Jakarta: Menjelang penutupan tahun 2025, terjadi dinamika di pasar otomotif Indonesia yakni penurunan harga mobil hybrid. Fenomena ini menjadi angin segar bagi konsumen yang selama ini ingin meminang kendaraan hybrid.
Turunnya harga mobil hybrid bukan terjadi tanpa alasan. Selain dipicu oleh strategi pabrikan dalam menggenjot penjualan di akhir tahun, faktor lain seperti insentif pemerintah, efisiensi produksi, serta persaingan ketat turut mendorong koreksi harga di pasar.
Penyebab penurunan harga mobil hybrid
Insentif PPnBM DTP: Pemerintah memberikan potongan PPnBM 3% untuk mobil hybrid memenuhi syarat (TKDN), mengurangi tarif dari 6-8% menjadi 3-5%, berlaku sepanjang 2025.
Diskon Dealer: Dealer Toyota memberikan diskon tambahan hingga Rp30 juta untuk Innova Zenix (varian bensin dan hybrid) NIK 2025, menggabungkan insentif pajak dan diskon langsung.
Persaingan Pasar: Serbuan mobil listrik murah dan peningkatan model hybrid baru mendorong kompetisi harga, membuat mobil hybrid bensin lebih kompetitif.
Baca juga:
Harga Veloz Hybrid Rp299 Juta Berlaku Sampai Kapan? Ini Kata Toyota
Contoh Penurunan Harga:
Toyota Innova Zenix Hybrid: Harga turun hingga Rp9-13 juta, misalnya tipe G HV CVT dari sekitar Rp473,4 juta menjadi Rp443,4 juta OTR Jakarta.
Toyota Yaris Cross Hybrid: Turun Rp4-7 jutaan tergantung varian karena insentif PPnBM.
Harga mobil hybrid bekas
Jika harga baru beberapa kendaraan hybrid mengalami penurunan, namun untuk pasaran mobil bekas, harga jual mobil hybrid cenderung stabil.
Sebagai contoh, Innova Zenix Hybrid tahun 2024 misalnya tidak terlalu anjlok. Depreasiasi mobil hybrid bekas kisarannya di 10 persen. Misalnya, Zenix Hybrid tipe V bekas dipasarkan sekitar Rp425 juta hingga Rp430 juta.
Jakarta: Menjelang penutupan tahun 2025, terjadi dinamika di pasar otomotif Indonesia yakni penurunan harga
mobil hybrid. Fenomena ini menjadi angin segar bagi konsumen yang selama ini ingin meminang kendaraan hybrid.
Turunnya harga mobil hybrid bukan terjadi tanpa alasan. Selain dipicu oleh strategi pabrikan dalam menggenjot penjualan di akhir tahun, faktor lain seperti insentif pemerintah, efisiensi produksi, serta persaingan ketat turut mendorong koreksi harga di pasar.
Penyebab penurunan harga mobil hybrid
Insentif PPnBM DTP: Pemerintah memberikan potongan PPnBM 3% untuk mobil hybrid memenuhi syarat (TKDN), mengurangi tarif dari 6-8% menjadi 3-5%, berlaku sepanjang 2025.
Diskon Dealer: Dealer Toyota memberikan diskon tambahan hingga Rp30 juta untuk Innova Zenix (varian bensin dan hybrid) NIK 2025, menggabungkan insentif pajak dan diskon langsung.
Persaingan Pasar: Serbuan mobil listrik murah dan peningkatan model hybrid baru mendorong kompetisi harga, membuat mobil hybrid bensin lebih kompetitif.
Baca juga:
Harga Veloz Hybrid Rp299 Juta Berlaku Sampai Kapan? Ini Kata Toyota
Contoh Penurunan Harga:
Toyota Innova Zenix Hybrid: Harga turun hingga Rp9-13 juta, misalnya tipe G HV CVT dari sekitar Rp473,4 juta menjadi Rp443,4 juta OTR Jakarta.
Toyota Yaris Cross Hybrid: Turun Rp4-7 jutaan tergantung varian karena insentif PPnBM.
Harga mobil hybrid bekas
Jika harga baru beberapa kendaraan hybrid mengalami penurunan, namun untuk pasaran mobil bekas, harga jual mobil hybrid cenderung stabil.
Sebagai contoh, Innova Zenix Hybrid tahun 2024 misalnya tidak terlalu anjlok. Depreasiasi mobil hybrid bekas kisarannya di 10 persen. Misalnya, Zenix Hybrid tipe V bekas dipasarkan sekitar Rp425 juta hingga Rp430 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)