Jakarta: Blue Bird merealisasikan kehadiran kendaraan listrik untuk melayani para pelanggan dan masyarakat dengan bersinergi dengan PT Angkasa Pura II. Melalui kerja sama ini, kendaraan taksi listrik Bluebird dan Silverbird hadir dan tersedia di area Kedatangan Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk melayani para penumpang.
Direktur Utama PT Blue Bird, Noni Purnomo, menjelaskan sekarang ini masyarakat yang datang ke Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta sudah bisa memesan taksi listrik. Kehadiran taksi listrik ini akan memberikan pengalaman bepergian yang berbeda namun tetap ramah lingkungan.
"Kami berharap dengan adanya armada taksi listrik di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta dapat menjadi dukungan dari Blue Bird terhadap implementasi yang dilakukan oleh Angkasa Pura II menjadikan Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai Eco Airport,” tambah Noni melalui keterangan resminya.
Presiden Direktur Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengatakan beroperasinya taksi listrik Blue Bird semakin menegaskan konsep eco airport di Terminal 3 Soekarno-Hatta. Sebelumnya Terminal 3 telah mengimplementasikan Intelligence Building Management System, di mana teknologi ini menjaga agar Terminal 3 beroperasi sebagai eco airport dengan mengatur pengeluaran air, penggunaan listrik, dan sebagainya.
“Keberadaan taksi listrik Blue Bird tentu saja membuat Terminal 3 semakin dikenal sebagai eco airport, sekaligus meningkatkan daya saing dan imej Bandara Soekarno-Hatta. Kami yakin taksi listrik ini juga membuat standar pelayanan bandara meningkat ke level yang lebih tinggi khususnya di sektor transportasi publik," sambung Muhammad Awaluddin.
Bos Angkasa Pura II ini juga berharap penggunaan taksi listrik ini akan semakin meluas di berbagai Bandara Soekarno-Hatta. Namun untuk saat ini masih belum bisa dilakukan karena keterbatasan unit taksi listrik.
Operator taksi identik dengan warna biru ini berencana untuk dapat mengoperasikan sebanyak 200 mobil listrik hingga tahun 2020, dimana perusahaan akan mampu menghilangkan 434,095 kg emisi CO2 atau konsumsi BBM sebanyak 1.898.182 liter. Penambahan 2.000 unit mobil listrik pada periode tahun 2020-2025 diharapkan mampu menghilangkan 21.704.760 kg emisi CO2 atau setara dengan konsumsi BBM sebanyak 94.909.091 liter.
Per Mei 2019, Blue Bird mengoperasikan taksi listrik sebagai armada sehari-harinya. Operator taksi ini akan menggunakan 25 unit BYD e6 A/T untuk Bluebird dan 4 unit Tesla Model X 75D A/T untuk Silverbird per Mei 2019.
Bagi konsumen yang ingin mencoba taksi listrik ini, bisa melakukan pemesanan seperti biasanya melalui telepon, aplikasi mobile, atau melalui shelter Bluebird. Untuk tarif pertama kali masuk Bluebird e6 ini dikenakan biaya Rp6.500 dan selanjutnya dikenakan Rp4.100 per kilometer. Sedangkan untuk Tesla Model X dikenakan tarif awal Rp17.000 rb dan selanjutnya dikenakan Rp9.000 per kilometer.
Jakarta: Blue Bird merealisasikan kehadiran kendaraan listrik untuk melayani para pelanggan dan masyarakat dengan bersinergi dengan PT Angkasa Pura II. Melalui kerja sama ini, kendaraan taksi listrik Bluebird dan Silverbird hadir dan tersedia di area Kedatangan Terminal 3, Bandara Internasional Soekarno-Hatta untuk melayani para penumpang.
Direktur Utama PT Blue Bird, Noni Purnomo, menjelaskan sekarang ini masyarakat yang datang ke Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta sudah bisa memesan taksi listrik. Kehadiran taksi listrik ini akan memberikan pengalaman bepergian yang berbeda namun tetap ramah lingkungan.
"Kami berharap dengan adanya armada taksi listrik di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta dapat menjadi dukungan dari Blue Bird terhadap implementasi yang dilakukan oleh Angkasa Pura II menjadikan Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebagai Eco Airport,” tambah Noni melalui keterangan resminya.
Presiden Direktur Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengatakan beroperasinya taksi listrik Blue Bird semakin menegaskan konsep eco airport di Terminal 3 Soekarno-Hatta. Sebelumnya Terminal 3 telah mengimplementasikan Intelligence Building Management System, di mana teknologi ini menjaga agar Terminal 3 beroperasi sebagai eco airport dengan mengatur pengeluaran air, penggunaan listrik, dan sebagainya.
“Keberadaan taksi listrik Blue Bird tentu saja membuat Terminal 3 semakin dikenal sebagai eco airport, sekaligus meningkatkan daya saing dan imej Bandara Soekarno-Hatta. Kami yakin taksi listrik ini juga membuat standar pelayanan bandara meningkat ke level yang lebih tinggi khususnya di sektor transportasi publik," sambung Muhammad Awaluddin.
Bos Angkasa Pura II ini juga berharap penggunaan taksi listrik ini akan semakin meluas di berbagai Bandara Soekarno-Hatta. Namun untuk saat ini masih belum bisa dilakukan karena keterbatasan unit taksi listrik.
Operator taksi identik dengan warna biru ini berencana untuk dapat mengoperasikan sebanyak 200 mobil listrik hingga tahun 2020, dimana perusahaan akan mampu menghilangkan 434,095 kg emisi CO2 atau konsumsi BBM sebanyak 1.898.182 liter. Penambahan 2.000 unit mobil listrik pada periode tahun 2020-2025 diharapkan mampu menghilangkan 21.704.760 kg emisi CO2 atau setara dengan konsumsi BBM sebanyak 94.909.091 liter.
Per Mei 2019, Blue Bird mengoperasikan taksi listrik sebagai armada sehari-harinya. Operator taksi ini akan menggunakan 25 unit BYD e6 A/T untuk Bluebird dan 4 unit Tesla Model X 75D A/T untuk Silverbird per Mei 2019.
Bagi konsumen yang ingin mencoba taksi listrik ini, bisa melakukan pemesanan seperti biasanya melalui telepon, aplikasi mobile, atau melalui shelter Bluebird. Untuk tarif pertama kali masuk Bluebird e6 ini dikenakan biaya Rp6.500 dan selanjutnya dikenakan Rp4.100 per kilometer. Sedangkan untuk Tesla Model X dikenakan tarif awal Rp17.000 rb dan selanjutnya dikenakan Rp9.000 per kilometer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UDA)