menyebutkan kasus ini tidak berpengaruh terhadap kualitas
mobil dan konsumen yang di Tanah Air tidak terdampak apapun.
Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy, menjelaskan isu ketidaksesuaian peraturan tes sertifikasi di Jepang tidak melibatkan mobil yang dijual di Asia dan Oceania.
"Bagi Honda, isu ketidaksesuaian data pada pengujian kendaraan tersebut tidak menyangkut performa keselamatan kendaraan. Selain itu, seluruh model yang terdampak isu ini sebagian besar dijual untuk pasar Jepang dan saat ini tidak lagi diproduksi," tulis Billy melalui pesan singkatnya kepada Medcom.id.
Selain itu, perusahaan juga melakukan evaluasi teknis dan pengujian kendaraan. Sehingga memastikan seluruhnya telah memenuhi standar peraturan yang ditentukan.
"Oleh karena itu, pelanggan yang saat ini menggunakan kendaraan yang terkena dampak tidak perlu melakukan tindakan apa pun dan dapat terus menggunakan kendaraannya," lanjut Billy.
Sebelumnya diberitakan Kementerian Transportasi Jepang mengumumkan sejumlah pabrikan otomotif memiliki masalah sertifikasi produksi kendaraan. Penyimpangan yang dilakukan oleh Honda dengan melibatkan 22 model mobil.
Kendaraan yang terdampak masalah ini terdiri dari Inspire, Fit, CR-Z, Acty, Vamos/Vamos Hobio, Step WGN/Step WGN Spada, Legend, Fit Shuttle, Insight Exclusive, CR-V, Freed, N-Box, N-One, Odyssey, N-WGN, Vezel, Grace, S660, Shuttle, NSX, dan Jade. Sedangkan untuk Freed dan Odyssey pernah dipasarkan di Indonesia, kemudian CR-V hingga saat ini masih ditawarkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)