Mandalika: Indonesia sudah memiliki rencana untuk mencapai netralitas karbon (net zero emission) di tahun 2060. Oleh sebab itu, Shell kemudian mulai melakukan sejumlah penyesuaian agar sejalan dengan program pemerintah dalam menghadirkan energi yang ramah lingkungan.
Deputy Country Chair and Vice President Corporate Relations PT Shell Indonesia, Susi Hutapea, menyebutkan perusahaan memiliki fokus menghadirkan energi yang lebih efisien untuk para konsumennya.
"Berkendara atau mobilitas untuk masa depan sangat penting sehingga kami, fokus dalam menginvestasikan berbagai hal dalam Future Mobility bagi generasi muda dan untuk energi yang lebih bersih," ujar Susi Kamis (13/10/2022) di Mandalika Nusa Tenggara Barat.
Salah satu langkah yang disebutkan oleh Susi adalah pendirian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Shell Recharge. Pembangunan ini tidak terlepas dari langkah pemerintah menggenjot ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.
"SPKLU kami ada tiga yaitu di Tol Jagorawi, wilayah Antasari di Jakarta Selatan, dan Pluit di Jakarta Utara. Kami berharap SPKLU Shell akan terus bertumbuh," ucap Susi.
Vice President Marketing Mobility Shell Indonesia, Dian Kusumadewi, menjelaskan potensi perkembangan kendaraan listrik di Indonesia begitu besar. Hanya saja saat ini untuk sekarang ini masih di tahapan awal, dan masa-masa perkenalan.
"Peluang, kalau kita melihat kendaraan listrik di Indonesia, kita melihat masih tahap perkenalan. 1 - 3 tahun booming tapi sangat tahap awal," jelas Dian di sela-sela Shell Eco-marathon 2022.
Dia menyebutkan data bahwa penjualan kendaraan listrik pada 2019 hanya 800 unit saja, kemudian untuk penjualan selama 2021 mencapai 4.000 ribu. Sementara pemerintah menargetkan mobil listrik memiliki persentase penjualan sebanyak 25 persen dari total penjualan mobil di Indonesia pada 2030.
"Target ini menjadi semangat kami karena Pemerintah telah menjadikan kendaraan listrik sebagai agenda resmi. Kedua, Indonesia punya target Net Zero Emission pada 2060," ucap Dian.
Mandalika: Indonesia sudah memiliki rencana untuk mencapai netralitas karbon (net zero emission) di tahun 2060. Oleh sebab itu, Shell kemudian mulai melakukan sejumlah penyesuaian agar sejalan dengan program pemerintah dalam menghadirkan energi yang ramah lingkungan.
Deputy Country Chair and Vice President Corporate Relations PT Shell Indonesia, Susi Hutapea, menyebutkan perusahaan memiliki fokus menghadirkan energi yang lebih efisien untuk para konsumennya.
"Berkendara atau mobilitas untuk masa depan sangat penting sehingga kami, fokus dalam menginvestasikan berbagai hal dalam Future Mobility bagi generasi muda dan untuk energi yang lebih bersih," ujar Susi Kamis (13/10/2022) di Mandalika Nusa Tenggara Barat.
Salah satu langkah yang disebutkan oleh Susi adalah pendirian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Shell Recharge. Pembangunan ini tidak terlepas dari langkah pemerintah menggenjot ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.
"SPKLU kami ada tiga yaitu di Tol Jagorawi, wilayah Antasari di Jakarta Selatan, dan Pluit di Jakarta Utara. Kami berharap SPKLU Shell akan terus bertumbuh," ucap Susi.
Vice President Marketing Mobility Shell Indonesia, Dian Kusumadewi, menjelaskan potensi perkembangan kendaraan listrik di Indonesia begitu besar. Hanya saja saat ini untuk sekarang ini masih di tahapan awal, dan masa-masa perkenalan.
"Peluang, kalau kita melihat kendaraan listrik di Indonesia, kita melihat masih tahap perkenalan. 1 - 3 tahun booming tapi sangat tahap awal," jelas Dian di sela-sela Shell Eco-marathon 2022.
Dia menyebutkan data bahwa penjualan kendaraan listrik pada 2019 hanya 800 unit saja, kemudian untuk penjualan selama 2021 mencapai 4.000 ribu. Sementara pemerintah menargetkan mobil listrik memiliki persentase penjualan sebanyak 25 persen dari total penjualan mobil di Indonesia pada 2030.
"Target ini menjadi semangat kami karena Pemerintah telah menjadikan kendaraan listrik sebagai agenda resmi. Kedua, Indonesia punya target Net Zero Emission pada 2060," ucap Dian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ERA)