Segmen LCGC saat ini menjadi salah satu segmen terbesar otomotif di Indonesia. Doc MTVN
Segmen LCGC saat ini menjadi salah satu segmen terbesar otomotif di Indonesia. Doc MTVN

Industri Otomotif

LCGC Gairahkan UKM Komponen Otomotif

Ekawan Raharja • 13 Agustus 2017 14:26
medcom.id, Jakarta: Industri otomotif 2013 bisa dibilang dalam kondisi terbaiknya. Bagimana tidak, di tahun itu Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mencatat penjualan mobil terbesar sepanjang sejarah otomotif nasional.
 
Jika menilik angka penjualan mobil yang dicatat oleh Gaikindo, sejak 2009 hingga 2013 penjualan mobil terus meningkat. Tercatat di 2009 penjualan mobil saat itu hanya 486.061 unit. Namun di 2013 angka penjualan melesat hampir tiga kali lipat, mencapai 1.229.904 unit.
 
Melihat perkembangan ini, pemerintah Indonesia saat itu tampaknya tergiur dengan industri otomotif. Mereka pun ingin mencoba mengembangkan lagi lebih besar industri otomotif di tanah air.

Salah satu langkah strategis yang diambil adalah menghadirkan Kendaraan Bermotor Hemat Bahan Bakar Harga dan Terjangkau (KBH2) atau lebih akrab dikenal low cost green car (LCGC). Kehadiran mobil LCGC di pertegas dengan Peraturan Menteri Perindustrian No. 33/M-IND/PER/7/2013 yang disahkan Menteri Perindustrian saat itu yakni Mohamad S Hidayat.
 
LCGC Gairahkan UKM Komponen Otomotif
Honda Brio Satya. MI/Atet Dwi Pramadia

 
Permenperin No.33/2013 dimaksudkan untuk mendorong dan mengembangkan kemandirian industri otomotif nasional, khususnya industri komponen kendaraan bermotor roda empat, agar mampu menciptakan motor penggerak, transmisi, dan axle yang berdaya saing seiring dengan peningkatan permintaan kendaraan bermotor yang hemat energi dan harga terjangkau. 
 
“Pengembangan produksi mobil LCGC merupakan program pengembangan produksi kendaraan bermotor dengan pemberian fasilitas berupa keringanan Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM)," kata Mohamad S Hidayat.
 
Kehadiran peraturan ini menjadi angin segar bagi industri otomotif di Indonesia yang ingin meluaskan fasilitas produksinya. Setidaknya ada tiga hal keringan yang diberikan oleh pemerintah untuk proyek LCGC yang cukup menggiurkan produsen mobil.
 
LCGC Gairahkan UKM Komponen Otomotif
Suzuki Karimun Wagon R. Antara/Andika Wahyu
 
Pertama berupa insentif pembebasan bea masuk impor mesin dan peralatan untuk proses pembangunan pabrik. Kedua berupa pembebasan tarif impor bahan baku dan komponen yang belum bisa di buat di Indonesia. Ketiga yakni pengurangan pajak penjualan barang mewah (PPnBM).
 
Seketaris Jendral Gaikindo, Kukuh Kumara, menjelaskan setidaknya ada beberapa hal yang membuat mobil LCGC dihadirkan. Mulai dari mengenai meningkatkan pasar, proteksi pasar, hingga menyediakan kebutuhan kendaraan dengan harga terjangkau kepada masyarakat.
 
"Dihadirkannya KBH2 agar pasar bisa naik. Di waktu itu, daya beli mobil masyarakat banyak di kisaran Rp100 juta. Jadi kita hadirkan kendaraan sesuai dengan kebutuhan pasar. Kita lihat saja skema piramid, kita hadirkan kendaraan yang dibutuhkan oleh masyarakat banyak," ucapnya kepada tim Metrotvnews.com melalui mesin penjawab.
 
Selain itu, Kukuh melanjutkan, perdagangan bebas tingkat ASEAN sudah mulai diberlakukan. Pemerintah di rasa perlu menghadirkan kendaraan yang di produksi mandiri agar pasar tidak di banjiri produk luar negeri.
 
LCGC Gairahkan UKM Komponen Otomotif
Daihatsu Ayla. MI/Ramdani
 
Terbukti kehadiran mobil LCGC saat ini sukses di pasar. Menurut data GAIKINDO sekarang, segmen ini menjadi segmen terbesar kedua setelah segmen LMPV.
 
"Kita melihat mobil LCGC memang pas untuk kebutuhan masyarakat Indonesia. Dari sisi harga, mobil ini juga masih terjangkau oleh masyarakat di kisaran Rp 100 juta. Saya melihat itu kunci kesuksesan mobil LCGC," terang Kukuh.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan