Silicon Valley: Teknologi otonom yang dikembangkan oleh Tesla hingga saat ini terus mendapatkan kritikan karena banyak terjadi kesalahan hingga berakhir dengan kecelakaan. Meski demikian, produsen mobil listrik asal Amerika Serikat ini tetap bersikukuh mengembangkan teknologi otonom dan akan segera diperkenalkan.
CEO Tesla, Elon Musk, meyakini perusahaan akan menghadirkan teknologi otonom penuh, alias mobil tanpa sopir, di akhir tahun ini. "Trennya sangat jelas menuju self-driving penuh, menuju otonomi penuh," kata Musk.
Ucapannya ini menjadi yang keempat kalinya dalam 4 tahun ke belakang. Namun hingga saat ini, teknologi otonom level 5 yang dijanjikannya tersebut belum kunjung di rilis.
Pada pertengahan tahun 2020, Musk menyebutkan sudah dekat dengan pengembangan teknologi otonom level 5. Saat itu dia memprediksi akan meluncurkannya pada tahun itu juga.
Kemudian pada akhir tahun 2020, dia meyakini teknologi tanpa sopir seutuhnya bisa diperkenalkan pada tahun 2021.
Pada Desember 2022, Tesla berusaha membela diri dari gugatan class action di Amerika Serikat dengan klaimnya tentang teknologi mengemudi otonom adalah hasil dari kegagalan untuk memenuhi tujuan yang dipaksakan sendiri, bukan penipuan.
Pada Februari 2023, Tesla telah mendeklarasikan apa yang disebut teknologi semi-otonom Full Self Driving sebagai sistem penggerak Level Dua.
Janji manis Musk ini kemudian mendapatkan komentar dari CEO Luminar Austin Russell, akhir tahun lalu yang mengatakan Tesla adalah contoh perusahaan yang secara berlebihan menjanjikan klaim yang berkaitan dengan mengemudi otonom. Lebih buruk lagi, Tesla menghapus sensor ultrasonik dari Model 3 dan Model Y yang lebih kecil tahun lal dan memilih mengandalkan kamera secara eksklusif.
Russell menunjukkan kamera dan radar saja tidak cukup untuk mengidentifikasi potensi hambatan, dan di sinilah LiDAR menjadi sangat penting. Luminar adalah perusahaan yang membuat sensor LiDAR untuk model-model baru seperti Volvo EX90 EV.
Silicon Valley: Teknologi otonom yang dikembangkan oleh Tesla hingga saat ini terus mendapatkan kritikan karena banyak terjadi kesalahan hingga berakhir dengan kecelakaan. Meski demikian, produsen mobil listrik asal Amerika Serikat ini tetap bersikukuh mengembangkan teknologi otonom dan akan segera diperkenalkan.
CEO Tesla, Elon Musk, meyakini perusahaan akan menghadirkan teknologi otonom penuh, alias mobil tanpa sopir, di akhir tahun ini. "Trennya sangat jelas menuju self-driving penuh, menuju otonomi penuh," kata Musk.
Ucapannya ini menjadi yang keempat kalinya dalam 4 tahun ke belakang. Namun hingga saat ini, teknologi otonom level 5 yang dijanjikannya tersebut belum kunjung di rilis.
Pada pertengahan tahun 2020, Musk menyebutkan sudah dekat dengan pengembangan teknologi otonom level 5. Saat itu dia memprediksi akan meluncurkannya pada tahun itu juga.
Kemudian pada akhir tahun 2020, dia meyakini teknologi tanpa sopir seutuhnya bisa diperkenalkan pada tahun 2021.
Pada Desember 2022, Tesla berusaha membela diri dari gugatan class action di Amerika Serikat dengan klaimnya tentang teknologi mengemudi otonom adalah hasil dari kegagalan untuk memenuhi tujuan yang dipaksakan sendiri, bukan penipuan.
Pada Februari 2023, Tesla telah mendeklarasikan apa yang disebut teknologi semi-otonom Full Self Driving sebagai sistem penggerak Level Dua.
Janji manis Musk ini kemudian mendapatkan komentar dari CEO Luminar Austin Russell, akhir tahun lalu yang mengatakan Tesla adalah contoh perusahaan yang secara berlebihan menjanjikan klaim yang berkaitan dengan mengemudi otonom. Lebih buruk lagi, Tesla menghapus sensor ultrasonik dari Model 3 dan Model Y yang lebih kecil tahun lal dan memilih mengandalkan kamera secara eksklusif.
Russell menunjukkan kamera dan radar saja tidak cukup untuk mengidentifikasi potensi hambatan, dan di sinilah LiDAR menjadi sangat penting. Luminar adalah perusahaan yang membuat sensor LiDAR untuk model-model baru seperti Volvo EX90 EV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)