medcom.id, Jakarta: Beberapa waktu lalu, tim Metrotvnews.com sempat menanyakan tentang kapan mobil berbahan bakar gas bisa dipasarkan di Indonesia, kepada GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia). Mereka menjawab, hanya butuh waktu setahun untuk merealisasikan sarana dan pra sarananya.
Noegardjito selaku Sekjen GAIKINDO, mengatakan bahwa saat ini mereka hanya butuh komitmen besar dari pemerintah. Karena hanya hal itulah yang akan jadi pegangan untuk melangkah ke depan. Termasuk juga menerapkan hal ini ke industri otomotif yang ada di Indonesia.
"Sebenarnya tiap manufaktur sudah punya produk di segmen kendaraan yang bisa menggunakan bahan bakar CNG (Compressed Natural Gas). Tapi kalau di jual di Indonesia, mereka mau isi bahan bakar di mana? Hal inilah yang sedang kami perjuangkan, termasuk ke pemerintah. Kalau memang sudah ada peraturannya, GAIKINDO memprediksi hanya butuh waktu setahun untuk memperbanyak SPBG di Indonesia. Kalau sudah begitu, ya pastinya mobil CNG sudah bisa dijual umum," bebernya.
Noegardjito selaku utusan dari GAIKINDO pun menegaskan, bahwa badan yang membawahi industri otomotif di Indonesia itu, tak bisa bergerak maju, jika pemerintah tak pernah mendukung. Terutama dari sisi regulasi untuk kendaraan masa depan.
Tujuannya tentu untuk membuat misi mobil ramah lingkungan segera bisa dilakukan di pangsa pasar nasional. Kalau sudah begitu, industri otomotif akan mulai berlomba mengalihkan fokus mereka.
"Sudah ada beberapa investor yang katanya sudah siap membangun banyak SPBG. Kata teman, mereka siap banyak 70 spot SPBG dalam setahun. Jadi rasanya takkan ada masalah jika memang pemerintah sudah menetapkan regulasi resminya," saran Noegardjito.
Jadi kesimpulannya, tetap menunggu keputusan dari pemerintah. Tujuan lainnya adalah untuk mengurangi mafia minyak yang masih banyak beredar di negara ini.
medcom.id, Jakarta: Beberapa waktu lalu, tim Metrotvnews.com sempat menanyakan tentang kapan mobil berbahan bakar gas bisa dipasarkan di Indonesia, kepada GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia). Mereka menjawab, hanya butuh waktu setahun untuk merealisasikan sarana dan pra sarananya.
Noegardjito selaku Sekjen GAIKINDO, mengatakan bahwa saat ini mereka hanya butuh komitmen besar dari pemerintah. Karena hanya hal itulah yang akan jadi pegangan untuk melangkah ke depan. Termasuk juga menerapkan hal ini ke industri otomotif yang ada di Indonesia.
"Sebenarnya tiap manufaktur sudah punya produk di segmen kendaraan yang bisa menggunakan bahan bakar CNG (
Compressed Natural Gas). Tapi kalau di jual di Indonesia, mereka mau isi bahan bakar di mana? Hal inilah yang sedang kami perjuangkan, termasuk ke pemerintah. Kalau memang sudah ada peraturannya, GAIKINDO memprediksi hanya butuh waktu setahun untuk memperbanyak SPBG di Indonesia. Kalau sudah begitu, ya pastinya mobil CNG sudah bisa dijual umum," bebernya.
Noegardjito selaku utusan dari GAIKINDO pun menegaskan, bahwa badan yang membawahi industri otomotif di Indonesia itu, tak bisa bergerak maju, jika pemerintah tak pernah mendukung. Terutama dari sisi regulasi untuk kendaraan masa depan.
Tujuannya tentu untuk membuat misi mobil ramah lingkungan segera bisa dilakukan di pangsa pasar nasional. Kalau sudah begitu, industri otomotif akan mulai berlomba mengalihkan fokus mereka.
"Sudah ada beberapa investor yang katanya sudah siap membangun banyak SPBG. Kata teman, mereka siap banyak 70 spot SPBG dalam setahun. Jadi rasanya takkan ada masalah jika memang pemerintah sudah menetapkan regulasi resminya," saran Noegardjito.
Jadi kesimpulannya, tetap menunggu keputusan dari pemerintah. Tujuan lainnya adalah untuk mengurangi mafia minyak yang masih banyak beredar di negara ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)